Sukses

Film Doa yang Mengancam Garapan Hanung Bramantyo, Lengkap Sinopsis dan Pemainnya

Simak sinopsis film Doa yang Mengancam darapan dari sutradara Hanung Bramantyo.

Liputan6.com, Jakarta Doa yang Mengancam adalah film drama Indonesia tahun 2008 yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Film ini diproduksi oleh SinemArt Pictures yang dibintangi aktor dan artis ternama Indonesia. 

Film Doa yang Mengancam ini memiliki pembawaan cerita ke arah religius. Sang pemeran utama yang dimainkan oleh Aming memiliki perjalanan kehidupan yang terbilang pahit dan ingin mengancam Tuhan atas kehidupan yang ia jalani.

Film Doa yang Mengancam termasuk ke dalam genre komedi satir. Film ini tayang perdana di bioskop Indonesia pada tanggal 9 Oktober 2008. Cerita dari film Doa yang Mengancam sendiri diangkat dari cerpen karangan Jujur Prananto.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai sinopsis dan pemain film Doa yang Mengancam yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Senin (10/7/2023).

2 dari 5 halaman

Mengenal Film Doa yang Mengancam

Seperti yang telah dijelaskan di paragraf sebelumnya, film Doa yang Mengancam merupakan film drama Indonesia tahun 2008 yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Film ini diproduksi oleh SinemArt Pictures yang dibintangi aktor dan artis ternama Indonesia.

Film yang bergenre komedi satir ini tayang perdana di bioskop Indonesia pada tanggal 9 Oktober 2008 dengan durasi 115 menit. Cerita dari film Doa yang Mengancam sendiri diangkat dari cerpen karangan Jujur Prananto.

Dalam film ini, kita akan menyaksikan kisah satir ditambah beberapa sentuhan religi dan campur tangan komedi. Film Doa yang Mengancam merupakan kerja sama ketiga bagi sutradara Hanung Bramantyo dengan Sinemart setelah film Brownies dan Jomblo.

Ada banyak artis ternama yang menjadi peran pada film Doa yang Mengancam. Bahkan film Doa Yang Mengancam ini juga didukung oleh artis-artis senior di antaranya H. Djojon, Nani Wijaja dan Cici Tegal.

3 dari 5 halaman

Sinopsis Film Doa yang Mengancam

Film Doa yang Mengancam bermula ketika Madrim (Aming) bersama istrinya Juleha (Titi Kamal) memutuskan untuk mengadu nasib ke Jakarta. Di sana, Madrim bekerja sebagai buruh gendong di sebuah pasar. Selama bekerja, Madrim selalu dihadapkan pada cobaan yang begitu berat, upah minim, kalah judi, diusir dari kontrakan, hingga yang paling tragis ditinggal oleh istrinya. Ia pun curhat kepada Kadir. Kadir mengatakan semua itu terjadi karena Madrim tak pernah berdoa, dan menyarankan agar Madrim rajin sholat. Madrim mengikuti nasihat ini dan rajin sholat di mushola. Namun, nasibnya tak kunjung berubah. Dalam keputusasaannya, Madrim mengancam Tuhan. Jika dalam tiga hari doanya (menemukan istrinya) tidak dikabulkan, maka Madrim akan menyembah setan. 

Pada hari ketiga, petir menyambar Madrim dan ia jatuh pingsan. Ia ditolong penduduk desa. Setelah sadar, tiba-tiba Madrim memiliki kemampuan yang dapat mengetahui keberadaan seseorang hanya dengan melihat fotonya. "Kemampuan melihat" ini dimanfaatkan polisi untuk melacak keberadaan para buron. Puluhan buron berhasil ditangkap polisi atas "petunjuk" Madrim. Hal ini meresahkan Tantra, seorang "buron kerah putih" yang kaya raya. Ia menculik Madrim dan menahan di apartemennya dengan memberinya gaji buta dan pengawalan ketat. Madrim pun seketika hidup berkecukupan. Madrim lagi-lagi mengancam Tuhan agar ia dibebaskan dari "kemampuan lebihnya” yang ternyata justru menyiksa dirinya. Kadir (Ramzi) menduga, jangan-jangan "kemampuan lebih" itu bukan pemberian Tuhan, melainkan pemberian dari setan.

Maka Madrim pun "menggugat setan", namun hal tersebut justru membuatnya mengalami koma. Setelah siuman, ia bukannya kehilangan kemampuan, tapi kemampuannya justru bertambah. Ia bukan saja bisa melihat gambaran seseorang saat ini, tapi juga gambaran di masa mendatang! Dalam tempo singkat kekayaan Madrim meningkat. Tapi ia tak kunjung bahagia karena ia justru tak mampu melacak keberadaan istrinya sendiri. Ia pun memohon pada Tuhan agar dipertemukan dengan istrinya.

4 dari 5 halaman

Pemain Film Doa yang Mengancam

Berikut ini beberapa pemain dari film Doa yang Mengancam adalah:

  1. Aming sebagai Madrim
  2. Titi Kamal sebagai Leha
  3. Ramzi sebagai Kadir
  4. Deddy Sutomo sebagai Pak Tantra
  5. Jojon sebagai Pak Kades
  6. Nani Wijaya sebagai Ibu Madrim
  7. Cici Tegal sebagai Pemilik Kontrakan
  8. Berliana Febriyanti sebagai Aipda Minarni
  9. Cahya Kamila sebagai Peni
  10. Zaskia A. Mecca sebagai Suster Ernis
  11. Oka Antara sebagai bodyguard
  12. Rini Yulianti sebagai Naryati
  13. Andi Bersama sebagai guru
  14. Asrul Dahlan sebagai pemilik warung makan
  15. Debby Ayu sebagai Titin
  16. Hendro Prajitno sebagai Gepeng
  17. Inggrid Widjanarko sebagai Mucikari
  18. Joshua Pandelaki sebagai Jaksa
  19. Karlina Inawati sebagai istri Kades
  20. Kohar sebagai maling
  21. Pipit Pilus sebagai Kacrut
  22. Whani Dharmawan sebagai suami Peni
  23. Yang Pur sebagai dukun beranak
5 dari 5 halaman

Penghargaan dan Nominasi Film Doa yang Mengancam

Berikut ini beberapa penghargaan dan nominasi yang didapatkan dari film Doa yang Mengancam adalah:

  1. Penghargaan Festival Film Indonesia 2008 dengan nominasi Pemeran Utama Pria Terbaik yang diberikan kepada Aming.
  2. Penghargaan Festival Film Bandung 2009 dengan Pemeran Utama Pria Terpuji Film Bioskop yang diberikan kepada Aming (Menang).
  3. Penghargaan Festival Film Bandung 2009 dengan Penata Editing Terpuji Film Bioskop yang diberikan kepada Cesa David Luckmansyah (Menang).