Liputan6.com, Jakarta - Memberi balasan doa untuk orang yang mendoakan kita adalah tindakan yang sangat dianjurkan dalam agama Islam. Ini merupakan bentuk penghargaan dan terima kasih kita kepada orang yang mendoakan kita. Memberikan balasan doa, sama dengan kita menunjukkan rasa syukur atas perhatian dan kebaikan orang tersebut.
Balasan doa juga merupakan ungkapan syukur seorang hamba kepada Allah SWT. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT menyukai orang-orang yang bersyukur, dan Dia berjanji untuk menambah nikmat kepada hamba-hamba yang bersyukur.
"Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhan kalian memberitahukan, "Sesungguhnya jika kalian bersyukur, pasti kamu akan menambah (nikmat) kepada kalian, dan jika kalian mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." (QS. Ibrahim ayat 7)
Advertisement
Ungkapan "jazakallahu khairan" (semoga Allah membalasmu dengan kebaikan) merupakan ucapan terima kasih yang umum digunakan sebagai balasan doa untuk orang yang mendoakan kita yang dimaksudkan. Maka dengan mengucapkan kata-kata ini, kita berharap agar Allah SWT memberikan balasan yang terbaik kepada orang yang mendoakan kita.
Memberikan balasan doa bukan hanya sebagai bentuk penghormatan kepada orang tersebut, tetapi juga sebagai upaya kita untuk memenuhi kehendak Allah SWT dalam bersyukur dan berterima kasih. Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang balasan doa untuk orang yang mendoakan kita, Rabu (12/7/2023).
Balas Jazaakallahu Khair
Memberi balasan doa untuk orang yang mendoakan kita merupakan sebuah praktik yang sangat dianjurkan dalam agama Islam dan termasuk dalam kategori sunnah Rasulullah SAW. Hal ini dapat ditemukan dalam hadis riwayat Tirmidzi, An-Nasa'i, dan Ibnu Hibban yang dinilai shahih oleh Al-Albani.
Dalam hadis tersebut disebutkan bahwa balasan doa untuk orang yang mendoakan kita adalah "Jazaakallahu Khair" yang artinya kita telah sampai pada derajat memujinya. Maka dengan memberikan balasan doa, kita menunjukkan rasa terima kasih dan penghargaan kepada orang yang mendoakan kita.
Dari Usamah bin Zaid radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang telah mendapatkan kebaikan dari seseorang, lalu ia berkata kepada pelaku kebaikan tersebut, “Jazaakallahu khairan”, berarti ia telah sampai pada derajat memujinya (telah berterima kasih kepadanya dengan memujinya).” (HR. Tirmidzi, An-Nasa’i dan Ibnu Hibban, dinilai shahih oleh Al-Albani)
Keutamaan dari memberi balasan doa untuk orang yang mendoakan kita terletak pada ungkapan syukur seorang hamba kepada Allah SWT. Menjawab doa atau memberi balasan doa, sama dengan berterimakasih atau bersyukur. Sebagai seorang hamba, kita menyadari bahwa setiap doa yang dilakukan oleh seseorang untuk kita adalah bentuk kebaikan dan keinginan terbaik dari hati mereka. Maka dengan memberikan balasan doa, kita menunjukkan rasa syukur atas perhatian dan kebaikan orang tersebut.
Dalam Al-Qur'an, surat Ibrahim ayat 7, Allah SWT menegaskan bahwa Dia menyukai orang-orang yang bersyukur. Allah berjanji akan menambah nikmat kepada hamba-hambanya yang bersyukur dan memberikan balasan doa kepada orang yang mendoakan kita. Namun, Allah juga mengancam akan mengazab mereka yang tidak berterimakasih. Oleh karena itu, dengan memberikan balasan doa, kita tidak hanya menunjukkan rasa syukur kepada orang tersebut, tetapi juga berusaha memenuhi kehendak Allah SWT.
"Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhan kalian memberitahukan, "Sesungguhnya jika kalian bersyukur, pasti kamu akan menambah (nikmat) kepada kalian, dan jika kalian mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." (QS. Ibrahim ayat 7)
Advertisement
Artinya Terima Kasih
Arti dari jazakallahu khairan (جزاك الله خيرا) berasal dari dua kata, yaitu jazakallahu dan khair yang secara harfiah berarti "semoga Allah membalasmu dengan kebaikan." Ungkapan ini merupakan istilah Arab yang digunakan untuk mengucapkan terima kasih kepada orang yang mendoakan kita.
Dalam budaya Islam, jazakallahu khairan menjadi ungkapan yang umum digunakan sebagai balasan doa dari orang yang mendoakan kita. Mengucapkan balasan doa jazakallahu khairan, kita berharap agar Allah SWT memberikan balasan yang terbaik kepada orang tersebut atas doanya.
Dari Thalhah bin ‘Ubaidillah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang telah mendapatkan kenikmatan dari seseorang, maka sebutlah (pelaku kebaikan karena kebaikannya). Siapa saja yang menyebutnya, berarti dia telah berterima kasih padanya. Dan barangsiapa yang menyembunyikan kebaikannya, maka berarti dia telah mengkufurinya (tidak berterima kasih kepadanya).” (HR. Ath-Thabrani dan dinilai hasan oleh Al-Albani)
Memberi balasan doa untuk orang yang mendoakan kita dapat disampaikan dalam berbagai situasi. Misalnya, ketika seseorang mendoakan kita saat kita sedang sakit, ulang tahun, menikah, melahirkan, atau bahkan saat kita bertegur sapa.
Dalam riwayat Imam Ahmad, Rasulullah mengucapkan kalimat “baarakallah" untuk mendoakan pengantin dengan ucapan:
"Baarakallahu Laka wa baaraka alayka wa jama'a baynakuma fii khoir"
Artinya “Semoga Allah menganugerahkan barakah kepadamu, semoga Allah juga menganugerahkan barakah atasmu, dan semoga Dia menghimpun kalian berdua dalam kebaikan” (HR. Tirmidzi dan Abu Dawud)
Ketika ada yang mendoakan dengan mengucapkan ungkapan "barakallah" yang artinya "semoga Allah memberkahimu," kita dapat memberikan balasan doa dengan ucapan "jazakallahu khairan" sebagai ungkapan terima kasih dan harapan agar Allah SWT juga memberikan balasan yang baik kepada orang tersebut.
Dalam sebuah riwayat hadis, para sahabat Nabi juga saling mengucapkan "barakallah." Seperti yang dilakukan Abdurrahman bin Auf untuk Said bin Rabi’ al Anshari.
"Baarakallahu Laka Fii Ahlika wa Maalika"
Artinya: Semoga Allah menganugerahkan barakah kepadamu pada keluarga dan hartamu (HR. Bukhari)