Sukses

Dalam Lari Jarak Menengah Start yang Dipakai adalah Berdiri, Ini 2 Jenis Lainnya

Dalam lari jarak menengah start yang dipakai adalah berdiri.

Liputan6.com, Jakarta Lari jarak menengah merupakan salah satu cabang olahraga atletik. Posisi start memainkan peran yang sangat penting dalam olahraga atletik, termasuk lari jarak menengah. Dalam lari jarak menengah start yang dipakai adalah berdiri atau standing start

Posisi start bukan hanya sebuah tahap awal yang teknis dalam lari, tetapi juga memainkan peran penting dalam menentukan hasil perlombaan. Pelari yang dapat menguasai posisi start dengan baik memiliki peluang lebih besar untuk meraih keunggulan dan sukses dalam lari jarak menengah. Dalam lari jarak menengah start yang dipakai adalah berdiri. 

Selain start berdiri, terdapat dua jenis start lainnya, yaitu start jongkok dan melayang. Posisi start diatur berdasarkan jenis perlombaan, seperti lari jarak pendek, menengah, atau panjang. Dalam lari jarak menengah start yang dipakai adalah berdiri atau. Berikut ulasan tentang lari jarak menengah dan jenis-jenis start yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (12/7/2023).

2 dari 5 halaman

Mengenal Lari Jarak menengah

Sejarah lari jarak menengah ditelusuri sejak abad ke-18, olahraga lari mulai dilombakan secara rutin dalam ajang lokal maupun internasional. Perlombaan tingkat dunia pun menjadi sorotan bagi banyak negara, termasuk Indonesia yang beberapa kali berpartisipasi aktif dalam kompetisi-kompetisi prestisius tersebut.

Lari jarak menengah adalah cabang olahraga atletik lari dengan jarak lomba 800 meter, 1.500 meter, dan 3.000 meter. Selain jarak, perbedaan antara lari jarak pendek dan lari jarak menengah juga terdapat pada cara kaki menapak. Pada lari jarak menengah, pelari menapakkan kaki pada ujung kaki (tumit) dan menolak dengan ujung kaki. Berbeda dengan lari jarak pendek di mana pelari menapak dengan ujung-ujung kaki dan tumit hanya sedikit sekali menyentuh tanah.

Dalam lari jarak menengah start yang dipakai adalah berdiri atau standing start. Start berdiri juga digunakan dalam jenis lari lain seperti lari marathon. Pada start berdiri, pelari memulai perlombaan dalam keadaan berdiri. Setiap pelari akan memiliki teknik tersendiri saat berada dalam posisi "bersedia", "siap", dan “mulai”.

Dalam posisi "bersedia", pelari berdiri tegak dengan kaki sedikit terbuka, siap untuk melangkah maju. Kemudian, saat komando "siap" diberikan, pelari akan memusatkan perhatian dan bersiap-siap untuk memulai perlombaan. Pada saat "mulai" atau komando serupa, pelari akan melakukan akselerasi dari posisi berdiri untuk memulai perlombaan dengan cepat dan efisien.

Start berdiri pada lari jarak menengah memberikan peluang kepada pelari untuk mendapatkan momentum dan kecepatan awal yang diperlukan dalam jarak yang lebih panjang. Selain itu, teknik start yang tepat dapat mempengaruhi keseluruhan kinerja pelari dalam perlombaan.

3 dari 5 halaman

Jenis Start Berdiri untuk Lari Jarak Menengah

Start berdiri merupakan jenis start yang lebih sederhana dibandingkan dengan start jongkok. Start berdiri dilakukan dengan posisi berdiri dan tidak memerlukan block awalan. Start berdiri umumnya digunakan dalam perlombaan lari jarak menengah dan jarak jauh. Oleh karena itu, start berdiri biasanya digunakan dalam perlombaan dengan jarak di atas 400 mete.

Meskipun disebut start berdiri, posisi tubuh dalam awalan ini tetap memiliki aturan dan tidak sembarangan. Bagian pinggul diarahkan ke depan dengan pandangan mata tetap lurus ke depan. Tangan pelari diangkat seperti dalam kondisi sedang berlari. Posisi kaki dengan tumpuan terkuat ditempatkan di depan, dekat dengan garis start.

Menurut laman Livestrong, lari jarak menengah menggunakan start berdiri dalam kompetisi karena perlombaan ini tidak membutuhkan awalan yang sangat cepat untuk memasuki lintasan seperti dalam balapan lari jarak pendek. Start berdiri memberikan peluang kepada pelari untuk membangun kecepatan secara bertahap seiring dengan peningkatan jarak yang harus ditempuh.

Start berdiri memungkinkan pelari untuk memulai perlombaan dengan relatif lebih mudah dan memberikan waktu yang cukup bagi pelari untuk membangun kecepatan mereka seiring dengan perjalanan lomba yang lebih panjang. Meskipun tidak sekompleks start jongkok, teknik dan posisi tubuh yang benar tetap penting untuk memperoleh keuntungan dan performa yang optimal dalam perlombaan lari jarak menengah.

4 dari 5 halaman

Start Jongkok untuk Lari Jarak Pendek

Start jongkok adalah jenis start yang biasanya digunakan dalam perlombaan lari jarak pendek. Start ini dianggap sebagai jenis start yang paling sulit. Untuk melakukan start jongkok, digunakan alat bernama start block. Start jongkok merupakan aspek yang sangat penting dalam teknik lari cepat, terutama dalam perlombaan lari 100 meter dan 200 meter.

Menurut Out Perform Sports, start jongkok dengan menggunakan block dapat membantu sprinter mencapai posisi tubuh yang optimal untuk mengatasi kelembaman dan mencapai akselerasi secepat mungkin dari posisi diam. Dalam lari jarak pendek, tujuannya adalah mencapai garis finish dalam waktu sesingkat mungkin.

Semakin cepat seorang atlet dapat memperoleh akselerasi maksimal, semakin cepat mereka dapat berlari. Setiap perlombaan lari dalam atletik dimulai dari posisi diam, yang merupakan aspek penting dalam olahraga ini.

Apakah menggunakan start block membuat pelari lebih cepat? Jawabannya adalah ya. Namun, hal ini tergantung pada bagaimana block disiapkan dengan benar dan kemampuan pelari untuk melakukan teknik start yang tepat. Ketika kedua kriteria ini terpenuhi, seorang pelari jarak pendek dapat berlari jauh lebih cepat dengan menggunakan start block daripada tanpa menggunakan block.

Terdapat tiga tipe start jongkok, yaitu start pendek (bunch start), start menengah (medium start), dan start panjang (elongated start). Ketiga tipe ini berbeda dalam hal penempatan tangan, kaki, dan tubuh. Cara dan tipe start merupakan dasar ilmu yang harus dikuasai oleh atlet atletik, terutama yang fokus pada nomor lintasan lari jarak pendek. Biasanya, atlet menggunakan tipe start yang sesuai dengan tinggi badan mereka.

Dalam start pendek, jarak antara kaki depan dan kaki belakang biasanya berkisar antara 15 centimeter hingga 30 centimeter. Start menengah memiliki jarak sekitar 40 centimeter hingga 54 centimeter, sementara start panjang memiliki jarak antara 56 centimeter hingga 66 centimeter.

5 dari 5 halaman

Start Melayang untuk Lari Estafet

Start melayang adalah jenis start yang hanya digunakan dalam perlombaan lari estafet, terutama oleh pelari nomor kedua, ketiga, dan keempat. Start melayang digunakan di dalam wilayah exchange zone, yaitu area di mana pelari berikutnya akan menerima tongkat estafet dari pelari sebelumnya.

Dalam lomba lari estafet, setelah pelari sebelumnya mendekati wilayah exchange zone, pelari berikutnya akan mulai berlari terlebih dahulu sebelum menerima tongkat estafet. Start melayang ini memungkinkan pelari berikutnya untuk memulai perjalanannya dengan kecepatan maksimal dan menjaga kelancaran pergantian tongkat estafet tanpa kehilangan momentum. Namun,pelari pertama dalam estafet tetap menggunakan start jongkok, karena mereka memulai perlombaan dari titik awal yang tetap. Start jongkok memberikan keuntungan akselerasi awal yang lebih besar yang diperlukan dalam lari jarak pendek.

Start melayang dalam lari estafet memainkan peran penting dalam menjaga kelancaran pergantian tongkat estafet dan memastikan pelari berikutnya dapat memulai dengan kecepatan maksimal. Hal ini membantu tim estafet mencapai waktu tempuh terbaik dan mempertahankan momentum kompetitif dalam perlombaan.