Liputan6.com, Jakarta Makhorijul adalah bagian penting dari materi pembelajaran membaca Al-Quran. Materi ini perlu dikuasai agar pelafalannya huruf hijaiyah dalam Al-Quran tepat. Pelafalan yang kurang tepat dapat menyebabkan perbedaan makna, oleh karena itu makhorijul adalah hal yang harus dikuasai ketika belajar membaca Al-Quran.
Baca Juga
Advertisement
Makhorijul adalah bagian dari tajwid yang umumnya dipelajari oleh seorang Muslim sejak belia. Namun mempelajari makhorijul juga bisa dilakukan oleh orang dewasa yang ingin menyempurnakan Bacaan Al-Qurannya.
Berikut ulasan tentang makhorijul adalah tempat keluarnya bunyi saat huruf hijaiyah diucapkan yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (12/7/2023).
Mengenal Makhorijul Huruf
Makhorijul adalah istilah dalam ilmu Tajwid dan Qira'ah yang merujuk pada tempat keluarnya bunyi huruf-huruf dalam pengucapan. Makhorijul merupakan bentuk jamak dari kata "makhraj," yang berarti tempat keluar. Secara bahasa, makharijul mengacu pada tempat keluarnya huruf-huruf ketika huruf tersebut diucapkan. Namun, secara istilah, makharijul huruf merujuk pada tempat keluarnya huruf-huruf ketika huruf-huruf tersebut dibunyikan.
Dalam membaca Al-Qur'an, setiap huruf harus dibunyikan sesuai dengan makhraj hurufnya. Mengucapkan makhraj huruf yang tidak sesuai dengan tempatnya dapat mengakibatkan perbedaan makna atau kesalahan dalam pemahaman bacaan yang sedang dibaca. Kesalahan ini bahkan dapat dianggap sebagai dosa, terutama jika dilakukan dengan sengaja dan sadar. Oleh karena itu, pemahaman dan pengamalan yang tepat mengenai makharijul huruf sangat penting dalam membaca Al-Qur'an dengan benar.
Makhorijul adalah cara pelafalan yang mencakup tempat-tempat keluarnya bunyi huruf-huruf hijaiyah. Dengan memahami makhorijul huruf dengan baik, kita dapat mengeluarkan bunyi huruf-huruf dengan benar dan sesuai. Hal ini penting untuk memastikan pengucapan yang benar dalam membaca Al-Qur'an dan menghindari kesalahan dalam memahami makna bacaan.
Advertisement
Jenis-jenis Makhorijul
Makhorijul adalah konsep dalam ilmu tajwid yang mengacu pada tempat atau cara keluarnya bunyi huruf-huruf dalam bahasa Arab. Berikut lima jenis Makhorijul Huruf
1. Asy-Syafatain (dua bibir)
Makhorijul Asy-Syafatain merujuk pada huruf-huruf yang diucapkan dengan melibatkan kedua bibir. Berikut empat huruf yang masuk dalam kategoti Makhorijul Asy-Syafatain.
- Fa' (ف): Suara huruf ini keluar dari antara bibir bawah dan ujung dua gigi seri yang atas.
- Wawu (و): Suara huruf ini keluar dari antara kedua bibir (bibir atas dan bawah). Bibir terbuka saat mengucapkannya.
- Ba' (ب): Suara huruf ini juga keluar dari antara kedua bibir (bibir atas dan bawah). Bibir menutup saat mengucapkannya.
- Mim (م): Suara huruf ini juga keluar dari antara kedua bibir (bibir atas dan bawah). Bibir menutup saat mengucapkannya.
2. Al-Halq (tenggorokan)
Makhorijul Al-Halq adalah huruf-huruf yang diucapkan dengan melibatkan tenggorokan. Terdapat enam huruf dalam kategori Makhorijul Al-Halq yang dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan posisi pelafalannya.
- Asyqal Halqi (pangkal tenggorokan): Hamzah (ء) dan Ha' (هـ).
- Wasthul Halqi (pertengahan tenggorokan): Ha' (ح) dan 'Ain (ع).
- Adnal Halqi (ujung tenggorokan): Ghoin (غ) dan Kho' (خ).
3. Al-Lisan (lidah)
Makhorijul Al-Lisan merujuk pada huruf-huruf yang diucapkan dengan melibatkan lidah. Ada 18 huruf dalam Makhorijul Al-Lisan yang dikelompokkan menjadi 10 makhraj.
- Pangkal lidah: Qof (ق) dan Kaf (ك).
- Tengah-tengah lidah: Jim (ج), Syin (ش), dan Ya' (ي).
- Ujung tepi lidah: Lam (ل).
- Ujung lidah: Nun (ن) dan Ro' (ر).
- Kulit gusi atas: Dal (د), Ta' (ت), dan Tho' (ط).
- Runcing lidah: Shod (ص), Sin (س), dan Za' (ز).
- Gusi: Dho' (ظ), Tsa' (ث), dan Dzal (ذ).
4. Al-Jauf (rongga mulut)
Makhorijul Al-Jauf merujuk pada huruf-huruf yang diucapkan dengan melibatkan rongga mulut. Ada tiga huruf dalam kategori ini, yatu Alif (ا), Wawu (و), dan Ya' (ي).
5. Al-Khaisyum (pangkal hidung)
Makhorijul Makhorijul Al-Lisan adalah huruf-huruf yang diucapkan dengan melibatkan pangkal hidung. Dalam hal ini, terdapat dua jenis huruf gunnah (dengung) yang disebut Nun Bertasydid dan Mim Bertasydid. Selain itu, ada aturan khusus untuk pengucapan Nun sukun yang melibatkan idgham bighunnah, iqlab, dan ikhfa' haqiqi, serta Mim sukun yang bertemu dengan huruf Mim atau Ba'.