Liputan6.com, Jakarta - Faksimile adalah alat komunikasi tertulis untuk mengirim pesan dalam bentuk tulisan cetak secara langsung. Kata "faksimile" berasal dari bahasa Latin yang berarti membuat salinan yang sama dengan aslinya. Faksimile pertama kali ditemukan pada tahun 1843 oleh Alexander Bain, seorang pembuat jam dan instrumen asal Skotlandia.
Mesin faksimile efektif digunakan dalam lingkungan kantor untuk pengiriman dokumen antar departemen. Meskipun saat ini jarang digunakan karena kemajuan teknologi, faksimile masih digunakan oleh beberapa orang dan organisasi sebagai alat komunikasi mereka.
Langkah pertama yang harus dilakukan ketika menggunakan mesin faksimili adalah dengan memastikan bahwa baik pengirim maupun penerima memiliki mesin faks yang terhubung ke jaringan telepon. Setiap mesin faks memiliki nomor faksimile atau nomor telepon yang unik untuk menerima dan mengirim dokumen.
Advertisement
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang faksimile dan cara kerjanya, Jumat (14/7/2023).
Mengirim Dokumen Cetak Langsung
Faksimile atau faks/fax merupakan alat komunikasi tertulis yang dapat digunakan untuk mengirim pesan dalam bentuk tulisan. Kata faksimile adalah berasal dari bahasa Latin, yaitu "fac simile" yang berarti membuat salinan yang sama dengan aslinya. Mesin faksimile pertama kali ditemukan pada tahun 1843 oleh seorang pembuat jam dan instrumen asal Skotlandia bernama Alexander Bain.
Secara istilah, faksimili adalah alat komunikasi yang efektif digunakan dalam lingkungan kantor, terutama untuk mengirimkan dokumen antar departemen. Mesin ini memungkinkan pengiriman dokumen secara langsung dalam bentuk cetak, sehingga memudahkan pekerja kantor dalam berkomunikasi dan berbagi informasi.
Namun, dengan kemajuan teknologi, mesin faksimile telah semakin jarang digunakan. Komputer, laptop, dan jaringan internet telah menggantikan peran faksimile dalam pengiriman dokumen. Meskipun demikian, masih ada beberapa orang atau organisasi yang masih menggunakan faksimile sebagai alat komunikasi mereka.
Menurut buku berjudul "Sejarah sosial media: Dari Gutenberg sampai internet" karya Briggs & Burke, faksimile adalah alat komunikasi modern yang digunakan untuk mengirimkan dokumen dari satu tempat ke tempat lain melalui jaringan faks. Cara kerja faksimile adalah mirip dengan mesin fotokopi, namun salinan dokumen akan muncul di nomor faks atau nomor faksimile yang dituju.
Universitas STEKOM Semarang juga mendefinisikan faksimile sebagai alat untuk mengirimkan dokumen dengan menggunakan perangkat yang beroperasi melalui jaringan telepon dan menghasilkan salinan yang serupa dengan aslinya.
Mesin faksimile terus mengalami perkembangan, terutama dalam hal kecepatan transmisinya. Penetapan standar kecepatan transmisi dilakukan oleh badan pengawas standar peralatan mesin faks atau ITU-T. Adanya peningkatan kecepatan transmisi, dokumen dapat dikirim lebih cepat dan efisien.
Kelebihan faksimile terletak pada kemampuannya dalam mengirimkan dokumen ke tempat yang jauh dalam waktu singkat. Namun, mesin faksimile memiliki kekurangan dalam hal kualitas. Hal ini menjadikannya berada di bawah surat elektronik atau email sebagai bentuk alat transfer dokumen secara elektronik yang telah banyak digunakan oleh orang-orang.
Â
Advertisement
Cara Kerja Faksimile
Begini cara kerja faximile yang dijelaskan Universitas STEKOM Semarang:
1. Persiapan Mesin:
Langkah pertama yang harus dilakukan ketika menggunakan mesin faksimili adalah dengan memastikan bahwa baik pengirim maupun penerima memiliki mesin faks yang terhubung ke jaringan telepon. Setiap mesin faks memiliki nomor telepon yang unik untuk menerima dan mengirim dokumen.
2. Memasukkan Dokumen:
Pengirim akan memasukkan dokumen yang ingin dikirim ke bagian feeder mesin faks. Feeder ini dirancang untuk menangani berbagai jenis dokumen, seperti surat, kontrak, atau gambar. Dokumen tersebut ditempatkan dengan posisi yang tepat dan diatur agar dapat dilakukan proses scanning.
3. Memasukkan Nomor Telepon:
Setelah dokumen siap, pengirim akan memasukkan nomor telepon mesin faks penerima. Nomor telepon ini bisa dimasukkan melalui tombol numerik pada mesin faks atau dengan memilih nomor dari buku telepon internal yang tersedia di dalam mesin.
4. Proses Scanning:
Setelah nomor telepon dituju, mesin faks akan memulai proses scanning. Dalam proses ini, mesin akan membaca dokumen secara detail dengan menggunakan scanner yang terdapat di dalamnya. Scanner akan melintasi dokumen dan membaca area yang sangat kecil pada setiap lintasannya.
5. Konversi ke Sinyal Listrik:
Ketika scanner membaca dokumen, mesin faks akan mengubah informasi yang terbaca menjadi sinyal listrik. Setiap area yang terbaca akan diterjemahkan menjadi daerah gelap atau terang dengan menandainya sebagai "0" untuk gelap dan "1" untuk terang. Proses ini mengubah dokumen menjadi bentuk yang dapat ditransmisikan melalui saluran telepon.
6. Transmisi Sinyal:
Setelah informasi diubah menjadi sinyal listrik, mesin faks akan mengirimkan sinyal tersebut melalui saluran telepon. Sinyal tersebut akan dikirim ke mesin faks tujuan melalui jaringan telepon yang terhubung.
7. Penerimaan dan Dekripsi:
Mesin faks penerima akan menerima sinyal listrik yang dikirimkan oleh mesin pengirim. Mesin penerima akan menangkap sinyal tersebut dan mengartikannya kembali menjadi informasi yang dapat dibaca. Dalam proses ini, sinyal listrik dikonversi kembali menjadi pola gelap dan terang yang sesuai dengan dokumen asli.
8. Cetakan Dokumen:
Setelah sinyal listrik berhasil diterjemahkan, mesin faks penerima akan mencetak dokumen yang persis sama dengan dokumen asli. Proses ini dilakukan dengan menggunakan sistem pencetakan internal yang terintegrasi dalam mesin faks. Hasil cetakan ini dapat berupa salinan langsung dari dokumen asli.
Dalam mencetak dokumen melalui mesin faks, digunakan kertas khusus yang disebut thermal paper. Thermal paper adalah jenis kertas yang mengandung bahan kimiawi yang dapat berubah warna saat dipanaskan. Kertas ini umumnya digunakan pada pencetak termal.
Permukaan thermal paper dilapisi dengan campuran bahan pewarna padat, seperti fluoran leuco dye dan octadecylphosphonic acids. Namun, perlu diperhatikan bahwa thermal paper juga mengandung Bisphenol A dalam konsentrasi yang cukup tinggi, yang merupakan bahan pemecah endokrin.
Â