Sukses

Ilmuwan Temukan Jamur Bisa Menghalau Rumah dari Kebakaran, Ramah Lingkungan

Miselium jamur pasti bisa terbakar, namun segera berubah menjadi arang pelindung.

Liputan6.com, Jakarta Insiden kebakaran rumah kerap dampak kerugian yang besar. Tak hanya rumah, isi perabot dan benda berharga tak luput dari si jago merah. Kini para ilmuwan tengah mengembangkan material bangunan yang bisa menghalau rumah dari kebakaran. Bukan material mahal dan harus digali dari perut bumi, melainkan dari jamur. 

Sebuah tim dari Universitas RMIT di Melbourne, Australia, telah berhasil memanipulasi komposisi miselium secara kimiawi. Tujuannya untuk menciptakan bahan tahan api yang baru, berkelanjutan, terukur, dan aman yang dapat digunakan sebagai insulasi bangunan yang efektif dalam mencegah api membakar rumah.

Para peneliti menggunakan struktur sederhana dari jamur yang disebut miselium. Berdasarkan anatomi jamur, miselium disusun oleh serabut sangat kecil bernama hifa. Penelitian sebelumnya menyebutkan miselium sangat tahan terhadap api. Miselium jamur pasti bisa terbakar, namun segera berubah menjadi arang pelindung. 

Lantas seperti apa teknologi unik insulasi rumah dari jamur yang tahan api ini? Berikut Liptuan6.com merangkum penemuannya melansir dari berbagai sumber, Jumat (14/7/2023).

2 dari 3 halaman

Miselium Terbakar Berubah Jadi Lapisan Arang Pelindung Tahan Api

Melansir dari jurnal Degradasi dan Stabilitas Polimer serta Laporan Ilmiah Alam, para peneliti berhasil menghasilkan bahan yang dapat dilapisi di atas substrat yang mudah terbakar. Dengan menggunakan bioteknologi jamur, mereka mampu menciptakan struktur miselium yang seragam di seluruh bahan, bahkan sehalus kertas.

Ketika bahan tersebut terkena api atau panas yang tinggi, lapisan kontak miselium akan terurai menjadi arang, yang kemudian memberikan perlindungan termal pada lapisan di bawahnya. 

Lapisan ini berperan sebagai penyangga sekaligus pembatas. Menurut para peneliti, memiliki potensi besar sebagai bahan tahan api yang digunakan untuk insulasi bangunan.

"Hal yang luar biasa dari miselium adalah bahwa saat terkena api atau panas, ia membentuk lapisan arang pelindung. Semakin lama dan semakin tinggi suhu di mana arang miselium dapat bertahan, semakin baik penggunaannya sebagai bahan tahan api." kata Everson Kandare peneliti di Royal Melbourne Institute of Technology University (RMIT). 

3 dari 3 halaman

Pembatas Insulasi Rumah dari Jamur Ramah Lingkungan

Tidak seperti material kimiawi lainnya, insulasi miselium ini aman bagi lingkungan dan manusia. Selain itu, panel ini bebas plastik sehingga tidak menghasilkan asap beracun ketika terpapar api.

"Penghambat api yang mengandung bromida, iodida, fosfor, dan nitrogen efektif, tetapi berdampak buruk bagi kesehatan dan lingkungan. Mereka menghasilkan zat-zat karsinogen dan neurotoksin yang dapat terlepas dan bertahan di lingkungan, menyebabkan kerusakan pada kehidupan tumbuhan dan hewan,” lanjut Everson Kandare.

Sementara tingkat pertumbuhan jamur yang lambat menjadi tantangan dalam hal skalabilitas. Terlebih jika dibandingkan dengan produksi plastik, hal ini juga memberikan peluang baru. 

Tien Huynh, seorang pakar bioteknologi dan mikologi mengatakan pihaknya sudah dihubungi oleh industri jamur untuk menggunakan produk limbah dari jamur.

“Kolaborasi dengan industri jamur akan mengurangi kebutuhan akan peternakan baru dan sekaligus menghasilkan produk yang memenuhi kebutuhan keamanan tahan api secara berkelanjutan," kata Tien Huynh.

Tim peneliti tersebut saat ini sedang melakukan penelitian tentang tikar jamur bioteknologi yang dapat mengurangi intensitas api dan meningkatkan peringkat keamanan terhadap api di bangunan.