Sukses

Tata Cara Debat yang Baik dan Benar, Simak Juga Unsur, Etika dan Contohnya

Debat secara umum dikenal sebagai sebuah kegiatan yang dilakukan dengan tujuan menguji argumentasi, yang diberikan antara individu ataupun kelompok.

Liputan6.com, Jakarta Debat adalah proses komunikasi, yang melibatkan diskusi terstruktur antara dua atau lebih individu atau tim, yang memiliki pandangan atau pendapat yang berbeda tentang suatu topik. Adapun tata cara debat, membuat peserta berusaha, untuk meyakinkan pendengar atau juri bahwa pendapat atau posisi yang mereka pertahankan, adalah yang paling kuat dan layak diterima.

Tata cara debat umumnya melibatkan argumen yang didasarkan pada fakta, logika, dan bukti-bukti yang relevan. Peserta debat menggunakan strategi komunikasi, untuk menyampaikan argumen mereka dengan cara yang persuasif dan efektif. Tujuan debat bisa bervariasi, mulai dari meyakinkan orang lain untuk mengubah pandangan mereka, mempengaruhi keputusan atau kebijakan, hingga memperluas pemahaman tentang suatu isu.

Tata cara debat dapat terjadi dalam berbagai konteks, termasuk dalam lingkungan pendidikan, politik, bisnis, dan masyarakat. Debat sering digunakan dalam acara-acara debat formal, kompetisi debat, forum publik, debat politik, dan debat akademik. Debat juga dapat dilakukan secara lisan atau tertulis, serta melibatkan perdebatan langsung antara individu atau tim.

Berikut ini tata cara debat yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (28/7/2023). 

2 dari 5 halaman

Tata Cara

Tata cara debat merujuk pada serangkaian aturan dan prosedur, yang mengatur jalannya sebuah debat. Tata cara debat memberikan kerangka kerja yang terstruktur, untuk memastikan bahwa diskusi berjalan dengan adil, terorganisir, dan produktif.

Berikut adalah langkah-langkah umum dalam tata cara debat:

Persiapan

Sebelum debat dimulai, persiapkan diri dengan baik. Lakukan riset menyeluruh tentang topik yang akan diperdebatkan. Pelajari argumen-argumen yang relevan, data-data terbaru, dan sudut pandang yang berbeda. Buatlah daftar pertanyaan dan tanggapan yang mungkin muncul selama debat. Pahami baik argumen Anda sendiri maupun argumen lawan.

Pernyataan Pembukaan

Mulailah dengan pernyataan pembukaan yang kuat dan menarik. Gunakan waktu ini untuk memperkenalkan topik, menyampaikan posisi Anda, dan menarik perhatian pendengar. Pernyataan pembukaan yang efektif akan membuat audiens tertarik, dan memperoleh pemahaman awal tentang argumen Anda.

Pengembangan Argumen

Setelah pernyataan pembukaan, presentasikan argumen-argumen Anda secara terstruktur dan logis. Sajikan argumen dengan jelas dan kembangkan dengan bukti, fakta, dan contoh yang mendukung posisi Anda. Susunlah argumen dalam urutan yang logis, untuk membangun kekuatan argumen Anda secara bertahap.

Penanggapan terhadap Argumen Lawan 

Setelah presentasi argumen Anda, tanggapi argumen dari pihak lawan dengan baik. Dengarkan dengan saksama apa yang mereka sampaikan, dan berikan respons yang terukur dan berdasarkan fakta. Jangan menyerang secara pribadi, tetapi fokus pada kelemahan atau kekurangan dalam argumen mereka. Gunakan logika dan bukti untuk membantah argumen lawan.

Rebuttal dan Pertanyaan Silang

Tata cara debat selanjutnnya setelah penanggapan terhadap argumen lawan, ada kesempatan untuk memberikan rebuttal yang kuat terhadap argumen mereka. Gunakan kesempatan ini, untuk merespons argumen lawan secara langsung, mengungkapkan kelemahan dalam argumen mereka, dan memperkuat posisi Anda. Selain itu, ada juga kesempatan untuk melakukan pertanyaan silang kepada pihak lawan. Gunakan pertanyaan ini untuk menguji pemahaman mereka, tentang argumen dan memperjelas posisi mereka.

Di bagian penutup, rangkumlah argumen-argumen utama yang telah Anda sampaikan. Berikan kesimpulan yang kuat yang memperkuat posisi Anda. Hindari menambahkan argumen baru di bagian penutup. Gunakan kesempatan ini untuk memberikan kesimpulan yang jelas dan meyakinkan. Selama debat, patuhi etika debat yang baik dan dengarkan argumen lawan dengan saksama. 

3 dari 5 halaman

Mengenal Arti Debat

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, debat adalah pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing. Anda juga bisa memaknai debat, sebagia kegiatan mengadu argumentasi antara dua pihak atau lebih yang bersifat perorangan, ataupun kelompok didalam mendiskusikan dan memutuskan masalah.

Asidi Dipodjojo (1982)

Menurut Asidi Dipodjojo di dalam buku Komunikasi Lisan (1982), pengertian debat adalah suatu proses komunikasi yang dilakukan secara lisan yang dinyatakan dengan bahasa untuk mempertahankan gagasan atau pendapat. Dalam sebuah debat, setiap pihak berhak mengajukan pendapat dan memberikan alasan, sehingga pihak lawan atau pihak yang tidak setuju dapat menerima dan berpihak kepadanya.

Hendri Guntur Tarigan (1984)

Sedangkan pengertian debat menurut Hendri Guntur Tarigan yakni saling adu argumentasi antar pribadi atau antar kelompok manusia dengan tujuan mencapai kemenangan satu pihak.

Dori Wuwur (1990)

Menurut Dori Wuwur di dalam buku Retorika (1990), pengertian debat yaitu saling adu argumentasi antar pribadi atau antar kelompok manusia dengan tujuan mencapai kemenangan untuk satu pihak.

G. Sukadi (1993)

Pengertian debat menurut G. Sukadi yaitu kegiatan saling adu argumentasi antar pribadi atau antar kelompok manusia dengan tujuan mencapai kemenangan.

Kamdhi (1995)

Selanjutnya, pengertian debat menurut Kamdhi adalah suatu pembahasan atau pertukaran pendapat mengenai suatu pokok masalah dimana masing-masing peserta memberikan alasan untuk mempertahankan pendapatnya.

4 dari 5 halaman

Unsur

Mosi

Unsur-unsur debat yang pertama dalah mosi. Dalam debat harus ada mosi yang akan diperdebatkan. Mosi merupakan unsur debat yang berkaitan dengan suatu hal atau topik, yang diperdebatkan oleh para peserta debat. Adanya mosi sebagai unsur debat sangat penting dalam sebuah debat karena terdapat pihak yang pro dan pihak yang kontra.

Afirmatif

Unsur-unsur debat yang kedua adalah tim afirmatif atau pihak pro. Tim afirmatif sebagai unsur debat adalah tim yang setuju terdapat hal yang diperdebatkan (mosi). Tim afirmatif bertanggung jawab untuk membela proposisi atau pandangan tertentu, sementara tim negatif bertanggung jawab untuk menentang atau menolak pandangan tersebut. Misalnya, dalam sebuah debat dengan topik "Apakah perubahan iklim disebabkan oleh aktivitas manusia?," tim afirmatif akan membela pandangan bahwa perubahan iklim disebabkan oleh aktivitas manusia. 

Unsur Negatif

Tim negatif/oposisi/pihak kontra merupakan unsur-unsur debat ketiga. Tim negatif memiliki tugas untuk memberikan argumen dan bukti yang menentang pandangan, yang diajukan oleh tim afirmatif. Mereka harus mencoba meyakinkan audiens bahwa pandangan atau proposisi yang diajukan oleh tim afirmatif tidaklah benar, tidak tepat, atau memiliki implikasi yang buruk

Pihak Netral

Selain tim afirmatif dan tim negatif, unsur debat harus ada pihak yang ada di tengah-tengah, yaitu tim netral ini. Dalam beberapa situasi, seperti mediasi atau penilaian objektif, tim netral dapat berperan sebagai mediator atau penengah yang membantu berkomunikasi antara pihak yang berbeda dan mencari solusi yang adil bagi semua pihak yang terlibat. Tujuan tim netral adalah mencapai hasil yang obyektif dan adil, tanpa keberpihakan kepada salah satu pihak.

Moderator

Moderator merupakan salah satu unsur-unsur debat yang tidak kalah penting. Moderator dalam unsur debat adalah orang yang memimpin dan membantu jalannya perdebatan. Unsur debat ini dimulai dari membacakan tata tertib debat, mengajukan pertanyaan, dan menengahi adu pendapat peserta debat.

5 dari 5 halaman

Etika Debat

Etika debat yang baik adalah penting untuk menjaga keadilan, keterbukaan, dan kualitas diskusi. Berikut adalah beberapa prinsip dan pedoman etika debat yang baik:

  1. Dengarkan dengan penuh perhatian dan menghargai pendapat lawan, meskipun Anda tidak setuju dengannya.
  2. Jangan menghina, merendahkan, atau menggunakan bahasa yang kasar terhadap lawan. Hindari serangan pribadi atau mencampuri kehidupan pribadi lawan.
  3. Sampaikan argumen dengan integritas dan kejujuran, dan jangan menyebarkan informasi yang tidak benar atau memanipulasi fakta untuk mendukung posisi Anda.
  4. Sampaikan data, statistik, kutipan, dan informasi yang dapat diverifikasi dengan sumber yang kredibel.
  5. Selanjutnya gunakan bahasa yang sopan dan hormat kepada semua peserta debat. Hindari penggunaan bahasa yang menghina, merendahkan, atau memicu perpecahan.
  6. Jangan menggunakan bahasa yang diskriminatif berdasarkan ras, agama, gender, orientasi seksual, atau atribut pribadi lainnya.
  7. Jangan memotong atau menginterupsi lawan secara tidak pantas.Tunggu giliran Anda untuk merespons argumen lawan dengan tepat
  8. Ikuti aturan debat yang ditetapkan sebelumnya, dan patuhi tata cara yang berlaku. Berikan waktu yang adil kepada semua peserta, dan jangan mencoba untuk mengambil keuntungan yang tidak adil.
  9. Jika ada pertanyaan atau ketidakjelasan mengenai aturan, sampaikan pertanyaan tersebut sebelum debat dimulai.

Menghormati etika debat yang baik akan menciptakan lingkungan yang sehat, adil, dan produktif untuk diskusi. Etika debat yang baik memungkinkan para peserta, untuk menyampaikan pendapat mereka dengan rasa hormat, memperkuat kualitas debat, dan mencapai pemahaman yang lebih baik tentang topik yang sedang diperdebatkan.Â