Liputan6.com, Jakarta - Interpersonal adalah istilah yang mengarah pada hubungan atau komunikasi antara individu-individu, di mana informasi, gagasan, perasaan, dan pandangan dipertukarkan secara langsung. Hubungan interpersonal sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Ini melibatkan interaksi antara manusia, baik dalam lingkup keluarga, teman, sekolah, tempat kerja, atau tempat umum.
Baca Juga
Advertisement
Dalam penelitian berjudul "Pengaruh Komunikasi Interpersonal antara Orang Tua dan Anak dalam Meningkatkan Akhlakul Karimah (2018)" oleh Madona Ayu Saputri, dkk, dikemukakan bahwa komunikasi interpersonal memiliki berbagai pengaruh positif. Komunikasi interpersonal antara orang tua dan anak, misalnya, dapat berkontribusi pada perkembangan intelektual dan sosial anak, membantu membentuk identitas dan jati diri anak yang lebih terbuka, serta meningkatkan akhlakul karimah atau perilaku yang baik dan mulia.
Komunikasi interpersonal adalah mencakup aspek verbal dan nonverbal, di mana ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan intonasi suara juga berperan dalam menyampaikan pesan dengan efektif. Selain itu, kemampuan untuk berempati, mendengarkan dengan baik, dan memiliki sikap mendukung merupakan kunci penting dalam menciptakan hubungan interpersonal yang positif dan harmonis.
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang arti interpersonal yang berhubungan dengan hubungan dan komunikasi, Jumat (21/7/2023).
Bentuk Komunikasi Antar Pribadi
Interpersonal adalah istilah yang secara bahasa berarti antar pribadi. Pengertian interpersonal ini sering digunakan untuk menggambarkan bentuk komunikasi antara dua orang atau lebih secara tatap muka. Dalam buku berjudul "Pengantar Ilmu Komunikasi (2016)" oleh Hafied Cangara, komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terjadi antara individu-individu yang berinteraksi secara langsung.
Contoh dari komunikasi interpersonal mencakup berbagai situasi seperti dua orang sahabat yang saling mencurahkan isi hatinya, pertengkaran antartetangga, percakapan santai antara kakak dan adik, bimbingan skripsi antara dosen dan mahasiswa, serta dialog antara dokter dan pasien. Semua contoh tersebut menunjukkan adanya pertukaran pesan verbal maupun nonverbal yang saling memengaruhi antara individu yang terlibat dalam komunikasi interpersonal.
Menurut Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) yang mengutip dari John Stewart dan Gary D’Angelo, komunikasi interpersonal memiliki fokus pada kualitas komunikasi antar partisipan. Partisipan atau individu yang berkomunikasi dalam hubungan interpersonal dianggap sebagai pribadi yang unik, memiliki kemampuan memilih, memiliki perasaan, memberikan manfaat, dan mampu merefleksikan diri sendiri. Berbeda dengan objek atau benda yang dapat dipertukarkan, diukur, dan merespon secara otomatis tanpa kesadaran diri.
Komunikasi interpersonal memungkinkan individu-individu yang berkomunikasi untuk saling mempengaruhi satu sama lain melalui penyampaian pesan secara langsung baik melalui kata-kata maupun ekspresi nonverbal. Kualitas dari komunikasi interpersonal adalah sangat penting karena mampu berdampak pada perkembangan intelektual dan sosial individu, membantu terbentuknya identitas dan jati diri yang lebih terbuka, serta meningkatkan pemahaman tentang realitas lingkungan sekitar dan menguji kebenaran kesan serta pemahaman yang dimiliki oleh diri sendiri.
Perlu dipahami bahwa komunikasi interpersonal berbeda dengan komunikasi intrapersonal. Jika komunikasi interpersonal adalah terjadi antara individu dengan orang lain, komunikasi intrapersonal adalah dilakukan dengan diri sendiri, seperti proses berpikir, evaluasi diri, dan penyampaian pesan secara internal.
Dalam penelitian berjudul "Pengaruh Komunikasi Interpersonal antara Orang Tua dan Anak dalam Meningkatkan Akhlakul Karimah (2018)" oleh Madona Ayu Saputri, dkk, dikemukakan bahwa komunikasi interpersonal memiliki berbagai pengaruh positif. Komunikasi interpersonal antara orang tua dan anak, misalnya, dapat berkontribusi pada perkembangan intelektual dan sosial anak, membantu membentuk identitas dan jati diri anak yang lebih terbuka, serta meningkatkan akhlakul karimah atau perilaku yang baik dan mulia.
Komunikasi interpersonal merupakan suatu bentuk komunikasi yang terjadi antara individu-individu dengan tujuan saling memengaruhi, memahami, dan menciptakan hubungan yang lebih baik. Kualitas dari komunikasi interpersonal sangat penting dalam membentuk identitas individu, meningkatkan pemahaman tentang lingkungan sekitar, serta memperbaiki akhlak dan perilaku yang baik dalam interaksi sosial.
Advertisement
Tips Agar Efektif dan Efisien
Dalam penertian berjudul "Efektivitas Komunikasi Interpersonal dalam Mewujudkan Keharmonisan Keluarga di Masyarakat Nelayan Meskom Bengkalis (2018)" oleh Arwan, mengutip dari Rubani (2011), efektivitas komunikasi interpersonal dipengaruhi oleh lima kualitas umum yang harus dipertimbangkan, yakni:
1. Keterbukaan (Openness):
Keterbukaan mengacu pada kemauan dan kemampuan untuk berbagi informasi, gagasan, perasaan, dan pandangan secara jujur dan terbuka dengan pihak lain dalam komunikasi. Orang yang memiliki keterbukaan yang tinggi cenderung lebih transparan dan tidak menyembunyikan hal-hal penting dari lawan bicaranya. Keterbukaan menciptakan suasana komunikasi yang lebih terbuka dan dapat memperkuat ikatan interpersonal dengan membangun kepercayaan.
2. Empati (Empathy):
Empati adalah kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan, pandangan, dan pengalaman orang lain. Ketika seseorang menunjukkan empati, ia cenderung lebih peka terhadap kebutuhan dan perasaan orang lain, sehingga mampu menempatkan diri dalam posisi orang lain. Dengan adanya empati, komunikasi menjadi lebih berarti, karena pihak yang berbicara merasa didengarkan dan dipahami.
3. Sikap Mendukung (Supportiveness):
Sikap mendukung mencakup memberikan dukungan, perhatian, dan dorongan kepada lawan bicara dalam berbagai situasi. Ketika seseorang merasa didukung, mereka merasa dihargai dan dihormati, yang dapat meningkatkan rasa percaya diri dan kepuasan dalam interaksi. Sikap mendukung juga menciptakan iklim komunikasi yang positif, di mana orang merasa nyaman untuk berbicara dan berbagi.
4. Sikap Positif (Positiveness):
Sikap positif mengacu pada pendekatan optimis dan baik hati dalam berkomunikasi. Orang yang menunjukkan sikap positif cenderung lebih ramah, sopan, dan berusaha mencari sisi positif dalam situasi atau peristiwa. Sikap positif dapat menciptakan energi positif dalam interaksi dan mempengaruhi suasana hati orang lain menjadi lebih baik.
5. Kesetaraan (Equality):
Kesetaraan menggambarkan adanya hubungan yang seimbang dan saling menghormati antara individu yang berkomunikasi. Dalam komunikasi interpersonal yang efektif, kedua pihak dianggap memiliki nilai yang sama dan memiliki hak yang setara untuk berbicara, mendengarkan, dan berkontribusi. Kesetaraan menciptakan rasa keadilan dan mengurangi perasaan dominasi atau superioritas dari salah satu pihak.
Â