Liputan6.com, Jakarta Alif ba ta sa jim ha ho adalah bagian dari huruf Hijaiyah yang digunakan dalam penulisan Al-Quran dan bahasa Arab. Nama "Hijaiyah" berasal dari kata Arab الهجائية yang berarti ejaan atau mengeja. Huruf ini merupakan dasar pembentukan kata dan kalimat dalam bahasa Arab. Penting bagi umat Islam untuk mengenal huruf Hijaiyah karena merupakan fondasi untuk membaca Al-Quran.
Baca Juga
Advertisement
Terdapat 29 huruf dalam Huruf Hijaiyah, dan alif ba ta sa jim ha ho merupakan beberapa diantaranya. Cara penulisannya berbeda dengan abjad alfabet yang digunakan orang Indonesia pada umumnya Huruf Hijaiyah ditulis dari kanan ke kiri. Penggunaan huruf Hijaiyah tidak hanya terbatas pada Al-Quran, tapi juga digunakan dalam penulisan sehari-hari dalam bahasa Arab.
Mempelajari Huruf Hijaiyah sangat penting bagi umat Islam agar dapat membaca Al-Quran dengan baik. Sebagai muslim, kegagalan dalam mengenal huruf ini merupakan hal yang memalukan. Biasanya, pelajaran tentang Huruf Hijaiyah diajarkan sejak usia dini, sehingga umat Islam dapat menguasai dasar-dasar membaca Al-Quran dengan baik. Berikut ulasan tentang huruf hijaiyah, termasuk alif ba ta sa jim ha ho yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (21/7/2023).
Daftar Huruf Hijaiyah
1. ا (alif)
2. ب (ba')
3. ت (ta')
4. ث (tsa)
5. ج (jim)
6. ح (ha')
7. خ (kha')
8. د (dal)
9. ذ (dzal)
10. ر (ra')
11. ز (za)
12. س (sin')
13. ش (syin)
14. ص (shad)
15. ض (dhad)
16. ط (tha')
17. ظ (zha')
18. ع ('ain)
19. غ (ghain)
20. ف (fa')
21. ق (qaf)
22. ك (kaf)
23. ل (lam)
24. م (mim)
25. ن (nun)
26. هـ (haa)
27. و (wau)
28. ي (ya')
29. ء (hamzah)
Advertisement
Harakat Huruf Hijaiyah
Harakat adalah tanda yang digunakan dalam penulisan huruf Arab untuk menunjukkan vokal atau bunyi vokal yang menyertainya. Dalam bahasa Arab, huruf konsonan tidak menampilkan vokal secara eksplisit seperti pada abjad Latin. Harakat diperlukan dalam membaca teks Arab dengan benar karena mereka memberikan informasi tentang bagaimana huruf-huruf tersebut harus dilafalkan.
Tanpa harakat, bacaan sebuah kata dapat memiliki beberapa kemungkinan bunyi vokal, dan hal ini bisa mempengaruhi makna kata tersebut. Berikut jenis harakat huruf hijaiyah.
1. Fathah
Harakat ini berbentuk garis miring kecil yang diletakan di atas huruf Hijaiyah. Jika huruf memiliki Fathah, maka dibaca dengan vokal "a".
Contoh:
اَ dibaca a
بَ dibaca ba
تَ dibaca ta
ثَ dibaca tsa
جَ dibaca ja
2. Dhammah
Harakat ini mirip huruf waw kecil yang diletakkan di atas huruf Hijaiyah. Jika huruf memiliki Dhammah, maka dibaca dengan vokal "u".
Contoh:
حُ dibaca hu
خُ dibaca khu
دُ dibaca du
زُ dibaca zu
رُ dibaca ru
3. Kasrah
Harakat ini berupa garis miring kecil yang diletakan di bawah huruf Hijaiyah. Jika huruf memiliki Kasrah, maka dibaca dengan vokal "i".
Contoh:
سِ dibaca si
شِ dibaca syi
صِ dibaca shi
ضِ dibaca dhi
طِ dibaca thi.
4. Sukun
Harakat ini berbentuk huruf ha (ه) kecil yang diletakkan di atas huruf Hijaiyah. Sukun ini mematikan vokal pada huruf Hijaiyah, sehingga hanya dibaca sebagai huruf konsonan.
Contoh:
فْ menjadi f
قْ menjadi q
كْ menjadi k
لْ menjadi l
سْ menjadi s
5. Fathahtain
Fathahtain atau tanwin fathah, harakat ini terdiri dari dua garis miring kecil di atas huruf Hijaiyah. Huruf dengan Fathahtain dibaca dengan vokal "-an"
Contoh:
ظً dibaca zhan
عً dibaca 'an
غً dibaca ghan
فً dibaca fan
قً dibaca qan
6. Dhammahtain
Dhammahtain atau tanwin dhammah, harakat ini merupakan gabungan dari Dhammah dan Sukun. Bentuknya berada di atas huruf Hijaiyah. Huruf dengan Dhammahtain dibaca dengan vokal "-un"
Contoh:
وٌ dibaca wun
نٌ dibaca nun
مٌ dibaca mun
لٌ dibaca lun
كٌ dibaca kun
7 Kasrahtain
Kasrahtain atau tanwin kasrah, harakat ini terdiri dari dua garis miring kecil di bawah huruf Hijaiyah. Huruf dengan Kasrahtain dibaca dengan vokal "-in".
Contoh:
طٍ dibaca thin
اٍ dibaca in
ءٍ dibaca in
يٍ dibaca yin
ذٍ dibaca dzin
8. Tasydid
Tasydid atau syaddah, harakat ini berbentuk seperti kepala huruf sin dan diletakkan di atas huruf Hijaiyah. Huruf dengan Tasydid dilafalkan dengan penekanan dan dibaca seperti memiliki dua konsonan.
Contoh:
مَدَّ dibaca madda
مَرَّ dibaca marra
اَ وَّ dibaca awwa
اَ نَّ dibaca anna
اَ مَّ dibaca amma
9. Bacaan Panjang
Harakat ini digunakan untuk menandai bahwa huruf harus dilafalkan secara panjang. Tanda ini biasanya menggunakan huruf yang memiliki vokal yang sama seperti harakat masing-masing, seperti huruf alif dengan Fathah, huruf ya' sukun dengan Kasrah, dan huruf waw sukun dengan Dhammah
Contoh
بَتيْ dibaca batii
بَجُوْ dibaca bajuu
بُكُوْ dibaca bukuu
بَتَا dibaca bataa
سَبَا dibaca sabaa