Liputan6.com, Jakarta Mad tamkin adalah salah satu hukum bacaan mad dalam ilmu tajwid. Mad sendiri merupakan membaca panjang huruf hijaiyah di dalam Al-Qur'an karena bertemu salah satu huruf bacaan mad (hamzah, wawu dan ya) dan untuk ketukannya tergantung pada jenis mad itu sendiri.
Salah satu jenis mad adalah mad tamkin. Mad tamkin adalah pemanjangan bunyi yang terjadi apabila dua huruf bertemu dalam sebuah kata. Huruf ya (ي) yang pertama bertanda kasrah dan bertasydid, sedang huruf ya (ي) yang kedua bertanda sukun.
Cara membaca mad tamkin adalah 1-3 alif dan panjang bunyinya 2-6 harakat. Hal ini penting untuk dihafalkan agar makna dan arti ayat surat dalam Al-Qur’an yang sedang anda baca tidak melenceng dan sesuai dengan tajwidnya.
Advertisement
Berikut Liputan6.com ulas mengenai definisi mad tamkin dan contohnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Senin (24/7/2023).
Mad Tamkin Adalah
Seperti yang telah dijelaskan di atas, mad tamkin adalah salah satu hukum bacaan mad dalam ilmu tajwid. Mad tamkin adalah pemanjangan bunyi yang terjadi apabila dua huruf bertemu dalam sebuah kata. Huruf ya (ي) yang pertama bertanda kasrah dan bertasydid, sedang huruf ya (ي) yang kedua bertanda sukun.
Secara etimologi, kata mad berasal dari bahasa Arab yang berarti panjang, sedangkan untuk kata tamkin berarti tetap (penetapan). Sehingga, dapat diartikan apabila ada ya sukun didahului oleh ya musyaddah (ya bertasydid) berharakat kasrah, maka harus dibaca panjang 1-3 alif dan panjang bunyinya 2-6 harakat.
Mad tamkin ini sama dengan mad thabi’i yakni hukum mad yang asli dan masih murni, di mana Mad artinya panjang dan thabi'i artinya biasa. Bacaan mad tamkin tersebar di ayat-ayat surat dalam Al-Qur’an.
Sementara itu penjelasan yang berbeda dalam buku Panduan Tahsin Tilawah Al-Qur’an & Ilmu Tajwid (2020) karya H. Ahmad Annuri, menjelaskan bahwa tamkin artinya mengokohkan atau memperkuat bunyi huruf mad. Mad tamkin menurut istilah adalah bertemunya dua huruf ya’ (ي) dalam satu kata, ya’ (ي) yang pertama berharakat kasrah dan bertasydid, sedangkan ya’ (ي) yang kedua berharakat sukun atau mati. Huruf mad tamkin adalah wawu mad diikuti wawu berbaris atau ya’ (ي) mad diikuti ya’ (ي) berbaris.
Advertisement
Hukum Bacaan Mad Tamkin
Hukum bacaan mad tamkin adalah dibaca panjang sebanyak 1-3 alif dan panjang bunyinya 2-6 harakat ketika bertemu dengan huruf mad tamkin. Berikut ini huruf mad tamkin yang bisa anda kenali, yakni:
- Apabila ada huruf hijaiyah yang berharakat Kasrah [ ـــــِـــ ] bertemu dengan huruf hijaiyah Ya’ Sukun ( يْ ), dan huruf hijaiyah sesudahnya adalah huruf hijaiyah Ya’ yang Berharakat (يَ , يِ , يُ)
- Apabila ada huruf hijaiyah yang berharakat Dhammah ( ـــــــُــــــ ) bertemu dengan huruf hijaiyah Wawu sukun ( وْ ), dan sesudahnya yaitu huruf hijaiyah Wawu Berharakat (وَ, وِ, وُ).
Contoh Mad Tamkin dalam Al-Qur’an
Untuk memudahkan anda mempelajari bacaan tajwid mad tamkin, berikut ini terdapat beberapa ayat-ayat Al-Qur’an yang menjadi contoh hukum bacaan mad tamkin adalah:
1. Surat Ali Imran Ayat 75
وَمِنْ أَهْلِ ٱلْكِتَٰبِ مَنْ إِن تَأْمَنْهُ بِقِنطَارٍ يُؤَدِّهِۦٓ إِلَيْكَ وَمِنْهُم مَّنْ إِن تَأْمَنْهُ بِدِينَارٍ لَّا يُؤَدِّهِۦٓ إِلَيْكَ إِلَّا مَا دُمْتَ عَلَيْهِ قَآئِمًا ۗ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا۟ لَيْسَ عَلَيْنَا فِى ٱلْأُمِّيِّينَ سَبِيلٌ وَيَقُولُونَ عَلَى ٱللَّهِ ٱلْكَذِبَ وَهُمْ يَعْلَمُونَ
Bacaan latinnya: Wa min ahlil-kitābi man in ta`man-hu biqinṭāriy yu`addihī ilaīk, wa min-hum man in ta`man-hu bidīnāril lā yu`addihī ilaika illā mā dumta 'alaihi qā`imā, żālika bi`annahum qālụ laisa 'alainā fil-ummiyyīna sabīl, wa yaqụlụna 'alallāhil-każiba wa hum ya'lamụn.
Artinya: "Di antara Ahli kitab ada orang yang jika kamu mempercayakan kepadanya harta yang banyak, dikembalikannya kepadamu; dan di antara mereka ada orang yang jika kamu mempercayakan kepadanya satu dinar, tidak dikembalikannya kepadamu kecuali jika kamu selalu menagihnya. Yang demikian itu lantaran mereka mengatakan: "tidak ada dosa bagi kami terhadap orang-orang ummi. Mereka berkata dusta terhadap Allah, padahal mereka mengetahui," (QS. Ali Imran: 75).
Potongan ayat di atas merupakan contoh hukum bacaan mad tamkin karena ya’ (ي) bertasydid dan kasrah bertemu dengan ya’ (ي) sukun atau mati. Sehingga harus dibaca panjang 1-3 alif dan panjang bunyinya 2-6 harakat.
2. Surat Al-Maidah Ayat 111
وَإِذْ أَوْحَيْتُ إِلَى ٱلْحَوَارِيِّبِنَ أَنْ ءَامِنُوا۟ بِى وَبِرَسُولِى قَالُوٓا۟ ءَامَنَّا وَٱشْهَدْ بِأَنَّنَا مُسْلِمُونَ
Bacaan latinnya: Wa iz auḥaitu ilal-ḥawāriyyīna an āminụ bī wa birasụlī, qālū āmannā wasy-had bi`annanā muslimụn
Artinya: "Dan (ingatlah), ketika Aku ilhamkan kepada pengikut Isa yang setia: "Berimanlah kamu kepada-Ku dan kepada rasul-Ku". Mereka menjawab: Kami telah beriman dan saksikanlah (wahai rasul) bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang patuh (kepada seruanmu)," (QS. Al-Maidah: 111).
Potongan ayat di atas merupakan contoh hukum bacaan mad tamkin karena ya’ (ي) bertasydid dan kasrah bertemu dengan ya’ (ي) sukun atau mati. Sehingga harus dibaca panjang 1-3 alif dan panjang bunyinya 2-6 harakat.
3. Surat Al Muthaffifin Ayat 18
كَلَّآ إِنَّ كِتَٰبَ ٱلْأَبْرَارِ لَفِى عِلِّيِّينَ
Arab-Latin: Kallā inna kitābal-abrāri lafī 'illiyyīna
Artinya: "Sekali-kali tidak, sesungguhnya kitab orang-orang yang berbakti itu (tersimpan) dalam 'Illiyyin."
Potongan ayat di atas merupakan contoh hukum bacaan mad tamkin karena ya’ (ي) bertasydid dan kasrah bertemu dengan ya’ (ي) sukun atau mati. Sehingga harus dibaca panjang 1-3 alif dan panjang bunyinya 2-6 harakat.
4. Surat An Nisa Ayat 86
وَإِذَا حُيِّيتُم بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوا۟ بِأَحْسَنَ مِنْهَآ أَوْ رُدُّوهَآ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ حَسِيبًا
Arab-Latin: Wa iżā ḥuyyītum bitaḥiyyatin fa ḥayyụ bi`aḥsana min-hā au ruddụhā, innallāha kāna 'alā kulli syai`in ḥasībā
Artinya: "Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungankan segala sesuatu."
Potongan ayat di atas merupakan contoh hukum bacaan mad tamkin karena ya’ (ي) bertasydid dan kasrah bertemu dengan ya’ (ي) sukun atau mati. Sehingga harus dibaca panjang 1-3 alif dan panjang bunyinya 2-6 harakat.
Advertisement