Sukses

Pengertian Mad Shilah Thawilah dan Qasirah Beserta Contohnya

Mad shilah merupakan salah satu jenis mad yang terdapat di dalam Al-Qur’an.

Liputan6.com, Jakarta Mad shilah adalah salah satu hukun bacaan tajwid dalam Al-Qur’an yang sangat penting dipahami umat Islam. Bila pemahaman terhadap hukum mad minim, maka kamu bisa salah dalam membaca Al-Qur’an. Seorang muslim bisa saja memendekkan bacaan yang seharusnya dibaca panjang maupun sebaliknya memanjangkan bacaan yang seharusnya dibaca pendek.

Secara bahasa, mad mempunyai arti panjang. Sementara itu, secara istilah mad artinya adalah membaca panjang pada huruf yang ada pada Al-Qur’an. Hal ini dikarenakan bertemunya huruf dengan beberapa huruf mad seperti hamzah, wawu, dan yak. Panjangnya bacaan tergantung dari macam-macam mad itu sendiri.

Mad shilah merupakan salah satu jenis mad yang terdapat di dalam Al-Qur’an. Mad shilah terbagi lagi menjadi dua, yaitu mad shilah thawilah dan mad shilah qasirah. Kamu tentunya wajib memahami kedua mad ini agar bisa membaca Al-Qur’an dengan cara yang benar.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (24/7/2023) tentang mad shilah.

2 dari 4 halaman

Pengertian Mad Shilah

Mad shilah merupakan salah satu hukum tajwid yang penting dipahami umat Islam. Mad shilah termasuk ke dalam salah satu jenis mad dalam membaca Al-Qur’an. Secara bahasa, mad shilah artinya hubungan, sedangkan secara istilah berarti mad tambahan atau panjang. Mad shilah juga disebut sebagai mad tambahan dari mad asli/tabi'i yang disebabkan oleh ha dhamir (ه).

Menurut istilah, mad adalah memanjangkan suara bacaan huruf Al-Qur’an disebabkan adanya huruf mad sesuai aturan-aturan yang berlaku. Sementara kata shilah artinya bergabung atau berhubungan. Mad shilah adalah mad yang berlaku pada huruf ha dhamir atau kata ganti. Khususnya pada hu dan hi yang berarti dia. Letak mad ini selalu di akhir kalimat.

Melansir dari Uhamka, mad shilah adalah salah satu hukum mad far’i dalam ilmu tajwid yang terjadi apabila terdapat ha’ dhamir berharakat dhammah maupun kasrah, terletak di akhir kata, tidak dibaca waqaf, tidak dibaca sambung dengan huruf berikutnya dan sebelumnya adalah huruf yang berharakat hidup bukan mad. Mad Shilah ini terbagi menjadi dua, yaitu mad shilah thawilah dan mad shilah qashirah.

3 dari 4 halaman

Mad Shilah Qasirah beserta Contohnya

Sebelum mengenali mad shilah thawilah, kamu perlu memahami mad shilah qasirah terlebih dahulu. Mad Shilah Qashirah terjadi jika ada haa dhamir sedangkan sebelum haa tadi terdapat huruf hidup (berharakat). Mad shilah qasirah adalah mad silah yang pendek, artinya mad ini terjadi sesudah bersambungnya ha dhamir dengan huruf hidup.

Biasanya mad shilah qasirah adalah mad shilah yang tidak diiringi oleh huruf hamzah. Hukum atau cara membacanya adalah satu alif atau dua harakat, seperti panjang dari mad tabi’i.

Contoh Mad Shilah Qasirah

1. Surat An-Nazi'at ayat 40

وَاَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهٖ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوٰىۙ

Wa ammaa man khaafa maqooma Rabbihii wa nahan nafsa 'anil hawaa (ha dhamir kasrah).

2. Surat An-Naba ayat 15

لِّنُخْرِجَ بِهٖ حَبًّا وَّنَبَاتًاۙ

Linukh rija bihii habbaw wana baata (ha dhamir kasrah).

3. Surat Abasa ayat 6

فَاَنْتَ لَهٗ تَصَدّٰىۗ

Fa-anta lahu tasaddaa (ha dhamir dhammah).

4. Surat An-Nazi'at ayat 16

اِذْ نَادٰىهُ رَبُّهٗ بِالْوَادِ الْمُقَدَّسِ طُوًىۚ

Iz nadaahu rabbuhu bil waadil-muqad dasi tuwa (ha dhamir dhammah).

5. Surat An-Nazi'at ayat 17

اِذْهَبْ اِلٰى فِرْعَوْنَ اِنَّهٗ طَغٰىۖ

Izhab ilaa fir'auna innahu taghaa (ha dhamir dhammah).

6. Surat Abasa ayat 3

وَمَا يُدْرِيْكَ لَعَلَّهٗ يَزَّكّٰىٓۙ

Wa maa yudriika la'allahu yaz zakkaa (ha dhamir dhammah).

7. Surat An-Naba ayat 39

ذٰلِكَ الْيَوْمُ الْحَقُّۚ فَمَنْ شَاۤءَ اتَّخَذَ اِلٰى رَبِّهٖ مَاٰبًا

Zaalikal yaumul haqqu faman shaa-at ta khaaza ill-laa rabbihi ma-aaba (ha dhamir kasrah).

4 dari 4 halaman

Mad Shilah Thawilah beserta Contohnya

Mad shilah thawilah terjadi apabila ada mad shilah qashirah bertemu dengan hamzah ( ء ). Mad silah thawilah merupakan mad yang dibaca panjang, yakni apabila ada ha dhomir bertemu dengan hamzah qata’ atau hamzah yang berharakat atau masih hidup.

Cara membacanya adalah seperti Mad Jaiz Munfashil. Hukum atau cara membacanya adalah dibaca panjang 1, 2, atau 3 alif yang berarti 2,4, atau 6 harakat.

Contoh Mad Silah Thawilah

1. Surat Al Baqarah ayat 90

بِهِ أَنْفُسَهُمْ

bihii angfusahum.

Huruf ha dhamir pada kata bihii bertemu dengan hamzah berharakat fathah sehingga dibaca panjang 5 harakat.

2. Surat Al Baqarah ayat 93

بِهِ إِيمَانُكُمْ

bihii iymaanukum.

Huruf ha dhamir pada kata bihii bertemu dengan hamzah berharakat kasrah sehingga dibaca panjang 5 harakat.

3. Surat Ali Imran ayat 7

تَأْوِيلَهُ إِلَّا اللَّهُ

takwiilahuu illallah.

Huruf ha dhamir pada kata takwiilahuu bertemu hamzah berharakat kasrah sehingga dibaca panjang 5 harakat.

4. Surat Ali Imran ayat 30

وَبَيْنَهُ أَمَدًا بَعِيدًا

wabainahuu amadamba'iidaa.

Huruf ha dhamir pada kata wabainahuu bertemu dengan hamzah berharakat fathah sehingga dibaca panjang 5 harakat.

5. Surat Ali Imran ayat 36

وَضَعْتُهَا أُنْثَىٰ

wadho'tuhaa untsaa.

Huruf ha dhamir pada kata wadho’tuhaa bertemu dengan hamzah berharakat dhommah sehingga dibaca panjang 5 harakat.

6. Surat Al Humazah ayat 3

يَحْسَبُ أَنَّ مَالَهُۥٓ أَخْلَدَهُۥ

Huruf ‘ha dhamir’ pada bacaan Anna maa lahuu bertemu dengan hamzah berharakat fathah, sehingga dibaca panjang 5 harakat.

7. Surat Al Muthafifin Ayat 21

وَمَا يُكَذِّبُ بِهٖۤ اِلَّا كُلُّ مُعۡتَدٍ اَثِيۡمٍ

Huruf ‘ha dhamir’ pada bacaan yukazzibu bihiii bertemu dengan hamzah berharakat fathah, sehingga dibaca panjang 5 harakat.