Sukses

Pendiri Dinasti Abbasiyah Adalah Abdullah As Saffah, Ketahui Profil Singkatnya

Nama pendiri dinasti Abbasiyah adalah Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Al Abbas atau Abdullah As Saffah.

Liputan6.com, Jakarta Pendiri dinasti Abbasiyah adalah mereka yang mengakui diri sebagai keturunan paling dekat dengan Nabi Muhammad SAW. Keturunan dari al-Abbas ibn Abd al-Muthalib ibn Hasyim paman nabi Muhammad SAW. Perjalanan Dinasti Abbasiyah merupakan bagian penting dalam sejarah Islam.

Nama pendiri dinasti Abbasiyah adalah Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Al Abbas atau Abdullah As Saffah. Ia dikenal sebagai sosok pemimpin yang berhasil membawa dinasti Abbasiyah dengan sistem politik yang baik.

Abdullah As Saffah ini dikenal sebagai sosok yang bermoral tinggi dan memiliki kesetiaan. Selain itu, gelar As-Saffah yang diberikannya memiliki arti penumpah atau peminum darah atau tulisan berdarah.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai profil singkat dari pendiri dinasti Abbasiyah yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Senin (24/7/2023).

2 dari 4 halaman

Pendiri Dinasti Abbasiyah Adalah Abdullah As Saffah

Dinasti Abbasiyah merupakan salah satu kekhalifahan dalam pemerintahan Islam. Dinasti ini dianggap sebagai dinasti yang membawa Islam berjaya di seluruh dunia. Nama pendiri Dinasti Abbasiyah adalah Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Al Abbas atau Abdullah As Saffah.

Dinasti Abbasiyah sendiri berdiri setelah runtuhnya Dinasti Umayyah pada tahun 132 H (750 M) yang sekaligus menjadi khalifah pertama. Kekuasaan Dinasti Abbasiyah berlangsung selama 132-656 H (750-1258 M). Dinasti ini dinamakan Dinasti Abbasiyah karena para pendiri dan para khalifahnya merupakan keturunan dari Abbas bin Abdul Muthalib, paman Nabi Muhammad SAW.

Ada tiga tempat yang digunakan menjadi pusat kegiatan politik pada saat Dinasti Abbasiyah adalah Humaimah, Kufah, dan Khurasan. Selain itu, pada masa pemerintahan Dinasti Abbasiyah, Islam mengalami masa keemasan dan kejayaan, khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan.

Berakhirnya masa kepemimpinan pendiri Dinasti Abbasiyah adalah ketika ia meninggal dunia akibat penyakit cacar pada hari Ahad 13 bulan Dzulhijjah tahun 136 H/9 Juni tahun 754 M di kota Anbar. Akhirnya, ia digantikan dengan saudaranya yang bernama Abu Ja’far Abdullah bin Muhammad untuk memimpin Dinasti Abbasiyah.

3 dari 4 halaman

Profil Abdullah As Saffah

Pendiri Dinasti Abbasiyah adalah Abdullah As Saffah. Nama lengkap pendiri Dinasti Abbasiyah adalah Abul Abbas Abdullah bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas dari seorang ibu bernama Rithah binti Ubaidillah bin Abdullah bin Abdul Madan Al-Haritsi, sedangkan ayahnya bernama Muhammad bin Ali.

Abdullah As Saffah mendeklarasikan diri sebagai pendiri dan pemimpin pertama Dinasti Abbasiyah yang berpusat di Kuffah. Hanya saja, dua tahun kemudian (134 H), pusat pemerintahan dipindahkan dari Kufah ke daerah Anbar (kota Kuno di Persia). Ia dikenal sebagai sosok yang kejam, berani dan juga tegas. Hal inilah yang membuatnya diberi gelar sebagai “as-Saffah” yang artinya penumpah atau peminum darah. 

Pada masa pemerintahan Abdullah As Saffah, filsafat dan ilmu pengetahuan berkembang sangat pesat. Tidak hanya sampai di situ, kepemimpinan pendiri Daulah Abbasiyah adalah mampu menciptakan kemakmuran masyarakat ke tingkatan yang paling tinggi. Bahkan pada masa kepemimpinan Abdullah As Saffah sebagai pendiri Dinasti Abbasiyah, perekonomian pada masa itu terbilang stabil yang membuat rakyatnya makmur.

Dengan kepemimpinannya yang seperti itu, membuat Abdullah As Saffah berhasil mendirikan sebuah dinasti Islam yang memiliki sifat internasional dengan asimilasi serta corak pemikiran dan peradaban dunia. Abdullah As Saffah menjadi pendiri Dinasti Abbasiyah sebagai salah satu dinasti Arab Islam ketiga setelah Khulafaurrasyidin serta Dinasti Umayyah dan berhasil memajukan peradaban Islam saat itu.

Agar terlepas dari bayang-bayang politik Dinasti Umayyah, Abdullah As Saffah mengeluarkan dekrit kepada gubernurnya dengan perintah membunuh tokoh-tokoh Umayyah. Bahkan pendiri Dinasti Abbasiyah ini pun melakukan perbuatan keji dengan menggali kuburan para khalifah Bani Umayyah dan membakar tulang-tulangnya.

Sikap tegas serta berani yang dimiliki oleh Khalifah Abu Abbas As Saffah ketika membuat suatu kebijakan maupun peraturan menuai banyak pujian saat itu. Dampak dari kebijakan-kebijakan yang ia terapkan pun berhasil membuat situasi saat itu lebih kondusif serta mudah dikendalikan.

4 dari 4 halaman

Perpindahan Pusat Dinasti Abbasiyah

Berakhirnya masa kepemimpinan pendiri Dinasti Abbasiyah adalah ketika ia meninggal dunia akibat penyakit cacar pada hari Ahad 13 bulan Dzulhijjah tahun 136 H/9 Juni tahun 754 M di kota Anbar. Akhirnya, ia digantikan dengan saudaranya yang bernama Abu Ja’far Abdullah bin Muhammad untuk memimpin Dinasti Abbasiyah.

Pada saat pergantian kepemimpinan ini, pusat pemerintahan dipindahkan oleh Abi Ja’far ke Baghdad. Kota Baghdad merupakan sebuah kota kuno yang didirikan oleh orang-orang Persia yang berada di tepian sungai Eufrat dan Tigris. Kota ini dibangun selama 4 tahun. Kemudian Baghdad menjadi pusat pemerintahan Dinasti Abbasiyah dan merupakan kota yang paling megah di abad pertengahan.

Setelah beberapa kali mengalami perpindahan pusat pemerintahan Dinasti Abbasiyah, Baghdad menjadi pusat pemerintahan yang terakhir. Pemindahan ke Baghdad dilakukan dengan berbagai pertimbangan, diantaranya sebagai berikut:

  1. Sebab Anbar terletak di antara Syam dan Kufah yang senantiasa mendapatkan ancaman dari kaum Syiah.
  2. Baghdad merupakan daerah yang lebih aman, yaitu dengan nama Darussalam.
  3. Baghdad merupakan pusat perdagangan yang sering dikunjungi pedagang dari India dan China.
  4. Kota Baghdad merupakan ibu kora Irak yang dapat diberdayakan sebagai basis kekuatan pemerintahan.
  5. Baghdad memiliki banyak kelebihan, terutama wilayah ini lebih kaya dari Suriah, bahkan merupakan provinsi terkaya di dunia Islam saat itu. Kekuasaan Dinasti Abbasiyah pun dibangun atas pondasi ekonomi pertanian yang subur dan perdagangan yang luas.