Liputan6.com, Jakarta Kapan puasa Tasu’a dan Asyura 2023 menjadi pertanyaan yang sering diperbincangkan bagi umat Muslim. Puasa Tasu’a dan Asyura senndiri merupakan puasa sunnah yang dikerjakan pada bulan Muharram.
Baca Juga
Advertisement
Bulan Muharam adalah salah satu bulan mulia dan disunahkan melakukan amalan-amalan termasuk puasa sunah. Rasulullah SAW bersabda:
"Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadan adalah puasa pada bulan Allah – Muharam. Sementara salat yang paling utama setelah salat wajib adalah salat malam." (HR. Muslim no. 1163).
Waktu pelaksanakaan puasa Tasu’a adalah tanggal 9 Muharram, sementara untuk puasa Asyura yakni dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram. Bagi umat Muslim yang mengerjakan puasa di bulan Muharram tersebut, akan mendapatkan keutamaannya.
Berikut Liputan6.com ulas mengenai jadwal puasa Tasu’a dan Asyura 2023 beserta bacaan niatnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (25/7/2023).
Mengenal Puasa Tasu’a dan Asyura
Pada bulan Muharram terdapat amalan yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW, yakni puasa Tasu’a dan Asyura. Puasa Tasu’a adalah puasa yang dilaksanakan pada tanggal 9 Muharram kalender Hijriah, sehari sebelum puasa Asyura. Kata Tasu’a berasal dari bahasa Arab yakni katatis’a yang berarti bilangan sembilan.
Sebenarnya puasa Tasu’a dikerjakan sebagai pengiring puasa yang akan dikerjakan pada hari selanjutnya yakni puasa Asyura. Karena pada tanggal 10 Muharram, umat Yahudi juga melakukan puasa. Jadi melaksanakan puasa Tasu’a pada tanggal 9 Muharram bertujuan untuk mengiringi puasa esok harinya dan menjadi puasa pembeda antara Yahudi dan Nasrani.
Sedangkan puasa Asyura adalah puasa yang dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram kalender Hijriah. Kata Asyura sendiri diambil dari bahara Arab yakni ‘Asyroh yang artinya sepuluh. Hari kesepuluh di bulan Muharram merupakan hari ketika Nabi Musa as. berpuasa sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT karena telah menyelamatkan Bani Israil dari kejaran musuhnya.
Advertisement
Jadwal Puasa Tasu’a dan Asyura
Bagi umat Muslim yang hendak melaksanakan puasa Tasu’a dan Asyura penting mengetahui jadwalnya agar tidak terlewat. Jika mengacu pada kalender Hijriah Indonesia tahun 2023 M (1444 H-1445H) yang dikeluarkan Kementerian Agama (Kemenag) RI, maka jadwal puasa Tasu’a dan Asyura 2023 akan mengikuti tanggal berikut:
- Jadwal puasa sunnah Tasu’a 2023 akan jatuh pada hari Kamis, 27 Juli 2023 (9 Muharam 1445 H)
- Jadwal puasa sunnah Asyura 2023 akan jatuh pada hari Jumat, 28 Juli 2023 (10 Muharam 1445 H)
Bacaan Niat Puasa Tasu’a dan Asyura
Berikut ini bacaan puasa sunnah Tasu’a dan Asyura yang perlu dihafalkan oleh umat Muslim, yakni:
1. Niat Puasa Tasu’a
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma hadzal yaumi ‘an ada’i sunnatit Tasu’a lillahi ta’ala
Artinya: ”Aku berniat puasa sunah Tasu’a pada hari ini karena Allah SWT.”
2. Niat Puasa Asyura
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati ‘Asyura lillahi ta’ala
Artinya: ”Aku berniat puasa sunah Asyura karena Allah SWT.”
Advertisement
Keutamaan Puasa Tasu’a dan Asyura
Bagi umat Muslim yang mengerjakan puasa sunnah Tasu’a dan Asyura dengan sungguh-sungguh, maka akan mendapatkan keutamaannya. Berikut ini beberapa keutamaan puasa Tasu’a dan Asyura adalah:
1. Menghapus Dosa Setahun yang Lalu
Hal tersebut tertuang dalam hadits berikut:
عَنْ أَبي قَتَادَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صِيامِ يَوْمِ عَاشُوراءَ، فَقَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ المَاضِيَةَ.
Artinya : “Diriwayatkan dari Abu Qatadah ra: sungguh Rasulullah saw bersabda pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, lalu beliau menjawab: Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat". (HR Muslim)
2. Puasa Sunnah yang Dimuliakan
Hal ini sebagaimana yang dijelaskan dalam hadis di bawah ini:
عَنِ الْبَاهِلِيِّ أَتَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، أَنَا الرَّجُلُ الَّذِي أَتَيْتُكَ عَامَ الْأَوَّلِ. قَالَ: فَمَا لِي أَرَى جِسْمَكَ نَاحِلًا؟ قَالَ يَا رَسُولَ اللهِ مَا أَكَلْتُ طَعَامًا بِالنَّهَارِ، مَا أَكَلْتُهُ إِلَّا بِاللَّيْلِ. قَالَ: مَنْ أَمَرَك أَنْ تُعَذِّبَ نَفْسَكَ؟ قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ إِنِّي أَقْوَى. قَالَ: صُمْ شَهْرَ الصَّبْرِ وَثَلَاثَةَ أَيَّامٍ بَعْدَهُ وَصُمِ الْأَشْهُرَ الْحُرُمَ.
Diriwayatkan dari al-Bahili: "Aku mendatangi Rasulullah SAW, lalu berkata: Wahai Rasulullah, Aku adalah lelaki yang pernah mendatangimu pada tahun pertama. Rasulullah saw bersabda: Dulu aku tidak melihat tubuhmu lemah. Al-Bahili menjawab: Wahai Rasulullah, Aku tidak mengonsumsi makanan di siang hari, aku tidak memakannya kecuali di waktu malam. Rasulullah saw bersabda: Siapa yang menyuruhmu menyiksa dirimu? Aku menjawab: Wahai Rasulullah, sungguh Aku mampu berpuasa (terus-menerus). Rasulullah SAW bersabda: Puasalah bulan Sabar (Ramadhan) dan tiga hari setelahnya, dan puasalah pada bulan-bulan mulia". (HR Abu Dawud, Ibnu Majah dan lainnya).
3. Puasa Sehari Berpahala Sebulan Penuh
Mengerjakan puasa Tasu’a dan Asyura seperti mendapatkan pahala sama dengan puasa 30 hari atau satu bulan penuh. Hal tersebut juga tertuang dalam hadis berikut ini:
عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ صَامَ يَوْمَ عَرَفَةَ كَاَن لَهُ كَفَارَةً سَنَتَيْنِ، وَمَنْ صَامَ يَوْمًا مِنَ الْمُحَرَّمِ فَلَهُ بِكُلِّ يَوْمٍ ثَلَاثُونَ يَوْمًا.
Artinya : Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: Rasulullah saw bersabda: "Orang yang berpuasa pada hari Arafah maka menjadi pelebur dosa dua tahun, dan orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharram maka baginya sebab puasa setiap sehari pahala 30 hari puasa (HR. ath-Thabrani dalam al-Mu'jamus Shaghîr. Ini hadits gharîb namun sanadnya tidak bermasalah)". (Abdul Adhim bin Abdul Qawi al-Mundziri, at-Targhîbu wat Tarhîbu minal Hadîtsisy Syarîf, [Beirut, Dârul Kutubil ‘Ilmiyyah], juz II, halaman 70).