Liputan6.com, Jakarta - Tuliskan satu buah dalil Al-Qur’an tentang qada dan qadar. Sebelum itu, pahami qada dan qadar adalah dua konsep dalam Islam yang berbicara tentang takdir. Iman kepada qada dan qadar adalah rukun iman keenam dalam Islam, yang mencakup keyakinan bahwa Allah telah menentukan segala kebaikan dan keburukan sebelum menciptakan makhluk-Nya.
Baca Juga
Advertisement
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menjelaskan, qadar berasal dari qada, yaitu ketetapan Allah SWT dalam kadar tertentu sesuai dengan kehendak-Nya. Allah menentukan segala sesuatu dengan cermat dan proporsional, sesuai dengan rencana-Nya yang bijaksana. Sebagai contoh, segala kejadian dalam kehidupan manusia, seperti kelahiran, kematian, pernikahan, dan rezeki, semuanya telah diatur dan diukur oleh Allah dalam kadar serta ketentuan yang tepat.
Tuliskan satu buah dalil Al-Qur’an tentang qada dan qadar. Dalil qada dan qadar dalam Al-Qur'an disebutkan dalam surat Qamar, al-Ahzab, Furqan, al-Hijr, dan masih banyak lagi. Selain disebutkan dalam Al-Qur'an, qada dan qadar juga banyak dibahas dalam hadis-hadis sahih.
“Saya mengetahui sejumlah orang dari para Sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, ‘Segala sesuatu dengan ketentuan takdir. Dan aku mendengar ‘Abdullah bin ‘Umar mengatakan, ‘Segala sesuatu itu dengan ketentuan takdir hingga kelemahan dan kecerdasan, atau kecerdasan dan kelemahan.’” (Muslim, no. 2655)
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang pembahasan dalil Al-Qur’an tentang qada dan qadar, Rabu (26/7/2023).
1. Surat Qamar Ayat 49
اِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنٰهُ بِقَدَرٍ
"Sungguh, Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran." (Satu buah dalil Al-Qur’an tentang qada dan qadar dalam surat Qamar ayat 49)
Dalam buku berjudul Qada dan Qadar (2016) oleh Ibnu Qayyim al-Jauzoyyah, pengertian qada adalah berupa ketetapan, ketentuan, ukuran, dan takaran. Qada adalah ketetapan Allah SWT sejak manusia belum diciptakan. Satu buah dalil Al-Qur’an tentang qada ini menegaskan bahwa Allah menciptakan segala sesuatu dengan ukuran yang sangat jelas.
2. Surat al-Ahzab Ayat 36
وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَّلَا مُؤْمِنَةٍ اِذَا قَضَى اللّٰهُ وَرَسُوْلُهٗٓ اَمْرًا اَنْ يَّكُوْنَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ اَمْرِهِمْ ۗوَمَنْ يَّعْصِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا مُّبِيْنًاۗ
"Dan tidaklah pantas bagi laki-laki yang mukmin dan perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada pilihan (yang lain) bagi mereka tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh, dia telah tersesat, dengan kesesatan yang nyata." (Satu buah dalil Al-Qur’an tentang qada dan qadar dalam surat al-Ahzab ayat 36)
Dalam kitab berjudul Syarah Kasyifah as-Saja Fi Syarhi Safinah an-Naja oleh Syekh Allamah Muhammab bin Umar an-Nawawi al-Banteni, iman kepada Qada dan Qadar termasuk rukun iman yang keenam, dengan meyakini Allah telah menakdirkan kebaikan dan keburukan sebelum menciptakan makhluk, dan meyakini segala sesuatu yang terwujud adalah sesuai dengan Qada dan Qadar Allah.
Rasulullah SAW bersabda:
“Segala sesuatu pasti sesuai dengan Qada dan Qadar, bahkan kelemahan dan kecerdasan sekalipun." Nabi Muhammad SAW bersabda, "Tidaklah seseorang beriman kepada Allah hingga ia beriman dengan Qadar, baik atau buruknya." (HR Tirmidzi)
3. Surat al-Hijr Ayat 21
وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا عِنْدَنَا خَزَائِنُهُ وَمَا نُنَزِّلُهُ إِلَّا بِقَدَرٍ مَعْلُومٍ
Wa im min shai'in illaa 'indanaa khazaaa 'inuhuu wa maa nunazziluhuuu illaa biqadarim ma'luum
“Dan tidak ada sesuatu pun melainkan pada sisi Kami-lah kha-zanahnya, dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran tertentu.” (Satu buah dalil Al-Qur’an tentang qada dan qadar dalam surat al-Hijr ayat 21)
Qada dan qadar dalam Islam saling berkaitan, qada sebuah rencana dan qadar sebuah perwujudan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menjelaskan bahwa arti istilah qadar adalah berasal dari qada atau ketetapan Allah SWT dalam kadar tertentu sesuai dengan kehendak-Nya.
Dijelaskan, qada adalah ketetapan Allah SWT sejak zaman azali (zaman dahulu sebelum diciptakan alam semesta) sesuai dengan kehendak-Nya tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan mahluknya.
Sementara, qadar adalah berasal dari kata qada atau ketetapan Allah SWT dalam kadar tertentu sesuai dengan kehendak-Nya. Antara qada dan qadar adalah ketetapan yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Sederhanya, qada adalah rencana dan qadar adalah kenyataanya.
Advertisement
4. Surat al-Furqan Ayat 2
إِلَىٰ قَدَرٍ مَعْلُومٍ فَقَدَرْنَا فَنِعْمَ الْقَادِرُونَ
Illaa qadarim ma'luum; Faqadarnaa fani'mal qoodiruun
“Sampai waktu yang ditentukan, lalu Kami tentukan (bentuknya), maka Kami-lah sebaik-baik yang menentukan.” (Satu buah dalil Al-Qur’an tentang qada dan qadar dalam surat al-Furqan ayat 2)
Makna iman kepada qada dan qadar adalah melatih diri untuk selalu berbaik sangka kepada apa pun yang terjadi di dunia, seperti melihat takdir buruk dari sisi baiknya atau pelajaran yang bisa diambil.
يٰبَنِيَّ اذْهَبُوْا فَتَحَسَّسُوْا مِنْ يُّوْسُفَ وَاَخِيْهِ وَلَا تَا۟يْـَٔسُوْا مِنْ رَّوْحِ اللّٰهِ ۗاِنَّهٗ لَا يَا۟يْـَٔسُ مِنْ رَّوْحِ اللّٰهِ اِلَّا الْقَوْمُ الْكٰفِرُوْنَ
"Wahai anak-anakku! Pergilah kamu, carilah (berita) tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah, hanyalah orang-orang yang kafir." (Satu buah dalil Al-Qur’an tentang qada dan qadar dalam surat Yusuf ayat 87)
5. Surat al-Ahzab Ayat 38
وَكَانَ أَمْرُ اللَّهِ قَدَرًا مَقْدُورًا
Wa kaana amrul laahi qadaram maqduuraa
“Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku.” (Satu buah dalil Al-Qur’an tentang qada dan qadar dalam surat al-Ahzab ayat 38)
Beriman kepada qada dan qadar adalah membawa manusia pada sikap rendah hati dan tunduk kepada Allah SWT saja.
“…Jika sesuatu menimpamu, maka janganlah mengatakan, ‘Se-andainya aku melakukannya, niscaya akan demikian dan demikian.’ Tetapi ucapkanlah, ‘Sudah menjadi ketentuan Allah, dan apa yang dikehendakinya pasti terjadi'… .” (HR. Muslim, no. 2664)
وَمَا بِكُمْ مِّنْ نِّعْمَةٍ فَمِنَ اللّٰهِ ثُمَّ اِذَا مَسَّكُمُ الضُّرُّ فَاِلَيْهِ تَجْـَٔرُوْنَۚ
"Dan segala nikmat yang ada padamu (datangnya) dari Allah, kemudian apabila kamu ditimpa kesengsaraan, maka kepada-Nyalah kamu meminta pertolongan." (Satu buah dalil Al-Qur’an tentang qada dan qadar dalam surat an-Nahl ayat 53)
6. Surat ar-Ra'd Ayat 11
لَهُۥ مُعَقِّبَٰتٌ مِّنۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِۦ يَحْفَظُونَهُۥ مِنْ أَمْرِ ٱللَّهِ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا۟ مَا بِأَنفُسِهِمْ ۗ وَإِذَآ أَرَادَ ٱللَّهُ بِقَوْمٍ سُوٓءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُۥ ۚ وَمَا لَهُم مِّن دُونِهِۦ مِن وَالٍ
Lahụ mu’aqqibātum mim baini yadaihi wa min khalfihī yaḥfaẓụnahụ min amrillāh, innallāha lā yugayyiru mā biqaumin ḥattā yugayyirụ mā bi`anfusihim, wa iżā arādallāhu biqaumin sū`an fa lā maradda lah, wa mā lahum min dụnihī miw wāl
"Bagi manusia ada malaikat -malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia." (Satu buah dalil Al-Qur’an tentang qada dan qadar dalam surat ar-Ra'd ayat 11)