Sukses

Terlalu Kencang Teriak Saat Nonton Konser, Paru-paru Pria Ini Berakhir Pecah

Sedihnya, pria 19 tahun itu merasakan sesak yang tajam di dadanya saat bernyanyi lantang.

Liputan6.com, Jakarta Datang ke konser band idaman memang penuh kegembiraan. Tak heran jika uang, waktu, dan tenaga rela dicurahkan untuk bisa bernyanyi bareng band favorit. Saat nonton konser, sudah jadi hal wajar bernyanyi dengan suara yang kencang. Bahkan sampai berteriak penuh kegembiraan menyanyikan lagu kesukaan. Ternyata hal itu tak sepenuhnya baik.

Seorang pria mengalami tragedi yang mengerikan saat sedang menonton konser. Alih-alih bahagia bisa bernyanyi dengan lantang, paru-paru pria asal China dilaporkan pecah. Pria yang tak disebutkan namanya itu mengalami paru-paru kolaps atau disebut pneumotoraks. Sedihnya, saat bernyanyi lantang, pria 19 tahun itu merasakan sesak yang tajam di dadanya.

Pneumotoraks memang bukan penyakit baru, namun penyebab paling umum terjadi ialah berteriak dengan kuat. Seperti fenomena menonton konser band favorit, jika tak bisa mengontrol suara, bisa berakibat fatal. 

Paru-paru pecah yang dialami pria asal China saat nonton konser tersebut menjadi peringatan tersendiri. Berikut Liputan6.com merangkum kisah paru-paru pria pecah usai  teriak terlalu kencang saat nonton konser melansir dari Oddity Central, Rabu (26/7/2023).

2 dari 3 halaman

Sempat Pingsan Usai Terlalu Kencang Berteriak

Media China melaporkan bahwa seorang remaja dari Shenzhen, China, mengalami momen yang mengejutkan selama penampilan band ketika tiba-tiba dia merasakan sakit yang tajam di dadanya. Dengan penuh antusiasme, pemuda ini berteriak dengan keras, namun kemudian mengalami kesulitan bernapas dan akhirnya pingsan.

Pemuda tersebut, yang identitasnya tidak disebutkan, segera dilarikan ke unit gawat darurat rumah sakit Shenzhen. Setelah dilakukan pemeriksaan, para dokter menyimpulkan bahwa dia menderita pecah alveolar di salah satu paru-parunya akibat berteriak terlalu kuat selama konser.

Pecah alveolar terjadi akibat tekanan mendadak atau berlebihan. Diduga, kondisi pecah alveolar ini menjadi penyebab insiden yang menimpa pemuda Tionghoa tersebut karena ia mengaku berteriak sekuat tenaga selama konser.

Dokter berhasil mengatasi masalah ini dengan menghilangkan kelebihan udara dan mengurangi tekanan pada paru-paru yang mengalami kolaps. Beruntungnya, pemuda berusia 19 tahun ini dilaporkan dalam proses pemulihan yang baik dan diharapkan akan pulih sepenuhnya.

3 dari 3 halaman

Bukan Kasus Pertama

Pneumotoraks adalah kondisi di mana udara terperangkap di dalam rongga pleura, yang merupakan ruang di antara paru-paru dan dinding dada. Secara normal, rongga pleura seharusnya hanya berisi sedikit udara.

Menariknya, ini bukan kali pertama seorang penggemar mengalami kolaps paru-paru selama sebuah konser. Pada tahun 2017, media Barat melaporkan kasus aneh seorang wanita muda yang mengalami pneumotoraks akibat berteriak saat menghadiri konser One Direction.

Selain itu, sebelumnya telah dilaporkan tentang orang-orang yang mengalami kerusakan paru-paru saat berkaraoke atau bahkan saat melakukan peregangan pagi yang biasa, menunjukkan bahwa kondisi ini bisa terjadi secara tak terduga selama berbagai aktivitas rutin.