Liputan6.com, Jakarta Ibadah puasa merupakan salah satu bagian dari rukun Islam. Setiap muslim yang sudah akhil baligh diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa sebulan penuh di bulan Ramadhan. Meski demikian, kita juga dianjurkan untuk melaksanakan ibadah puasa sunnah di luar bulan Ramadhan.
Tentu bukan tanpa alasan kita juga dianjurkan untuk menjalankan puasa sunnah, meski telah menjalankan ibadah puasa wajib di bulan Ramadhan. Ini karena ada keutamaan puasa sunnah itu sendiri.
Selain keutamaan dari puasa sunnah, perlu diketahui bahwa puasa merupakan jenis ibadah yang telah dijalankan orang-orang beriman, sebelum diturunkan wahyu perintah puasa. Selain itu, keutamaan puasa bisa menjadi ajang introspeksi dan perbaiki iman, moral dan hati, sehingga dapat bekerja lebih optimal demi kesejahteraan masyarakat.
Advertisement
Maka tidak mengherankan jika ada banyak sekali keutamaan puasa sunnah, yang bisa menjadi pertimbangan setiap muslim untuk melaksanakan dengan ikhlas. Berikut adalah sejumlah keutamaan puasa sunnah, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (28/7/2023).
Keutamaan Puasa Syawal
Puasa Syawal adalah puasa sunnah yang dilakukan selama enam hari pada bulan Syawal, kecuali di Hari Raya Idul Fitri. Pelaksanaannya bisa dilakukan berurutan mulai dari hari kedua Syawal atau tidak berurutan sama sekali.
Rasulullah bersabda,“ Keutamaan puasa ramadhan dengan puasa syawal yaitu seperti orang-orang yang merayakan selama setahun (HR. Muslim).
Ada sejumlah keutamaan puasa syawal, antara lain sebagai berikut:
1. Penyempurna Puasa Ramadhan
Puasa sunnah Syawal berfungsi sebagai penyempurna puasa Ramadhan. Seperti shalat sunnah rawatib yang melengkapi shalat fardhu, puasa sunnah Syawal juga melengkapi ibadah puasa Ramadhan.
2. Pahala Puasa Setahun
Keutamaan puasa syawal adalah bisa membuat kita memperoleh pahala seperti puasa setahun penuh. Hadits Rasulullah dalam kitab Shahih Muslim menyatakan bahwa siapa pun yang berpuasa Ramadhan dan melanjutkannya dengan enam hari di bulan Syawal akan mendapatkan pahala seperti berpuasa setahun penuh.
3. Membiasakan Puasa
Keutamaan puasa sunnah Syawal setelah selesai puasa Ramadhan menunjukkan bahwa puasa kita telah diterima oleh Allah SWT. Allah SWT akan memberi anugerah untuk berbuat kebaikan setelah menerima amal kebaikan seseorang.
4. Tanda Syukur kepada Allah
Keutamaan puasa sunnah di bulan Syawal menjadi bentuk ungkapan syukur kita kepada Allah atas anugerah yang melimpah selama bulan Ramadhan, seperti puasa, shalat malam, zakat, dan lainnya.
5. Ibadah dari Bulan Ramadhan Tidak Terputus
Keutamaan puasa sunnah Syawal membantu mempertahankan kualitas dan kuantitas ibadah kita setelah berakhirnya bulan suci Ramadhan. Puasa ini merupakan salah satu cara untuk melestarikan ibadah yang dilakukan di bulan Ramadhan, sehingga ibadah kita tidak terputus setelah bulan Ramadhan berakhir.
Advertisement
Keutamaan Puasa Dzulhijjah
Puasa Dzulhijjah adalah puasa sunnah selama sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Setelah Sholat Idul Adha, puasa ini menjadi haram untuk dilaksanakan. Ada sejumlah keutamaan puasa Dzulhijjah, antara lain sebagai berikut:
1. Pahala Berlipatganda
Keutamaan puasa Dzulhijjah dalam Islam adalah bahwa Allah SWT akan memberikan pahala yang berlipatganda bagi mereka yang melaksanakannya. Allah sangat menyukai orang yang memperbanyak amalan di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, termasuk berpuasa.
2. Penghapusan Dosa-Dosa Kecil
Puasa Dzulhijjah dapat menghapus dosa-dosa kecil, terutama dosa-dosa yang dilakukan dalam dua tahun sebelumnya dan satu tahun ke depan. Menurut mayoritas ulama, dosa-dosa kecil dapat dihapuskan oleh puasa Arafah.
3. Dibebaskan dari Siksa Neraka
Puasa Dzulhijjah membawa manfaat lain berupa pembebasan dari siksa neraka. Pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, melakukan amalan sunnah akan menyebabkan Allah membebaskan hamba-Nya dari siksa neraka.
Keutamaan Puasa Arafah
Puasa Arafah adalah puasa sunnah yang dianjurkan bagi umat Islam yang tidak sedang menjalankan ibadah haji. Bagi mereka yang sedang menjalankan haji, tidak ada keutamaan berpuasa pada hari Arafah atau tanggal 9 Dzulhijjah. Puasa Arafah juga merupakan persiapan menyambut Hari Raya Idul Adha.
Ada sejumlah keutamaan puasa Arafah, antara lain sebagai berikut:
1. Dosa Diampuni
Keutamaan puasa Arafah adalah sebagai kesempatan untuk menghapus dosa-dosa masa lalu dan yang akan datang. Dengan sungguh-sungguh melaksanakan puasa ini, umat Muslim memiliki peluang untuk mendapatkan ampunan Allah dan membersihkan diri dari dosa-dosa.
2. Meningkatkan Keimanan dan Ketaqwaan
Kutamaan puasa Arafah juga dapat memperkuat ikatan spiritual antara individu dengan Allah. Dalam menjalankan ibadah ini, umat Muslim menahan diri dari keinginan dunia demi mendekatkan diri kepada-Nya. Hal ini dapat meningkatkan keimanan, ketaqwaan, dan kesadaran akan kebesaran Allah SWT.
3. Mendekatkan Diri kepada Allah
Puasa Arafah adalah bentuk ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan menahan diri dari makan, minum, dan kegiatan yang membatalkan puasa, umat Muslim mengorbankan keinginan fisik demi meraih keridhaan Allah. Ibadah ini menunjukkan ketaatan dan ketulusan dalam menjalankan perintah-Nya.
4. Mengikuti Teladan Rasulullah SAW
Rasulullah Muhammad SAW adalah teladan bagi umat Muslim. Beliau sangat menganjurkan umatnya untuk melaksanakan puasa Arafah. Dengan melaksanakan puasa ini, umat Muslim mengikuti jejak dan contoh dari Rasulullah, sehingga mendekatkan diri kepada-Nya dan mencapai berkah yang Allah janjikan.
Advertisement
Keutamaan Puasa Tarwiyah
Puasa Tarwiyah dilakukan pada hari Tarwiyah, yaitu tanggal 8 Dzulhijjah. Nama "Tarwiyah" berasal dari kata "tarawwa" yang berarti membawa bekal air. Ada keutamaan puasa tarwiyah yang perlu dipertimbangkan, sehingga penting bagi setiap muslim untuk melaksanakannya.
Pahala ibadah pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, termasuk puasa tarwiyah ini mendapatkan pelipatan pahala dibanding ibadah di bulan lainnya. Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar” (HR At-Tirmidzi).
Untuk diketahui, ada tiga pendapat mengenai penamaan tanggal 8 Dzulhijjah itu disebut hari tarwiyah, yakni (1) perenungan Nabi Adam ketika membangun Ka’bah, (2) perenungan mendalam Nabi Ibrahim setelah bermimpi diperintah untuk menyembelih anaknya, dan (3) perenungan orang haji mengenai doa-doa yang hendak dipanjatkan pada hari Arafah nanti.
Keutamaan Puasa Senin dan Kamis
Puasa sunnah Senin dan Kamis berhubungan dengan perintah Nabi Muhammad SAW kepada umatnya. Hari Senin adalah hari kelahiran beliau, dan hari Kamis adalah hari pertama kali Al-Qur'an diturunkan. Pada hari Senin dan Kamis, amal perbuatan manusia diperiksa, dan beliau ingin diperiksa dalam keadaan berpuasa pada kedua hari tersebut.
terdapat sejumlah keutamaan puasa sunah Senin-Kamis bagi yang menjalankannya. Senin dan Kamis diterangkan sebagai hari penyetoran amal manusia. Hal tersebut sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis.
إِنَّ أَعْمَالَ الْعِبَادِ تُعْرَضُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيْسِ
Artinya, "Sesungguhnya amalan para hamba disampaikan pada hari Senin dan Kamis."
Dalam hadis yang diriwayatkan Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda:
تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
Artinya, “Amal perbuatan manusia akan disampaikan pada setiap hari Kamis dan Senin. Maka aku ingin amalku diserahkan saat aku berpuasa.” (HR Tirmidzi).
Selain itu, Senin dan Kamis juga disebutkan adalah hari ketika Allah membukakan pintu surga-Nya. Hal ini sejalan dengan sabda Rasulullah SAW.
تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلَّا رَجُلًا كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ
Artinya: “Sesungguhnya pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Semua dosa hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu akan diampuni, kecuali bagi orang yang antara dia dan saudaranya terdapat kebencian dan perpecahan." (HR Muslim).
Advertisement
Keutamaan Puasa Daud
Puasa Daud dilakukan secara bergantian (sehari berpuasa, sehari tidak berpuasa). Puasa ini bertujuan untuk meneladani puasa Nabi Daud AS. Nabi Muhammad SAW sendiri sering berpuasa seperti puasa Daud, beliau tidak menambah puasa sunnah lainnya.
Ada sejumlah keutamaan puasa Daud yang bisa jadi pertimbangan bagi setiap muslim untuk melaksanakannya. Adapu keutamaan puasa Daud antara lain adalah sebagai berikut:
1. Ibadah yang Dikagumi oleh Allah SWT
Keutamaan puasa Daud adalah menjadi ibadah yang dikagumi oleh Allah SWT. Rasulullah Muhammad SAW pernah menyampaikan bahwa salat Nabi Daud adalah yang terbaik di sisi Allah, begitu pun dengan puasa Daud. Puasa ini dilakukan dengan pola selang-seling, di mana sehari berpuasa dan sehari tidak berpuasa.
2. Puasa Sunah yang Paling Utama
Puasa Daud, dengan pola sehari berpuasa dan sehari berbuka, dianggap sebagai puasa sunah yang paling utama. Rasulullah juga menyatakan bahwa puasa ini adalah puasa yang paling utama di antara puasa sunah lainnya.
3. Kemudahan dalam Segala Urusan
Keutamaan selanjutnya dari puasa Daud adalah kemudahan dalam segala urusan. Puasa Daud dipercaya sebagai waktu di mana segala doa dikabulkan oleh Allah. Dengan memanjatkan doa dan beribadah selama puasa Daud, seseorang semakin mendekatkan diri pada Allah dan doanya akan dikabulkan.
4. Ibadah untuk Mendapatkan Jodoh
Puasa Daud juga dianggap sebagai ibadah untuk mendekatkan jodoh. Dikatakan bahwa puasa Daud merupakan waktu di mana doa untuk mendapatkan jodoh menjadi lebih ijabah.
5. Ibarat Puasa Setengah Tahun
Keutamaan berikutnya dari puasa Daud adalah puasanya ibarat puasa setengah tahun. Karena dilakukan selang-seling, dengan berpuasa satu hari dan berbuka di hari berikutnya, maka puasa Daud dianggap setara dengan berpuasa separuh tahun.
6. Mencegah Sering Sakit dan Memperkuat Fisik
Tak hanya memiliki manfaat spiritual, keutamaan puasa Daud juga memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh. Puasa Daud dapat membantu menjaga kesehatan tubuh sehingga jarang mengalami sakit. Selain itu, puasa ini juga memberikan kekuatan fisik, sebagaimana Nabi Daud memiliki kekuatan fisik yang mengagumkan. Manfaat ini berguna untuk meningkatkan produktivitas dalam kehidupan sehari-hari.
Keutamaan Puasa ‘Asyura atau Puasa Muharram
Puasa 'Asyura dilakukan pada tanggal 10 Muharram. Ada sejumlah keutapaan puasa Asyura, antara lain adalah sebagai berikut:
1. Puasa yang Diutamakan setelah Ramadhan
Rasulullah telah menyatakan bahwa puasa di bulan Muharram memiliki kedudukan yang istimewa setelah berpuasa di bulan Ramadhan.
Suatu hari Abu Hurairah bertutur, Rasulullah SAW ditanya: “Salat manakah yang lebih utama setelah shalat fardhu?” nabi bersabda: “yaitu salat di tengah malam.” Mereka bertanya lagi: “Puasa manakah yang lebih utama setelah puasa Ramadan?” Nabi bersabda: “Puasa pada bulan Allah yang kamu namakan bulan Muharram.” (HR Ahmad, Muslim Abu Daud).
2. Penghapus Dosa Selama Setahun yang Lalu
Puasa Asyura yang dilaksanakan pada bulan haram atau bulan mulia memiliki keistimewaan khusus. Berdasarkan beberapa hadis, puasa Asyura mampu menghapus dosa yang telah dilakukan selama setahun yang lalu.
“Diriwayatkan dari Abu Qatadah ra: sungguh Rasulullah saw bersabda pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, lalu beliau menjawab: Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat". (HR Muslim)
3. Memulai Awal yang Baik dengan Puasa di Bulan Muharram
Selain menjadi puasa yang sangat dihargai setelah Ramadan, berpuasa di bulan Muharram juga dianggap sebagai awal yang baik bagi umat Muslim.
“Puasa Muharram menjadi puasa yang paling utama karena Muharram merupakan awal tahun baru, maka pembukaannya adalah dengan puasa yang merupakan amal paling utama". (Jalaluddin as-Suyuthi, ad-Dîbâj ‘ala Muslim, [Arab Saudi, Dârubnu ‘Affân, cetakan pertama: 1416 H/1996 M], juz III, halaman 251).
4. Melengkapi Ibadah di Bulan yang Mulia
Seperti yang kita ketahui, bulan Muharram termasuk dalam empat bulan mulia. Menjalankan puasa Muharram, termasuk puasa Tasu'a dan Asyura, akan menjadi pelengkap ibadah di bulan yang memiliki nilai dan keutamaan istimewa ini.
Dalam hadis, Rasulullah SAW menganjurkan kaum muslim agar melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan dan bulan yang mulia.
"Puasalah bulan Sabar (Ramadan) dan tiga hari setelahnya, dan puasalah pada bulan-bulan mulia." (HR Abu Dawud, Ibnu Majah dan lainnya).
Advertisement