Liputan6.com, Jakarta Maag adalah penyakit yang dapat mengganggu aktivitas dan bisa berakibat fatal apabila tidak ditangani dengan baik. Dalam dunia medis, maag sering disebut juga penyakit gastritis. Penyakit maag ini biasanya disebabkan oleh orang yang sering memiliki pola makan yang tidak teratur, sehingga mengakibatkan bertambahnya jumlah asam lambung.
Baca Juga
Advertisement
Maag juga dapat disebabkan oleh beberapa infeksi mikroorganisme. Salah satu gejala terjadinya maag adalah nyeri pada ulu hati. Selain itu, juga bisa terjadi mual, muntah, lemas, nafsu makan menurun, wajah pucat, keluar keringat dingin, sering bersendawa dan pada kondisi yang parah bisa muntah darah.
Maag adalah penyakit yang sangat mengganggu aktivitas sehari–hari yang bisa mengakibatkan kualitas hidup menurun, tidak produktif dan bila tidak ditangani dengan baik akan berakibat fatal. Apabila tidak diobati akan mengakibatkan sekresi lambung semakin meningkat dan ahkirnya membuat lambung luka-luka (ulkus) juga dapat menimbulkan peradangan saluran cernah bagian atas berupah hematemesis (muntah darah) ,melena, perforasi, dan anemia karena gangguan absorpsivitamin B12 bahkan dapat menimbulkan kanker lambung.
Maag adalah penyakit pada lambung yang terjadi akibat peradangan pada dinding lambung yang bersifat akut, kronik, difus atau lokal. Di mana pada dinding lambung atau lapisan mukosa lambung ini terdapat kelenjar yang menghasilkan asam lambung dan enzim pencernaan yang bernama pepsi.
Penyakit maag adalah penyakit yang sering timbul di masyarakat dengan keluhan perut sakit, perih, kembung. Maag memiliki berbagai macam penyakit dan yang paling sering terjadi. Dimana penyakit maag sering dianggap ringan oleh masyarakat karena dapat sembuh tanpa pengobatan. Pada kelompok usia remaja sampai dewasa yang sering tidur larut malam serta banyak mengkonsumsi kopi dengan jumlah berlebih, sehingga berakhir dengan peradangan lambung.
Berikut ini adalah jenis penyakit maag yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (28/7/2023)
1. Maag akut
Radang perut akut adalah proses peradangan glukosa akut yang biasanya bersifat sementara. Peradangan pendarahan mukosa dan pada kasus yang berat, istirahat pelepasan mukosa superfisial (erosi mukosa). Pada penyakit maag ditemukan sel inflamasi akut dan neutrofil mukosa edema, merah dan terjadi erosi kecil dan perdarahan. Peradangan bisa bersifat akut yang ditandai oleh infiltrasi neutrophil. Maag akut terdiri dari beberapa tipe yaitu gastritis stres akut, gastritis erosif kronis, dan gastritis eosinofilik.
2. Maag kronis
Maag kronis adalah peradangan mukosa lambung kronis yang akhirnya menyebabkan atrofi mukosa dan metaplasia usus, biasanya tanpa istirahat erosi. Perubahan epitel yang terjadi terdiri dysplasia dan merupkan bibit untuk membahas karsinoma. Maag kronik ditandai dengan atropi progresif epitel kelenjar disertai hilangnya sel parietal dan chief cell di lambung, dinding lambung menjadi tipis dan permukaan mukosa menjadi rata. Peradangan bersifat kronik, ditandai oleh dominasi limfosit dan atau sel plasma karena metaplasia dan atrofi usus. Maag kronik diklasifikasikan dengan tiga perbedaan yaitu gastritis superfisial, gastritis atropi dan gastritis hipertropi.
- Gastritis superfisial, dengan manifestasi kemerahan, edema, serta perdarahan dan erosi mukosa.
- Gastritis atropi, dimana peradangan terjadi pada seluruh lapisan mukosa. Pada perkembangannya dihubungkan dengan ulkus dan kanker lambung, serta anemia pernisiosa. Hal ini merupakan karakteristik dari penurunan jumlah sel parietal dan sel chief.
- Gastritis hipertropi, suatu kondisi dengan terbentuknya nodul nodul pada mukosa lambung yang bersifat irregular, tipis dan hemoragik.
Advertisement
Pengobatan penyakit maag
Menurut jurnal Universitas Muhammadiyah Malang, pengobatan penyakit maag adalah menghilangkan nyeri, menghilangkan inflamasi dan mencegah terjadinya ulkus peptikum dan komplikasi. Berdasarkan patofisiologisnya terapi farmakologi gastritis ditujukan untuk menekan faktor asam lambung dan memperkuat faktor defensif. Saat ini untuk mengurangi asam lambung yakni dengan cara menetralkan asam lambung dan mengurangi sekresi asam lambung.
1. Terapi non farmakologi
Terapi non farmakologi adalah bentuk pengobatan dengan cara pendekatan, edukasi dan pemahaman tentang penyakit maag. Edukasi kepada pasien/ keluarga bertujuan untuk meningkatakan pemahaman (mengenai penyakit maag secara umum dan pola penyakit maag.
2. Terapi farmakologi
Terapi farmakologi adalah terapi yang menggunakan obat. Obat -obat yangdigunakan dalam terapi maag yang terdiri dari 4 golongan obat. Golongan pertama yakni antasida yang bekerja menetralisir keasaman lambung yang terdiri dari senyawa aluminium, magnesium, kalsium karbonat dan natrium bikarbonat. Kedua adalah obat penghambat sekresi asam lambung meliputi Antagonis-H2. Ketiga yakni golongan analog prostaglandin. Keempat adalah golongan pelindung mukosa terdiri atas sucralfat yang bekerja membentuk kompleks ulser adheren dengan eksudat protein seperti albumin dan fibrinogen pada sisi ulser dan melindunginya dari asam lambung, membentuk barier viskos pada permukaan mukosa di lambung dan duodenum, serta menghambat aktivitas pepsin dan membentuk ikatan garam dengan empedu.
3. Swamedikasi
Swamedikasi adalah pemilihan dan penggunaan obat modern, herbal maupun tradisional oleh seorang individu untuk mengatasi penyakit atau gejala penyakit. Swamedikasi harus dilakukan dengan tepat dan terkontrol karena banyak permasalahan terkait swamedikasi seperti meningkatnya angka resistensi pada penggunaan antibotik. Tujuannya adalah untuk peningkatan kesehatan, pengobatan sakit ringan dan pengobatan rutin penyakit kronis setelah perawatan dokter.
Â
Â
Pencegahan penyakit maag
- Hindari minuman beralkohol karena dapat mengiritasi lambung sehingga terjadi inflamasi.
- Hindari merokok karena dapat menganggu lapisan dinding lambung sehingga lambung lebih mudah mengalami gastritis dan tukak atau ulkus.
- Atasi stress sebaik mungkin. Dengan melakukan segala aktivitas yang akan meningkatkan skill dan juga pengalaman Anda.
- Makan makanan yang kaya akan buah dan sayur namun hindari sayur dan buah yang bersipat asam.
- Jangan berbaring setelah makan untuk menghindari refluks (aliran balik) asam lambung.
- Berolahraga secara teratur untuk membantu mempercapat aliran makanan melalui usus.
- Bila perut mudah mengalami kembung, kurangi komsumsi makanan tinggi serat, seperti pisang,kacang-kacangan, dan kentang.
- Makan dalam porsi sedang tetapi sering, berupa makanan lunak dan rendah lemak.
Advertisement