Liputan6.com, Jakarta Lusa adalah kata keterangan waktu yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Dalam bahasa Indonesia, lusa digunakan untuk menyebut hari yang berada dua hari setelah hari sekarang. Penggunaan kata "lusa" mungkin tidak seumum penggunaan kata "besok" atau "kemarin", tetapi masih dipahami dengan baik oleh banyak orang.
Baca Juga
Advertisement
Lusa adalah istilah yang sering digunakan dalam bahasa Indonesia yang bersifat informal atau sehari-hari, seperti dalam percakapan dengan teman, keluarga, atau rekan kerja. Dalam bahasa formal, seperti dalam teks resmi atau dokumen bisnis, biasanya lebih umum untuk menggunakan istilah "dua hari setelah hari ini" atau bentuk kalender yang lebih spesifik.
Keterangan waktu seperti lusa membantu memberikan informasi tentang kapan suatu tindakan terjadi, berapa lama tindakan tersebut berlangsung, atau seberapa sering tindakan itu terjadi. Penggunaan keterangan waktu sangat penting dalam bahasa untuk memberikan konteks waktu yang jelas dalam komunikasi sehari-hari.
yang liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (28/7/2023)
Mengenal Arti Lusa
Lusa adalah dua hari sesudah hari ini atau sesudah hari esok. Kata lusa biasanya digunakan pada kalimat untuk menandakan pernyataan kala mendatang. Pernyataan kala suatu bahasa sangat menarik, bahasa tersebut bersangkutan dengan konsep waktu yang melatari situasi tuturan yang di ungkapkan oleh pembicara. Pembicaraan terbatas pada jenis keterangan waktu yang dapat dibedakan menjadi kemungkinan engujian dengan tanda tanya.
Kata lusa dalam bahasa Indonesia adalah pernyataan kala mendatang yang dipergunakan untuk memberi lokasi waktu tindakan, peristiwa, atau keadaan yang berlangsung sesudah ujaran bersangkutan di utrakan. Lusa adalah secara berurutan dengan lokasi waktunya yaitu dua hari sesudah kalimat yang ingin dibicarakan dan diutarakan seperti, lusa barangkali tidak ada kuliah atau dua hari mendatang barangkali ada acara dadakan.
Kata lusa dan besok juga dapat di pakai secara bersamaan sehingga membentuk kalimat majemuk setara yang memiliki makna “lain kali” seperti, Lain kali kalau datang lagi jangan dilayani. Selain kata lusa ada tiga kata yang merupakan pernyataan kala mendatang, yakni nanti, besok, dan kelak.
Kata lusa mempunyai lokasi waktu dua hari setelah waktu ujaran. Kala berturut – turut menempatkan secara temporal situasi pembicaraannya bersamaan dengan, sebelum, maupun sesudah kalimat tersebut di bicarakan. Dengan kata lain ketiga jenis kala yang ada di kalimat tersebut disebut kala absolut yang menghubungkan waktu situasi waktu situasi sesuai yang di bicarakan.
Selain pernyataan kala mendatang, ada dua jenis keterangan waktu yang serupa:
Advertisement
1. Pernyataan kala kini
Pernyataan kala kini menempatkan situasi pembicaraannya dengan waktu ujaran itu di tuturkan. Pernyataan kala bisa dipilah atas kala absolut dan kala relatif. Kala absolut adalah kala yang dipakai untuk merujuk waktu yang mengambil saat ini sebagai pusat deiktis. Kala relatif adalah kala yang lokasi waktunya tidak hanya bisa berkaitan dengan saat ini, tetapi bisa berkaitan dengan situasi lain. Dalam bentuk kelompok kata atau frasa bisa diungkapkan dengan satuan lingual hari ini dan waktu ini atau satuan lingual. Pernyataan kala kini dapat di nyatakan dengan kata atau kelompok kata. Pernyataan kala kini di ungkapkan dengan kata sekarang dan kini.
Kata kini tidak pernah di tunjukan bersamaan dengan kata tunjuk ini. Kata sekarang memiliki perbedaan bila dibandingkan dengan yang sekarang.Frase sekarang tidak dapat digunakan untuk menggantikan kata sekarang yang di pergunakan untuk menyatakan jangka waktu yang lebih singkat.
Kalimat Sekarang untuk menginformasikan bahwa peristiwa yang diungkapkan pada kalimat tersebut terjadi bersamaan dengan waktu ujaran. Kata sekarang tidak bisa dipakai dengan kata ganti penunjuk ini yang pada umumnya dipakai untuk menunjuk hal yang dekat.
Contoh
Sekarang, tepatnya pukul 10.00 bu Halimah berangkat dari Jakarta ke Mesir.
Kini service motor pak Teguh sudah tidak memiliki peralatan bengkel yang lengkap.
2. Pernyataan kala lampau
Menurut jurnal Universitas Gajah Mada,pernyataan kala lampau dipergunakan untuk menyatakan bahwa suatu peristiwa, tindakan, atau keadaan yang dinyatakan didalam kalimat berlangsung sebelum ujaran itu di utarakan. kala lampau terjadi pada sebelum waktu ujaran. Kata dalam pernyataan kala lampau seperti, kemarin, tadi, barusan, dan semalam.
Dalam wujud kelompok kata atau frasa, pernyataan kala lampau dalam bahasa Jawa bisa diungkapkan dengan satuan lingual yang berupa unsur inti kata ganti penunjuk. Ada atribut lain yang bisa menandai pernyataan kala lampau yang berwujud kelompok kata atau frasa, yaitu itu untuk mempunyai rentang waktu tertentu sebelum waktu ujaran. Kelompok kata atau frasa
Kata kemarin memiliki lokasi waktu satu hari sebelum ujaran diutarakan. Kata kemarin dapat berdiri sendiri sebagai unsur frase.Kata tadi dan barusan memiliki lokasi waktu beberapa saat sebelum ujaran diutarakan. Kata tadi memungkinkan memiliki lokasi waktu yang lebih lama. Walaupun kata tadi mengandung komponen jangka waktu yang relative lama, Sedangkan kata semalam memiliki lokasi waktu pada malam hari sebelum ujaran bersangkutan di utarakan.
Contoh
Kemarin Roni berangkat ke Kalimantan Tengah untuk bekerja di kebun kelapa sawit.
Malam tadi Roni Lembur di kantor.
Advertisement
3. Penyataan kala mendatang
Pernyataan kala mendatang yang dipergunakan untuk memberi lokasi waktu tindakan, peristiwa, atau keadaan yang berlangsung sesudah ujaran bersangkutan di utrakan. Lusa adalah secara berurutan dengan lokasi waktunya yaitu dua hari sesudah kalimat yang ingin dibicarakan dan diutarakan.
kata nanti mempunyai lokasi waktu baberapa saat, tidak lebih dari satu hari, setelah waktu ujaran. Kata besok mempunyai lokasi waktu satu hari setelah waktu ujaran. Kata lusa mempunyai lokasi waktu dua hari setelah waktu ujaran. Sedangkan kata kelak mempunyai lokasi waktu pada saat tertentu setelah waktu ujaran, yang lebih lama dibanding ketiga kata yang merupakan pernyataan kala mendatang.
Dalam kelompok kata atau frasa tidak bisa disubstitusi dengan kelompok kata lagi. Dimana kenyataan tersebut membuktikan bahwa kata kelak mempunyai lokasi waktu yang lebih panjang dibanding kata nanti, besok, dan lusa.
Contoh
Nanti bapak Toni akan meninjau kiprah kelompok wanita tani arum sari sini.
Lusa saya akan pergi ke Medan untuk bertemu nenek.