Sukses

Imunisasi IPV adalah Imunisasi Polio Inactivated, Pahami Manfaatnya

Pengertian Imunisasi IPV, manfaat Imunisasi IPV dan hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum dan sesudah Imunisasi IPV.

Liputan6.com, Jakarta Polio, penyakit menular yang menyebabkan kelumpuhan serius dan bahkan kematian, dulu menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat global. Namun, berkat upaya besar dari para ilmuwan, tenaga medis, dan organisasi kesehatan dunia, kita telah berhasil mempersempit ruang gerak virus polio dan mendekati pemberantasan penyakit ini. 

Imunisasi Polio Inactivated atau Imunisasi IPV adalah salah satu senjata paling ampuh dalam perang melawan polio. Imunisasi IPV adalah pemberian vaksin yang memberikan perlindungan yang kuat terhadap virus polio tanpa menyebabkan infeksi aktif. 

Imunisasi IPV adalah cara efektif untuk dapat mencegah potensi penyebaran polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan dan dampak kesehatan serius lainnya. Namun, apa sebenarnya Imunisasi IPV itu? Bagaimana cara kerjanya? Dan apa manfaatnya bagi kesehatan masyarakat secara keseluruhan? 

Lebih lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber pada Senin (31/7/2023). Pengertian Imunisasi IPV, manfaat Imunisasi IPV dan hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum dan sesudah Imunisasi IPV.

2 dari 5 halaman

Apa Itu Imunisasi IPV?

Imunisasi IPV adalah singkatan dari "Imunisasi Polio Inactivated" atau "Inactivated Polio Vaccine" dalam bahasa Inggris. Imunisasi IPV adalah vaksin yang digunakan untuk melindungi individu dari infeksi virus polio. Vaksin ini mengandung virus polio yang telah dinonaktifkan, sehingga tidak menyebabkan penyakit, tetapi cukup untuk merangsang sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan melawan virus polio asli jika terpapar.

Vaksin IPV merupakan salah satu jenis vaksin polio yang digunakan dalam program pemberantasan polio global. Vaksin ini diinjeksikan ke dalam otot lengan dan memberikan perlindungan yang efektif terhadap ketiga serotipe virus polio (serotipe 1, 2, dan 3).

Imunisasi IPV bersama dengan vaksin oral polio (OPV) telah digunakan dalam upaya global untuk mengurangi dan melenyapkan penyebaran polio. Vaksin IPV umumnya digunakan di negara-negara dengan status polio endemis rendah atau di negara-negara yang telah mencapai tingkat rendah penyebaran polio.

Perlu diingat bahwa informasi medis selalu berkembang, dan ada kemungkinan ada perubahan dalam panduan vaksinasi dan protokol medis terkini. Selalu konsultasikan dengan profesional kesehatan atau penyedia layanan kesehatan lokal Anda untuk mendapatkan informasi terbaru dan rekomendasi mengenai imunisasi IPV atau vaksinasi lainnya.

3 dari 5 halaman

Manfaat Imunisasi IPV

Manfaat imunisasi IPV (Inactivated Polio Vaccine) sangat penting untuk kesehatan individu dan masyarakat secara keseluruhan. Beberapa manfaat utama dari imunisasi IPV adalah sebagai berikut:

  1. Mencegah polio: Tujuan utama dari imunisasi IPV adalah melindungi individu dari infeksi virus polio. Vaksin ini merangsang sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan antibodi yang dapat melawan virus polio jika terpapar.
  2. Memberikan kekebalan tubuh tanpa resiko penyebaran virus: IPV adalah vaksin yang mengandung virus polio yang telah dinonaktifkan. Oleh karena itu, tidak menyebabkan polio pada penerima vaksin, dan tidak ada risiko penyebaran virus polio melalui vaksin tersebut.

  3. Perlindungan terhadap semua serotype polio: IPV memberikan perlindungan terhadap ketiga serotipe virus polio (serotipe 1, 2, dan 3). Ini berarti individu yang divaksinasi memiliki perlindungan lebih baik terhadap berbagai jenis virus polio yang berbeda.

  4. Kontribusi terhadap pemberantasan polio secara global: Imunisasi IPV merupakan salah satu pilar dalam upaya global untuk memberantas polio. Penggunaan vaksin IPV bersama dengan vaksin oral polio (OPV) telah membantu mengurangi jumlah kasus polio di seluruh dunia.

  5. Melindungi kelompok yang rentan: Imunisasi IPV tidak hanya melindungi individu yang divaksinasi tetapi juga membantu melindungi kelompok-kelompok yang rentan terhadap polio, seperti bayi yang terlalu muda untuk divaksinasi atau individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

  6. Mencegah penyebaran polio ke negara-negara yang bebas polio: Dalam dunia yang semakin terhubung, keberhasilan pemberantasan polio di suatu negara sangat penting untuk mencegah virus polio menyebar kembali dari negara yang masih memiliki kasus polio.

  7. Meningkatkan herd immunity: Melalui imunisasi massal, imunitas kelompok (herd immunity) dapat terbentuk, yang dapat membantu melindungi populasi secara keseluruhan, termasuk individu yang tidak dapat divaksinasi karena alasan medis.

Penting untuk diingat bahwa imunisasi IPV efektif dalam memberikan perlindungan, dan upaya global untuk memvaksinasi secara luas sangat penting dalam upaya pemberantasan polio sepenuhnya. Dengan mengenali manfaat imunisasi IPV dan mendukung program vaksinasi yang tepat, kita dapat berkontribusi dalam menciptakan dunia yang bebas dari polio.

4 dari 5 halaman

Hal yang perlu diperhatikan saat Imunisasi IPV

Saat melakukan imunisasi IPV (Inactivated Polio Vaccine), ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan agar proses vaksinasi berjalan dengan baik dan memberikan hasil yang optimal:

  1. Jadwal vaksinasi: Pastikan untuk mengikuti jadwal vaksinasi yang direkomendasikan oleh otoritas kesehatan setempat. Biasanya, imunisasi IPV diberikan pada usia tertentu, dan mengikuti jadwal yang tepat membantu memastikan perlindungan yang optimal bagi individu yang divaksinasi.
  2. Kelayakan vaksinasi: Sebelum divaksinasi, pastikan bahwa penerima vaksin dalam kondisi kesehatan yang baik dan tidak sedang mengalami penyakit yang lebih serius. Jika ada kondisi kesehatan yang memerlukan penundaan vaksinasi, konsultasikan dengan dokter atau petugas kesehatan terlebih dahulu.

  3. Riwayat alergi: Beri tahu petugas kesehatan tentang riwayat alergi yang dimiliki penerima vaksin. Ini termasuk riwayat alergi terhadap komponen vaksin, seperti antibiotik neomisin atau streptomisin yang ada dalam beberapa vaksin IPV.

  4. Reaksi sebelumnya terhadap vaksin: Jika penerima vaksin sebelumnya mengalami reaksi yang tidak diinginkan setelah mendapatkan vaksin IPV atau vaksin lain, beri tahu petugas kesehatan mengenai hal ini.

  5. Informasi tentang kesehatan anak: Jika vaksinasi IPV dilakukan pada anak, orang tua atau wali harus memberikan informasi kesehatan yang relevan, termasuk riwayat kesehatan, alergi, atau kondisi kesehatan lainnya yang perlu dipertimbangkan oleh petugas kesehatan.

  6. Tindakan setelah vaksinasi: Setelah menerima vaksin IPV, perhatikan adanya reaksi yang mungkin terjadi, seperti demam ringan atau pembengkakan di tempat suntikan. Jika ada efek samping yang lebih serius atau reaksi alergi yang mencurigakan, segera hubungi profesional kesehatan.

  7. Tetap patuhi jadwal vaksinasi lengkap: Imunisasi IPV biasanya disuntikkan dalam serangkaian dosis yang telah ditentukan. Pastikan untuk menyelesaikan semua dosis yang direkomendasikan untuk mencapai perlindungan maksimal.

  8. Penggunaan vaksin kombinasi: Beberapa negara menggunakan vaksin kombinasi yang mengandung IPV bersama dengan vaksin lain, seperti vaksin DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus) atau vaksin hepatitis. Pastikan untuk memahami dan mengikuti petunjuk penggunaan vaksin kombinasi ini jika tersedia.

Selalu konsultasikan dengan dokter atau petugas kesehatan sebelum melakukan imunisasi IPV atau jenis vaksinasi lainnya. Informasikan kondisi kesehatan penerima vaksin dengan jelas dan ikuti petunjuk vaksinasi yang diberikan untuk memastikan proses vaksinasi berjalan dengan aman dan efektif.

5 dari 5 halaman

Efek samping Imunisasi IPV

Imunisasi IPV (Inactivated Polio Vaccine) umumnya merupakan vaksin yang aman dan efektif, tetapi seperti semua vaksin, dapat menyebabkan efek samping ringan pada beberapa orang. Efek samping biasanya bersifat ringan dan bersifat sementara. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi setelah imunisasi IPV meliputi:

  1. Nyeri atau kemerahan di tempat suntikan: Ini adalah efek samping paling umum dari vaksinasi IPV. Beberapa orang mungkin merasakan nyeri, bengkak, atau kemerahan di area suntikan. Efek ini biasanya ringan dan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari.
  2. Demam ringan: Beberapa orang mungkin mengalami demam ringan setelah menerima vaksin IPV. Ini adalah respon umum dari sistem kekebalan tubuh terhadap vaksin dan biasanya singkat.

  3. Kelelahan: Setelah divaksinasi, beberapa orang mungkin merasa lebih lelah dari biasanya. Ini adalah respon normal dari tubuh dalam merespons vaksinasi dan seharusnya hilang dalam beberapa hari.

  4. Mual atau muntah: Efek samping ini jarang terjadi dan biasanya bersifat sementara.

  5. Sakit kepala: Beberapa orang mungkin mengalami sakit kepala setelah divaksinasi, tetapi biasanya efek ini juga sementara.

Penting untuk diingat bahwa efek samping yang mungkin terjadi setelah vaksinasi sangat bervariasi dari individu ke individu. Mayoritas orang tidak mengalami efek samping yang signifikan setelah menerima vaksin IPV, dan manfaatnya dalam melindungi terhadap polio jauh lebih besar daripada risiko efek sampingnya.

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami reaksi yang tidak biasa atau lebih serius setelah menerima vaksin IPV, segera hubungi profesional kesehatan atau layanan medis untuk mendapatkan nasihat lebih lanjut dan perawatan yang tepat. Setiap reaksi alergi yang parah atau reaksi anafilaksis harus ditangani dengan segera oleh tenaga medis yang terlatih.