Liputan6.com, Jakarta Misionaris adalah orang yang mendedikasikan dirinya untuk menyebarkan agama atau ajaran kepercayaan tertentu kepada orang-orang di wilayah atau budaya yang berbeda. Mereka berusaha untuk mengkonversi orang-orang dari agama atau kepercayaan mereka yang asli ke ajaran agama yang mereka yakini.
Baca Juga
Advertisement
Misionari adalah istilah yang banyak diasosiasikan dengan agama Gereja. Para misionaris bertujuan untuk memberitakan ajaran Yesus Kristus kepada orang-orang di berbagai negara atau wilayah yang belum dikenal atau belum menerima agama Kristen. Seorang Misionaris biasanya berkeliling ke berbagai negara untuk menyebarkan ajaran agama mereka, termasuk negara yang membutuhkan bantuan akibat bencana.
Dalam ajaran Gereja, seorang misionaris diutus bukan untuk melakukan misinya sendiri, tetapi misi Kristus yang diteruskan oleh Gereja kepadanya. Berikut ulsan tentang misionaris adalah penyebar agama yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (1/8/2023).
Misionaris Sebagai Utusan Gereja
Misionaris adalah seseorang yang diutus oleh Gereja untuk menyebarkan ajaran agama Kristiani kepada orang-orang di wilayah atau budaya yang berbeda. Seorang misionaris dianggap sebagai perpanjangan misi Kristus yang diteruskan oleh Gereja. Misionaris haruslah menjadi contoh bagi orang lain seperti Yesus Kristus, hidup atas dorongan Roh Kudus, terhubung dengan Allah dan bait-Nya, serta memperkenalkan Mesias kepada umat manusia.
Dunia misionaris Kristiani meliputi Gereja yang luas dan beragam, mulai dari Gereja Katolik, Protestan, Ortodoks, Saksi Yehova, dan Mormon. Misionaris sering melakukan perjalanan ke berbagai negara untuk menyebarkan ajaran agama mereka dan memberikan bantuan pada negara-negara yang mengalami bencana. Pekerjaan misionaris ini didasarkan pada Amanat Agung dari Yesus Kristus untuk "pergi dan jadikanlah semua bangsa-bangsa sebagai murid-Ku."
Misionaris bisa ditugaskan dalam jangka panjang atau jangka pendek. Jumlah misionaris yang ditugaskan dalam jangka panjang pada tahun 2021 mencapai 430.000 orang, dan lebih dari setengah dari mereka berasal dari negara-negara "Global North" seperti Eropa, Amerika Serikat, dan Kanada.
Misionaris juga memiliki peran dalam membantu anggota baru yang bergabung dengan Gereja. Mereka berupaya menjadi teman, memberikan tanggung jawab, dan membagikan firman Allah untuk membantu anggota baru beradaptasi dengan cara hidup baru yang dituntut oleh Gereja.
Advertisement
Tugas Misionaris
Seorang misionaris adalah orang yang bekerja untuk menyebarkan ajaran agama Kristiani dan membantu orang lain mengenal Yesus Kristus. Mereka memiliki beberapa tugas penting seperti berikut.Â
1. Membuka Kesempatan bagi Orang untuk Mengenal Tuhan
Seorang misionaris memiliki tanggung jawab untuk memberikan kesempatan kepada orang-orang yang belum mengenal agama Kristiani atau yang belum memiliki hubungan dengan Tuhan untuk mendekat dan mengenal-Nya. Misionaris berbicara tentang ajaran Injil, mengajarkan tentang Yesus Kristus, dan berusaha membantu orang-orang memahami betapa pentingnya memiliki hubungan dengan Tuhan dalam hidup mereka.
2. Membawa Pengampunan Dosa dan Keselamatan
Salah satu fokus utama seorang misionaris adalah memberikan pesan tentang kasih dan penebusan yang ditawarkan oleh Yesus Kristus. Misionaris berbicara tentang kekuatan penebusan-Nya yang dapat mengampuni dosa-dosa dan memberikan keselamatan bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya. Mereka berusaha membantu orang-orang memahami betapa pentingnya iman dan percaya pada Yesus Kristus sebagai Penyelamat pribadi.
3. Melayani Anggota Baru di Gereja
Setelah seseorang memutuskan untuk mengikuti ajaran agama Kristiani dan bergabung dengan Gereja, misionaris memiliki peran penting dalam membantu mereka dalam proses adaptasi. Anggota baru mungkin menghadapi tantangan dalam meninggalkan kebiasaan lama dan beradaptasi dengan cara hidup baru yang diajarkan oleh Gereja. Misionaris berusaha menjadi teman yang setia bagi mereka, membantu dalam pemahaman ajaran, dan mendukung mereka dalam perjalanan spiritual mereka.
Menjadi Seorang Misionaris
Misionaris adalah orang yang ditugaskan untuk melayani secara penuh-waktu dalam pekerjaan menyebarkan ajaran agama Kristiani. Mereka mengabdikan seluruh waktunya untuk tugas misionaris dan tinggal di wilayah yang berbeda dari tempat asal mereka. Misionaris ini berkonsentrasi pada mengajar dan melayani orang-orang di wilayah tugas mereka.
Tugas penuh-waktu misionaris memerlukan persiapan fisik, mental, dan rohani yang serius karena mereka berkomitmen untuk menyebarkan ajaran agama dengan sepenuh hati.
Meskipun tidak semua orang bisa menjadi misionaris penuh-waktu, setiap anggota Gereja memiliki tanggung jawab untuk berpartisipasi dalam pekerjaan misionaris. Setiap orang dapat menjadi teladan yang baik dalam kehidupan sehari-hari dengan mengamalkan ajaran agama secara konsisten dan berbuat baik kepada orang lain. Selain itu, setiap anggota juga bisa berdoa dan mencari kesempatan untuk berbicara tentang ajaran agama kepada teman, keluarga, dan kenalan lainnya.
Menjadi misionaris tidak hanya berarti pergi ke tempat tertentu, tetapi lebih pada bagaimana kita menjalani kehidupan sehari-hari sebagai misionaris. Ini melibatkan komitmen kita dalam ibadah dan gereja, membawa roh dan perjanjian gereja dalam hati, dan berpikir serta bertindak seperti seorang misionaris. Kita perlu mencari dan merasakan pengaruh rohaniah, serta memiliki keyakinan dalam merespons bisikan rohani.
Persiapan menjadi misionaris dimulai sebelum pelayanan misi resmi. Pengalaman di Pusat Pelatihan Misionaris akan lebih bermakna dan bermanfaat jika kita benar-benar mempersiapkan diri dengan baik sebelumnya. Seorang misionaris yang dipersiapkan dengan baik akan lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan dan tuntutan pelayanan, serta tetap menjadi misionaris seumur hidup.
Persiapan untuk menjadi misionaris tidak hanya terjadi pada masa pelayanan misionaris di usia muda atau tua. Kewajiban untuk menyebarkan Injil adalah bagian dari sumpah dan perjanjian keimamatan yang telah kita jalani. Sebagai pemegang imamat, kita adalah hamba-hamba yang diberdayakan oleh Tuhan dan misionaris sepanjang waktu dan di mana saja. Hal ini merupakan bagian integral dari identitas kita sebagai pemegang imamat dan keturunan Abraham.
Â
Advertisement