Liputan6.com, Jakarta Monitoring adalah proses menghimpun data atau informasi dari banyaknya sumber yang umum dilakukan secara real-time. Sistem monitoring dapat berupa informasi ataupun data yang diambil secara langsung dan terus menerus dari sumbernya. Monitoring sendiri dilakukan untuk mendeteksi kesalahan serta mencegah risiko yang lebih besar. Hasil informasi yang telah diperoleh dari monitoring digunakan untuk mengevaluasi tindakan yang harus diambil selanjutnya sebagai bahan untuk menyampaikan suatu pertimbangan.
Pada dasarnya monitoring digunakan dalam checking antara kinerja dan target yang telah ditentukan setiap kelompok ataupun instansi. Monitoring juga berhubungan langsung dengan manajemen kinerja menjadi salah satu proses terintegrasi untuk memastikan bahwa proses berjalan sesuai rencana.Monitoring adalah proses mengumpulkan dan menyajikan informasi yang berkaitan dengan pencapaian tujuan spesifik secara sistematis.Dalam pelaksanaannya, monitoring dilakukan saat proses rencana sedang berlangsung, apabila ada masalah bisa langsung di evaluasi kesalahan tersebut.
Monitoring adalah pihak yang berkepentingan dalam proses, baik pelaku proses itu sendiri maupun atasan atau supervisor pekerja. Dimana monitoring juga sering digunakan oleh lembaga pemerintah, perusahan, organisasi, dan lain lain. Jenis monitoring dibagi menjadi dua yaitu, compliance monitoring dan performance monitoring. Compliance monitoring berfungsi untuk memastikan proses sesuai dengan harapan atau rencana. Sedangkan, performance monitoring adalah untuk mengetahui perkembangan organisasi dalam pencapaian target yang diharapkan.
Advertisement
Monitoring adalah menyajikan pengawasan reguler mengenai pelaksanaan program dalam kaitannya dengan penerimaan input, penjadwalan kerja, hasil yang akan dicapai, dan seterusnya. Dalam proses pelaksanaan sistem monitoring, ia memiliki berbagai macam alat bantu yang di gunakan untuk melakukan proses baik observasi atau interview secara langsung, dokumentasi maupun aplikasi visual.
Sistem monitoring akan memberikan dampak yang baik bila dirancang dan dilakukan secara efektif, berikut ini cara agar proses monitoring menjadi lebih efektif yang liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (01/8/2023)
1. Sederhana dan mudah dimengerti
Monitoring harus dirancang dengan sederhana namun tepat sasaran. Konsep yang digunakan adalah singkat, jelas, dan padat. Singkat berarti sederhana, jelas berarti mudah untuk dimengerti, dan padat berarti bermakna atau berbobot. Dengan adanya konsep ini Anda akan lebih mudah untuk memonitoring setiap kegiatan instansi atau organisasi. Kemudian mempermudah Anda dalam berbicara kepada orang orang yang ada di TKP yang sedang melakukan proses tersebut.
2. Fokus pada beberapa indikator utama
Indikator diartikan sebagai titik kritis dari suatu scope tertentu. Banyaknya indikator membuat pelaku dan objek monitoring tidak fokus. Hal ini berdampak pada pelaksanaan sistem tidak terarah. Maka itu, fokus diarahkan pada indikator utama yang benar-benar mewakili bagian yang dipantau.
3. Perencanaan matang terhadap aspek teknis
Perencanaan yang matang bertujuan untuk perancangan sistem adalah aplikasi teknis yang terarah dan terstruktur. Maka itu, perencanaan aspek teknis terkait harus dipersiapkan secara matang. Aspek teknis dapat menggunakan pedoman 5W1H, meliputi apa, mengapa, siapa, kapan, di mana dan bagaimana pelaksanaan sistem monitoring.
Setiap instansi ataupun lembaga organisasi harus memiliki rencana yang matang ketika ingin membangun suatu rencana agar setiap aspek bekerja dengan bai dan maksimal. Selain itu perlunya dalam memilih orang yang tepat dalam memonitoring setiap hasil kerja pelaku dan objek agar hasil yang didapatkan sesuai.
4. Prosedur pengumpulan dan penggalian data
Prosedur pengumpulan dan penggalian data yang didapatkan dalam pelaksanaan monitoring pada on going proses harus memiliki prosedur tepat dan sesuai. Hal ini ditujukan untuk kemudahan pelaksanaan proses masuk dan keluarnya data. Prosedur yang tepat akan menghindari proses input dan output data yang salah (tidak akurat). Bagaimana proses penerimaan input, penjadwalan kerja, hasil yang akan dicapai, dan seterusnya perlu di maksimalkan. Jika terjadi kesalahan dalam proses output akan terjadi banyak masalah lainnya yang memungkinkan rendahnya tingat kepercayaan orang lain kepada Anda.
Advertisement
Bentuk sistem monitoring
Menurut jurnal STIKOM, sistem monitoring dapat dilakukan dengan berbagai bentuk implementasi. Bentuk implementasi sistem monitoring tidak memiliki acuan baku, sehingga pelaksanaan sistem mengacu ke arah improvisasi individu dengan penggabungan beberapa bentuk. Penggunaan bentuk sistem monitoring disesuaikan dengan situasi dan kondisi organisasi. Situasi dan kondisi dapat berupa tujuan organisasi, ukuran dan sifat proses bisnis perusahaan, serta budaya ataupun etos kerja. Bentuk aktivitas dari sistem monitoring adalah:
- Observasi proses kerja, dengan melakukan visit pada fasilitas kerja, pemantauan kantor, lantai produksi, maupun karyawan yang sedang bekerja.
- Membaca dokumentasi laporan, berupa ringkasan kinerja dan laporan perkembangan dari lembaga ataupun instansi tersebut.
- Melihat display data kinerja lewat layar komputer.
- Melakukan inspeksi sampel kualitas dari suatu proses kerja yang sedang dilakukan.
- Melakukan rapat pembahasan perkembangan secara individual maupun grup agar kesalahan yang ada dapat diminimalisir dengan baik.
- Melakukan survei kepada klien ataupun konsumen untuk menilai kepuasan akan produk atau layanan jasa suatu organisasi setelah pekerjaanya selesai, agar menjadi salah satu bahan evaluasi perusahaan atau instansi menjadi lebih baik kedepannya.
- Melakukan survei pasar untuk menilai kebutuhan konsumen sebagai pedoman dalam tindak lanjut perbaikan.