Sukses

Mengenal Sakit Kepala Cluster, Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Sakit kepala cluster atau cluster headache biasanya muncul secara tiba-tiba di daerah sekitar mata pada salah satu sisi kepala.

Liputan6.com, Jakarta Sakit kepala cluster merupakan jenis sakit kepala yang mungkin belum begitu familier di telinga sebagian orang. Sering kali keluhan sakit kepala dianggap sepele karena tidak jarang dirasakan banyak orang. Namun, jenis sakit kepala cluster ini cukup berbahaya bagi penderitanya.

Sakit kepala cluster termasuk jenis sakit kepala yang sangat menyiksa penderitanya. Umumnya sakit kepala ini hanya dirasakan pada satu sisi saja, tepatnya di belakang mata. Kondisi ini bisa terjadi secara berulang dalam periode tertentu.

Sakit kepala cluster atau cluster headache biasanya muncul secara tiba-tiba di daerah sekitar mata pada salah satu sisi kepala. Cluster headache ini akan mengakibatkan nyeri yang sangat berat. Biasanya, kondisi ini muncul pada periode tertentu di tiap tahunnya.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (1/8/2023) tentang sakit kepala cluster.

2 dari 5 halaman

Mengenal Sakit Kepala Cluster

Cluster headache atau sakit kepala cluster adalah sakit kepala yang biasanya dirasakan hanya pada satu sisi, tepatnya di belakang mata pada salah satu sisi kepala. Sakit kepala cluster termasuk dalam tiga sakit kepala pendek namun bisa sangat menyakitkan. Sakit kepala cluster digambarkan seperti sensasi nyeri yang menusuk dan biasanya bisa terasa di belakang mata.

Sakit kepala cluster sering terjadi pada malam hari dan cenderung berulang di waktu yang sama setiap harinya. Menurut penelitian yang dipublikasikan di BMJ, umumnya sakit kepala ini berlangsung antara 15 menit hingga 3 jam.

Cluster headache ini bisa menyerang seseorang secara tiba-tiba dan pergi juga secara tiba-tiba dalam hitungan minggu, bulan, atau bahkan tahun. Kondisi ini bisa terjadi secara intens selama enam hingga 12 minggu. Periode ini akan dikuti dengan periode tanpa gejala, yang bisa berlangsung selama beberapa bulan hingga tahun.

Sakit kepala cluster dapat terjadi pada siapa saja, tetapi lebih sering dialami oleh pria usia 30–40 tahun. Penyebab sakit kepala ini diakibatkan oleh kebiasaan merokok dan suka minum alkohol. Untuk meringankan kondisinya, kamu bisa mengurangi kebiasaan buruk tersebut. Apabila kondisi tak kunjung reda dan semakin parah seperti merasakan gejala lain muncul, demam, dan rasa sakit semakin meningkat maka kamu perlu ke dokter untuk mendapatkan penanganan.

3 dari 5 halaman

Penyebab Sakit Kepala Cluster

Penyebab sakit kepala cluster sampai saat ini belum bisa dipastikan. Namun banyak ahli meyakini bahwa kondisi ini terkait dengan cedera kepala yang pernah dialami penderitanya. Hal ini berkaitan dengan gangguan pada hipotalamus penderita.

Selain itu ada beberapa faktor lain yang juga diduga turut menjadi penyebab sakit kepala cluster, yaitu:

  1. Kebiasaan merokok
  2. Genetik
  3. Usia 20-50 tahun
  4. Pria
  5. Konsumsi alkohol
  6. Stres
  7. Rhinitis alergi (peradangan atau iritasi yang terjadi di membran mukosa di dalam hidung).
  8. Cuaca panas
  9. Aktivitas seksual
  10. Suhu ekstrem
  11. Penggunaan nitrogliserin
  12. Relaksasi
4 dari 5 halaman

Gejala Sakit Kepala Cluster

Sakit kepala cluster pada umumnya berlangsung selama 15 menit hingga 3 jam. Sakit kepala dapat menyerang penderita hanya 1–8 kali sehari. Nyeri dapat berlangsung beberapa minggu hingga 3 bulan. Sering kali gejala sakit kepala cluster terjadi pada waktu yang sama setiap harinya. Selanjutnya akan ada masa remisi (tanpa gejala) untuk beberapa bulan atau tahun sebelum sakit kepala muncul kembali.

Gejala sakit kepala cluster terjadi secara tiba-tiba, yaitu berupa sakit kepala sangat parah dan sering dideskripsikan sebagai nyeri tajam, membakar atau menusuk pada satu sisi kepala. Nyeri juga dirasakan pada area mata, sudut dahi, dan bisa sampai ke wajah. Gejala sakit kepala cluster ini biasanya hanya terasa di satu bagian kepala saja.

Selain itu, berikut beberapa gejala sakit kepala cluster:

  1. Sangat lelah
  2. Merasakan sangat kesakitan sampai merasa gelisah
  3. Terlalu sensitif terhadap cahaya dan suara
  4. Mata merah dan berair
  5. Salah satu kelopak mata bengkak dan turun
  6. Salah satu pupil mata mengecil
  7. Wajah berkeringat dan memerah
  8. Hidung tersumbat atau meler
5 dari 5 halaman

Cara Mengatasi Sakit Kepala Cluster

Cara mengatasi sakit kepala cluster bertujuan untuk mengurangi rasa sakit dan durasi sakit kepala. Selain itu, pengobatan juga berfokus untuk mencegah serangan sakit kepala lanjutan. Metode pengobatan yang dipilih dokter tergantung pada penyebab sakit kepala cluster, serta seberapa sering dan lama kondisi tersebut berlangsung.

Cara mengatasi sakit kepala cluster saat seseorang mengalaminya yaitu menghirup oksigen murni selama 15 menit, pemberian obat sumatriptan, pemberian Dihydroergotamin, hingga anestesi lokal. Hal ini tentunya perlu dilakukan oleh dokter.

Sementara itu, cara mengatasi sakit kepala cluster untuk mencegahnya terjadi lagi yaitu dengan pemberian beberapa obat seperti antidepresan atau relaksan otot yang berfungsi untuk mencegah serangan atau mengurangi tingkat keparahan.

 

Cara Mencegah Sakit Kepala Cluster

Cara mencegah sakit kepala cluster bisa dilakukan dengan menghindari penyebabnya. Berikut beberapa cara mencegah sakit kepala cluster:

  1. Menghindari kebiasaan merokok
  2. Menghindari konsumsi minuman alkohol
  3. Menjaga pola tidur dan bangun tidur yang teratur
  4. Tidak melakukan olahraga pada saat cuaca panas
  5. Tidak menghirup senyawa kimia berbau, seperti parfum, cat, atau bensin

Â