Sukses

Negara yang Terletak Paling Utara di ASEAN adalah Myanmar, Ketahui Sistem Pemerintahannya

Myanmar menjadi negara yang terletak paling Utara di ASEAN dengan letak geografis di sebelah barat laut Asia Tenggara.

Liputan6.com, Jakarta - Myanmar menjadi negara yang terletak paling Utara di ASEAN adalah sebuah negara yang memiliki letak geografis di sebelah barat laut Asia Tenggara. Wilayahnya melintang dari 10° LU hingga 29° LU dan dari 92° BT hingga 101° BT. Negara ini berbatasan dengan China, Bangladesh, dan India di bagian Utara, Laos dan Thailand di bagian Timur, serta Teluk Martaban dan Laut Andaman di bagian Selatan.

Sistem pemerintahan Myanmar adalah Republik Parlementer Kesatuan. Negara yang terletak paling Utara di ASEAN ini memiliki konstitusi yang dirancang oleh militer pada tahun 2008. Negara Myanmar memiliki Presiden yang bertindak sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan. Pemerintah nasional Myanmar terdiri dari tiga badan, yaitu eksekutif, legislatif, dan yudikatif.

Myanmar sebagai negara yang terletak paling Utara di ASEAN adalah memiliki sejarah politik yang bergejolak, dengan beberapa perubahan sistem pemerintahan yang dipicu oleh kudeta militer dan perbedaan kubu politik. Namun, negara ini terus berusaha menghadapi tantangan dan dinamika sejarahnya, dengan harapan mencapai stabilitas politik dan kemajuan dalam proses demokratisasi.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang negara yang terletak paling Utara di ASEAN adalah Myanmar, Rabu (2/8/2023).

2 dari 3 halaman

Negara Myanmar Berada di Paling Utara

Myanmar, juga dikenal sebagai Burma, adalah negara yang terletak paling Utara di ASEAN. Secara geografis, negara ini terletak di sebelah barat laut Asia Tenggara, melintang dari 10° LU hingga 29° LU dan dari 92° BT hingga 101° BT sebagaimana dikutip dari buku berjudul Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk SMP/MTs Kelas IX (2008) oleh Ratna Sukmayani dkk.

Negara Myanmar memiliki batas negara yang beragam; di bagian Utara berbatasan dengan China, Bangladesh, dan India, sementara di bagian Barat berbatasan dengan Teluk Benggala. Di bagian Timur, negara ini berbatasan dengan Laos dan Thailand, sementara di bagian Selatan berbatasan dengan Teluk Martaban dan Laut Andaman.

Dalam buku berjudul Pengetahuan Sosial Geografi 3 (2004) yang disusun oleh Idianto Mu’in MK, negara yang terletak paling Utara di ASEAN adalah Myanmar, dikenal sebagai salah satu negara di Asia Tenggara yang berbentuk republik parlementer. Struktur pemerintahannya mengakomodasi kedudukan presiden sebagai kepala negara, sementara perdana menteri bertugas sebagai kepala pemerintahan dan pemimpin kabinet.

Ibu kota negara ini dulunya adalah Yangon, tetapi kini telah dipindahkan ke Nay Pyi Taw. Myanmar merayakan hari kemerdekaannya setiap tanggal 4 Januari, dan bahasa nasional yang digunakan adalah Burma. Jumlah penduduk Myanmar pada tahun 2021 mencapai 54.810.000 jiwa.

Memiliki Luas Wilayah 676 KM Persegi

Wilayah negara yang terletak paling Utara di ASEAN adalah Myanmar, terdiri dari daratan benua Asia dan memiliki beberapa pulau yang tersebar di sepanjang pantai. Dalam buku berjudul Mengenal ASEAN dan Negara-Negaranya oleh Tri Prasetyono S.Pd, cekungan tengah Myanmar dialiri oleh Sungai Irrawaddy dan sungai lainnya, yang memainkan peran penting dalam pertanian dan ekonomi negara ini.

Myanmar juga dikenal sebagai salah satu penghasil padi terbesar di Asia Tenggara, dengan mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Padi merupakan hasil utama dari sektor pertanian negara ini dan diekspor ke berbagai negara.

Luas wilayah negara yang terletak paling Utara di ASEAN adalah Myanmar, mencapai 676.578 kilometer persegi. Sejarah mencatatkan momen penting ketika Myanmar memproklamasikan kemerdekaannya dari penjajahan Inggris pada tanggal 4 Januari 1948. Pada tahun 1962, negara ini mengalami konflik internal yang mengakibatkan penguasaan pemerintahan oleh angkatan bersenjata, mengakhiri pemerintahan sipil di negara tersebut.

negara yang terletak paling Utara di ASEAN ini memiliki kekayaan budaya dan sejarah yang kaya, dengan kerajaan-kerajaan yang pernah berkuasa di masa lalu. Menawarkan pesona alam, situs-situs bersejarah, dan kekayaan kebudayaan yang menarik bagi para wisatawan. Meskipun mengalami tantangan dalam sejarahnya, Myanmar terus berusaha untuk menghadapi masa depan dengan harapan untuk mencapai kemajuan dan stabilitas.

3 dari 3 halaman

Sistem Pemerintahan Republik Parlementer Kesatuan

Myanmar menjadi negara yang terletak paling Utara di ASEAN adalah sebuah negara dengan sistem pemerintahan Republik Parlementer Kesatuan. Sistem ini diatur di bawah konstitusi 2008 yang dirancang oleh militer. Negara ini memiliki Presiden yang berperan sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan bagi Myanmar. Pemerintahan nasional Myanmar terdiri dari tiga badan, yaitu eksekutif, legislatif, dan yudikatif.

Sejarah politik Myanmar mencatat perjalanan yang bergejolak dengan berbagai sistem pemerintahan. Negara ini pernah mengalami perubahan pemerintahan akibat kudeta militer, konflik di antara berbagai kubu politik, dan perbedaan daerah. Namun, dengan konstitusi 2008, sistem republik parlementer kesatuan telah ditegaskan sebagai struktur pemerintahan resmi negara ini.

Dalam jurnal berjudul Demokrasi Mati Suri (2007) oleh Awani Irewati, RR. Emilia Yustiningrum, dkk, terungkap bahwa pada masa pemerintahan di bawah Junta Militer, negara yang terletak paling Utara di ASEAN ini dikuasai oleh Dewan Pembangunan dan Perdamaian Negara (State Peace and Development Council/SPDC). Kekuasaan dipegang oleh Jenderal Besar Than Shwe dan seorang Perdana Menteri bernama Letnan Jenderal Soe Win.

Saat ini, kekuasaan di negara yang terletak paling Utara di ASEAN adalah Myanmar, dipegang oleh panglima tertinggi, Min Aung Hlaing. Ia merupakan tokoh yang memiliki pengaruh politik yang signifikan dan berhasil mempertahankan kekuatan Tatmadaw (militer Myanmar), meskipun negara sedang dalam proses transisi menuju demokrasi.

Myanmar adalah negara dengan keragaman etnis. Kelompok etnis yang dominan adalah Bamar, dengan bahasa Burmese sebagai bahasa sehari-hari. Selain itu, terdapat kelompok etnis lain seperti Shan (berbahasa dialek Shan yang mirip dengan bahasa Laos dan Thailand), Kayin (Karen) dengan bahasa yang mirip dengan bahasa Bamar, Rakhine, Kachin, Chin, Chinese, Mon, Indian, dan lainnya.

Keanekaragaman budaya dan bahasa mencerminkan kompleksitas sosial dan sejarah negara yang terletak paling Utara di ASEAN ini. Myanmar terus berusaha untuk mencapai stabilitas politik dan kemajuan dalam proses demokratisasi, menghadapi berbagai tantangan dan dinamika yang melekat pada sejarahnya. Penerapan sistem pemerintahan Republik Parlementer Kesatuan, negara ini terus berupaya untuk membangun masa depan yang lebih stabil dan sejahtera bagi seluruh rakyatnya.