Sukses

Apa Arti Al Kahfi? Ini Makna dan Keutamaannya

Makna dan arti Al Kahfi, beserta dengan terjemahan 10 ayat Al Kahfi dan keutamaannya.

Liputan6.com, Jakarta Surat Al Kahfi adalah salah satu surat dalam Al-Quran yang sarat dengan hikmah dan pelajaran berharga. Kisah-kisah yang diungkapkan dalam surah ini memberikan banyak inspirasi dan kebijaksanaan bagi para pembacanya. Dalam surat ini, terdapat kisah tentang "Ashabul Kahfi" atau "Pemuda-pemuda Gua", yang memperlihatkan contoh iman yang teguh dalam menghadapi berbagai ujian dan cobaan.

Makna dan arti Al Kahfi begitu mendalam dan relevan dengan kehidupan manusia, terlebih dalam menghadapi tantangan zaman modern yang semakin kompleks. Sehingga penting bagi umat muslim untuk menggali secara mendalam arti Al Kahfi dan bagaimana kisah-kisah di dalamnya dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Memahami arti Al Kahfi, artinya juga memahami cerita-cerita penting yang terdapat dalam Surat Al Kahfi, seperti kisah Ashabul Kahfi yang mencari perlindungan dari penindasan, kisah Raja Dzul Qarnain yang menjadi teladan kepemimpinan adil, dan kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir yang mengajarkan pentingnya merenungkan hikmah di balik setiap peristiwa.

Untuk lebih lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber tentang makna dan arti Al Kahfi, beserta dengan terjemahan 10 ayat Al Kahfi dan keutamaannya, Rabu (2/8/2023).

2 dari 4 halaman

Makna dan arti Al Kahfi

Kata Al Kahfi (الكهف) adalah sebuah kata dalam bahasa Arab yang merupakan nama dari Surah ke-18 dalam Al-Quran. Kata ini secara harfiah dapat diterjemahkan sebagai "gua" atau "terowongan". Dalam konteks Surah Al-Kahfi, kata ini merujuk kepada "gua" yang menjadi tempat perlindungan bagi sekelompok pemuda yang mencari perlindungan dari penindasan raja zalim karena mereka beriman kepada Allah.

Secara keseluruhan, Surah Al-Kahfi berisi cerita-cerita penting dan pelajaran moral yang sangat berharga bagi umat Muslim. Nama surah ini diambil dari salah satu cerita penting dalam surah tersebut, yaitu kisah "Ashabul Kahfi" atau "Pemuda-pemuda Gua", yang menjadi cerita utama dalam surah ini.

Surah Al-Kahf memiliki banyak hikmah dan pelajaran yang bisa diambil dari cerita-cerita yang terdapat di dalamnya. Beberapa cerita penting yang disampaikan dalam Surah Al-Kahf adalah sebagai berikut:

1. Kisah Ashabul Kahfi (Pemuda-pemuda Gua)

Cerita ini mengisahkan tentang sekelompok pemuda yang melarikan diri dari penindasan raja zalim karena mereka beriman kepada Allah. Mereka berlindung di sebuah gua dan dijaga oleh Allah dengan tidur panjang selama beberapa abad. Cerita ini mengajarkan tentang keberanian, keteguhan iman, dan perlindungan Allah terhadap hamba-hamba-Nya yang beriman.

2. Kisah Raja Dzul Qarnain

Raja Dzul Qarnain adalah seorang pemimpin yang adil dan kuat yang melakukan perjalanan di bumi untuk menyebarkan keadilan dan ketauhidan. Dia mendapat banyak tantangan dalam perjalanannya, tetapi dengan bantuan Allah, dia berhasil menyelesaikan tugasnya. Kisah ini mengajarkan pentingnya kepemimpinan yang adil dan taat kepada Allah.

3. Kisah tentang Nabi Musa AS dan Nabi Khidir AS

Nabi Musa memohon untuk belajar dari seorang hamba Allah yang Allah berikan kepadanya pengetahuan yang lebih luas. Nabi Khidir AS mengajarkan kepada Nabi Musa tentang kehendak Allah yang tersembunyi di balik peristiwa-peristiwa tertentu. Kisah ini mengajarkan tentang kerendahan hati dan ketaatan dalam mencari ilmu.

4. Kisah tentang Dajjal

Surah Al-Kahf juga menyampaikan tentang tanda-tanda akhir zaman, termasuk kisah tentang Dajjal, fitnah besar yang akan muncul menjelang kiamat. Cerita ini mengingatkan kita untuk berhati-hati terhadap godaan dan tipu daya di dunia ini.

Dari kisah-kisah di atas, terdapat makna dan pelajaran dari Surah Al Kahfi yang dapat diambil dan dijadikan pelajaran hidup, di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Pentingnya menjaga iman dan kesetiaan kepada Allah, bahkan dalam situasi yang penuh tantangan dan ujian.
  • Menghindari penindasan dan ketidakadilan dalam berbagai bentuknya.

  • Keteguhan dalam kebenaran dan ketakwaan, meskipun menghadapi tekanan atau ancaman dari pihak lain.

  • Belajar dari cerita-cerita orang-orang yang telah datang sebelumnya dan mengambil hikmah dari pengalaman mereka.

  • Pentingnya memahami hikmah di balik peristiwa-peristiwa dan mengerti bahwa Allah memiliki rencana yang lebih besar dari apa yang kita lihat.

  • Menjadi pemimpin yang adil, bijaksana, dan berpihak kepada kebenaran.

  • Memahami tanda-tanda akhir zaman dan menjauhi fitnah dan godaan yang akan muncul menjelang kiamat.

Surah Al-Kahf juga diajarkan sebagai salah satu surah yang sangat dianjurkan untuk dibaca di hari Jumat sebagai bentuk amalan yang diberkahi dan mendatangkan banyak kebaikan bagi pembacanya.

 

 

3 dari 4 halaman

Surat al-Kahfi

ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ عَلَىٰ عَبْدِهِ ٱلْكِتَٰبَ وَلَمْ يَجْعَل لَّهُۥ عِوَجَا ۜ

Al-ḥamdu lillāhillażī anzala ‘alā ‘abdihil-kitāba wa lam yaj’al lahụ ‘iwajā

1. Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al Kitab (Al-Quran) dan Dia tidak mengadakan kebengkokan di dalamnya;

 

قَيِّمًا لِّيُنذِرَ بَأْسًا شَدِيدًا مِّن لَّدُنْهُ وَيُبَشِّرَ ٱلْمُؤْمِنِينَ ٱلَّذِينَ يَعْمَلُونَ ٱلصَّٰلِحَٰتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا حَسَنًا

Qayyimal liyunżira ba`san syadīdam mil ladun-hu wa yubasysyiral-mu`minīnallażīna ya’malụnaṣ-ṣāliḥāti anna lahum ajran ḥasanā

2. sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan siksaan yang sangat pedih dari sisi Allah dan memberi berita gembira kepada orang-orang yang beriman, yang mengerjakan amal saleh, bahwa mereka akan mendapat pembalasan yang baik,

 

مَّٰكِثِينَ فِيهِ أَبَدًا

Mākiṡīna fīhi abadā

3. mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya.

 

وَيُنذِرَ ٱلَّذِينَ قَالُوا۟ ٱتَّخَذَ ٱللَّهُ وَلَدًا

Wa yunżirallażīna qāluttakhażallāhu waladā

4. Dan untuk memperingatkan kepada orang-orang yang berkata: “Allah mengambil seorang anak”.

 

مَّا لَهُم بِهِۦ مِنْ عِلْمٍ وَلَا لِءَابَآئِهِمْ ۚ كَبُرَتْ كَلِمَةً تَخْرُجُ مِنْ أَفْوَٰهِهِمْ ۚ إِن يَقُولُونَ إِلَّا كَذِبًا

Mā lahum bihī min ‘ilmiw wa lā li`ābā`ihim, kaburat kalimatan takhruju min afwāhihim, iy yaqụlụna illā każibā

5. Mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah buruknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka tidak mengatakan (sesuatu) kecuali dusta.

 

فَلَعَلَّكَ بَٰخِعٌ نَّفْسَكَ عَلَىٰٓ ءَاثَٰرِهِمْ إِن لَّمْ يُؤْمِنُوا۟ بِهَٰذَا ٱلْحَدِيثِ أَسَفًا

Fa la’allaka bākhi’un nafsaka ‘alā āṡārihim il lam yu`minụ bihāżal-ḥadīṡi asafā

6. Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh dirimu karena bersedih hati setelah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Quran).

 

إِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى ٱلْأَرْضِ زِينَةً لَّهَا لِنَبْلُوَهُمْ أَيُّهُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا

Innā ja’alnā mā ‘alal-arḍi zīnatal lahā linabluwahum ayyuhum aḥsanu ‘amalā

7. Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya.

 

وَإِنَّا لَجَٰعِلُونَ مَا عَلَيْهَا صَعِيدًا جُرُزًا

Wa innā lajā’ilụna mā ‘alaihā ṣa’īdan juruzā

8. Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menjadikan (pula) apa yang di atasnya menjadi tanah rata lagi tandus.

 

أَمْ حَسِبْتَ أَنَّ أَصْحَٰبَ ٱلْكَهْفِ وَٱلرَّقِيمِ كَانُوا۟ مِنْ ءَايَٰتِنَا عَجَبًا

Am ḥasibta anna aṣ-ḥābal-kahfi war-raqīmi kānụ min āyātinā ‘ajabā

9. Atau kamu mengira bahwa orang-orang yang mendiami gua dan (yang mempunyai) raqim itu, mereka termasuk tanda-tanda kekuasaan Kami yang mengherankan?

 

إِذْ أَوَى ٱلْفِتْيَةُ إِلَى ٱلْكَهْفِ فَقَالُوا۟ رَبَّنَآ ءَاتِنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا

Iż awal-fityatu ilal-kahfi fa qālụ rabbanā ātinā mil ladungka raḥmataw wa hayyi` lanā min amrinā rasyadā

10. (Ingatlah) tatkala para pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua, lalu mereka berdoa: “Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)”.

4 dari 4 halaman

Keutamaan surat Al Kahfi

Surat Al Kahfi memiliki berbagai keutamaan dan keberkahan yang disebutkan dalam hadis dan tradisi Nabi Muhammad SAW. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

  1. Pelindung dari Fitnah Dajjal: Rasulullah SAW menganjurkan umat Muslim untuk membaca Surat Al Kahfi sebagai perlindungan dari fitnah Dajjal yang akan muncul menjelang kiamat. Beliau bersabda, "Barangsiapa yang membaca sepuluh ayat pertama dari Surat Al Kahfi, maka ia akan dilindungi dari fitnah Dajjal." (HR. Muslim)
  2. Amalan pada Hari Jumat: Rasulullah SAW juga menganjurkan untuk membaca Surat Al Kahfi pada hari Jumat. Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Barangsiapa yang membaca Surat Al Kahfi pada hari Jumat, maka akan ada cahaya yang menyinari diantara dua Jumat." (HR. Al-Bayhaqi)

  3. Ampunan Dosa Seminggu Penuh: Siapa pun yang membaca Surat Al Kahfi pada hari Jumat, Allah akan memberikan ampunan dosa-dosanya selama satu minggu penuh hingga Jumat berikutnya. (HR. Al-Hakim)

  4. Perlindungan dari Ujian Dajjal: Surat Al Kahfi mengandung cerita tentang Ashabul Kahfi, yang menjadi contoh iman yang kuat dan keteguhan dalam menghadapi ujian. Dengan membaca dan memahami kisah ini, kita bisa mendapatkan perlindungan dari ujian dan cobaan dalam hidup.

  5. Penjagaan dari Kejahatan: Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang membaca Surat Al Kahfi pada malam Jumat, maka dia akan diterangi dari tempatnya hingga ke Makkah. Dan (membaca) Al Kahfi pada siang hari Jumat akan menyinari dia hingga Jumat berikutnya." (HR. Al-Bayhaqi)

  6. Pahala dan Keberkahan: Membaca Surat Al-Kahfi merupakan amalan yang mendatangkan pahala dan keberkahan. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang membaca surat Al-Kahfi, maka ia mendapatkan cahaya di antara langit dan bumi." (HR. Al-Darimi)

Dengan demikian, Surat Al-Kahfi memiliki keutamaan yang besar dalam Islam, dan membacanya secara rutin, khususnya pada hari Jumat, adalah amalan yang sangat dianjurkan dan penuh keberkahan. Ini adalah salah satu surah yang disarankan untuk dipelajari, dipahami maknanya, dan menjadi bagian dari ibadah kita sebagai umat Muslim.