Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 8 orang pekerja terjebak di lubang tambang emas rakyat, di Desa Pancurendang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Tim search and rescue (SAR) gabungan yang dikoordinasi Kantor SAR Cilacap sudah melakukan upaya evakuasi sejak hari Rabu (26/7) malam, karena tiba-tiba datang air yang menggenangi area pertambangan.
Baca Juga
Advertisement
Satu minggu berlalu, upaya evakuasi terhadap 8 orang penambang yang terjebak itu dihentikan. Dikutip kanal Regional Liputan6.com, Kepala Kantor SAR Cilacap Adah Sudarsa mengatakan tim SAR gabungan telah melakukan berbagai upaya evakuasi.
Pihaknya telah memberangkatkan satu tim penolong Basarnas Kantor SAR Cilacap dan satu tim penolong dari Unit Siaga SAR Banyumas menuju lokasi kejadian dengan membawa berbagai peralatan pertolongan seperti alat selam, detektor gas, dan alat pendukung lainnya.
Dalam unggahan laman TikTok @putrasejati94, menampilkan momen di mana sejumlah anggota Basarnas dan warga setempat melakukan tabur bunga untuk menghormati 8 penambang yang terjebak dan tidak dapat dievakuasi. Warga juga melakukan salat gaib untuk para pekerja yang dinyatakan meninggal.
"Tabur bunga menghormati 8 penambang di Banyumas yang terjebak dan tidak dapat dievakuasi," tulis pemilik akun TikTok @putrasejati94 dalam video, dikutip Liputan6.com pada Rabu (2/8/2023).
Kendala utama dalam upaya evakuasi
Mengutip kanal Regional Liputan6.com, dengan ditutupnya operasi SAR tersebut, seluruh unsur SAR yang terlibat dapat kembali ke kesatuan masing-masing. Kepala Kantor SAR Cilacap Adah Sudarsa mengatakan bahwa sesuai standar operasional prosedur (SOP) Basarnas, apabila tanda-tanda korban tidak ditemukan ataupun pelaksanaan operasi tidak efisien lagi maka operasi SAR bisa ditutup.
Akan tetapi seandainya suatu ketika ada hal-hal di luar perkiraan maupun hal lainnya, kata dia, operasi SAR bisa dibuka kembali. Terkait dengan hal itu, dia menyampaikan terima kasih kepada seluruh unsur SAR baik yang terlibat maupun semua pihak yang telah memberikan dukungan dalam operasi SAR tersebut.
Delapan penambang yang terjebak di lubang tambang emas itu terdiri atas Cecep Suriyana (29), Rama Abd Rohman (38), Ajat (29), Mad Kholis (32), Marmumin (32), Muhidin (44), Jumadi (33), serta Mulyadi (40) dan seluruhnya berasal dari Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Menurut Komandan Komando Resor Militer 071/Wijayakusuma Kolonel Czi Mohammad Andhy Kusuma, terdapat kendala utama dalam upaya evakuasi berupa keadaan geografis karena lubang atau sumur tambang tergenang oleh air, sehingga menyulitkan tim SAR gabungan untuk melakukan evakuasi.
Advertisement
Dilakukan salat gaib
Sebelum apel penutupan operasi SAR, diadakan salat gaib yang dilakukan oleh perwakilan unsur SAR dan keluarga korban. Dilanjutkan dengan tabur bunga di sekitar sumur tambang yang telah diberi prasasti yang mencantumkan nama-nama korban. Melihat momen tersebut, sejumlah warganet pun memberikan beragam komentar sedihnya.
"Saya sebagai penambang emas dari Manado Tatelu turut berduka cita sedalam-dalamnya semoga arwah ke delapan teman di terima di sisi Tuhan yg maha esa," tulis akun @felixbatak
"Salah satunya sodaraku,, semoga mamang diberi tempat terbaik oleh Allah dan keluarga diberi keikhlasan," tulis akun @dhenwullan.
"Ini demi sesuap nasi untuk keluarganya, bukan masalah legal atau ilegal ini contoh bahwa keluarga segalanya, istirahatlah dengan tenang,amin," tulis akun @yans2503.
"Semoga mereka husnul khatimah meninggal dalam mencari nafkah, dan keluarga diberi ketabahan," tulis akun @cintamibudy96_.
Tonton videonya berikut ini:
Advertisement