Liputan6.com, Jakarta Ekstrovert adalah salah satu aspek dari dimensi kepribadian, yang ditandai dengan pola perilaku dan interaksi sosial yang ramah dan ekspresif. Ekstrovert cenderung suka berteman, asertif, hangat, aktif, mencari kesenangan, dan positif.
Ekstrovert adalah tipe individu yang sering digambarkan sebagai orang yang cerewet, mudah bergaul, berorientasi pada tindakan, antusias, ramah, dan supel. Namun, memiliki sisi negatif sebagai pencari perhatian, mudah teralihkan, dan tidak dapat menghabiskan waktu sendirian.
Ekstrovert juga lebih cenderung terlibat dalam perilaku pengambilan risiko, termasuk perilaku kesehatan yang berisiko. Extrovert adalah salah satu tipe kepribadian dalam teori psikologi, yang digunakan untuk menggambarkan karakteristik seseorang dalam berinteraksi dengan dunia di sekitarnya.
Advertisement
Secara umum, orang yang memiliki kepribadian extrovert cenderung lebih terbuka, dan menemukan energi serta kepuasan melalui berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan sosialnya. Berikut ini ciri-ciri orang dengan kepribadian ekstrovert yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (8/4/2023).Â
Â
Ciri-Ciri Umum
Memahami tipe kepribadian Anda dapat membantu meningkatkan hubungan Anda, lebih memahami kesukaan dan ketidaksukaan, serta kekuatan dan kelemahan Anda, dan menemukan cara baru untuk menghadapi masalah.
Anda Suka Berbicara
Anda tidak hanya menikmati berbicara dengan teman, anggota keluarga, dan rekan kerja. Anda suka memulai percakapan dengan orang asing, senang bertemu orang baru dan belajar tentang kehidupan. Tidak seperti introvert yang cenderung berpikir sebelum berbicara, ekstrovert cenderung berbicara sebagai cara untuk mengeksplorasi, dan mengatur pikiran dan ide mereka. Ekstrovert juga cenderung memiliki lingkaran pertemanan yang luas. Karena mereka sangat pandai bertemu orang baru, memulai percakapan, dan benar-benar menikmati kebersamaan dengan orang lain.
Terinspirasi oleh Sosialisasi
Ketika ekstrovert harus menghabiskan banyak waktu sendirian, mereka sering mulai merasa tidak bersemangat dan lesu. Namun, jika diberi pilihan antara menghabiskan waktu sendiri dan menghabiskan waktu bersama orang lain, seorang ekstrovert hampir selalu memilih menghabiskan waktu bersama kelompok.
Mendiskusikan Masalah
Saat Anda menghadapi masalah, Anda lebih suka mendiskusikan masalah dan berbagai pilihan dengan orang lain. Membicarakannya membantu menjelajahi masalah secara mendalam, dan mencari tahu opsi mana yang paling berhasil. Setelah hari yang sulit di tempat kerja atau sekolah, membicarakannya dengan teman atau keluarga dapat membantu Anda mengurangi stres. Introvert di sisi lain, lebih suka memikirkan masalah daripada membicarakannya, dan menghabiskan waktu sendirian setelah hari yang melelahkan.
Ramah dan Mudah Didekati
Karena orang dengan tipe kepribadian ini sangat suka berinteraksi dengan orang lain, orang lain cenderung menganggap ekstrovert menyenangkan dan mudah didekati. Di sebuah pesta, seorang ekstrovert mungkin akan menjadi orang pertama yang menghampiri tamu baru, dan melakukan perkenalan. Ekstrovert biasanya merasa mudah untuk bertemu orang baru, dan menjalin pertemanan baru.
Â
Advertisement
Jenis dan Efek
Menurut teori kepribadian Carl Jung, ada empat jenis ekstrovert. Empat tipe ekstrovert adalah:
- Sensor ekstrovert, yang sangat terinspirasi oleh dunia fisik.
- Perasa ekstrovert, yang senang mendengarkan dan berbicara dengan orang lain.
- Intuitif ekstrovert, yang senang berpikir abstrak dan melakukan percakapan mendalam dan debat ramah.
- Pemikir ekstrovert, yang berorientasi pada tujuan, berprestasi tinggi, dan tegas.
Keempat tipe ini juga dimasukkan ke dalam Indikator Tipe Myers-Briggs, yang menjelaskan 16 tipe kepribadian yang berbeda berdasarkan dimensi kepribadian Jung.
Memiliki kepribadian ekstrovert telah dikaitkan dengan sejumlah hasil positif. Ekstrovert cenderung menghabiskan lebih banyak waktu dengan orang lain, menghabiskan lebih banyak waktu terlibat dalam kegiatan sosial, dan memiliki lebih banyak teman. Penelitian juga menunjukkan bahwa ekstrovert cenderung lebih bahagia daripada introvert, dan kurang rentan terhadap gangguan psikologis tertentu.
Penelitian menunjukkan bahwa orang ekstrovert juga cenderung mengalami lebih banyak pencarian kegembiraan, impulsif, terlalu percaya diri, ceroboh, dan tidak toleran terhadap kebosanan. Memiliki kepribadian ekstrovert tidak secara objektif lebih baik, daripada memiliki kepribadian yang lebih tertutup. Setiap tipe kepribadian memiliki kekuatan dan potensi kelemahannya masing-masing, jadi menyadari tantangan yang mungkin Anda hadapi dapat membantu.
Â
Perbedaan
Perbedaan antara introvert, ambivert, dan extrovert berhubungan dengan cara individu berinteraksi dengan dunia sekitar, mendapatkan energi, dan menanggapi situasi sosial. Berikut adalah penjelasan tentang masing-masing tipe kepribadian:
1. Introvert
- Individu introvert cenderung lebih tertutup dan hati-hati dalam berbicara. Mereka cenderung lebih banyak mendengarkan, daripada berbicara dan cenderung memilih untuk berbicara hanya ketika mereka merasa perlu atau nyaman.
- Introvert mendapatkan energi dari waktu sendiri, dan aktivitas yang lebih tenang. Setelah menghabiskan waktu dalam interaksi sosial yang intens atau dalam lingkungan yang ramai, mereka mungkin merasa lelah dan perlu waktu untuk merenung dan menyegarkan diri.
- Introvert lebih cenderung merasa nyaman dalam lingkungan yang lebih terisolasi, dan dalam kelompok kecil orang yang akrab. Mereka bisa menjadi lebih hati-hati dalam situasi sosial, dan lebih suka interaksi yang lebih dalam dan berarti dengan orang-orang yang dekat dengan mereka.
2. Ambivert
- Ambivert adalah orang yang memiliki ciri-ciri baik dari ekstrovert dan introvert. Mereka memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri, dengan lingkungan sosial mereka.
- Dalam beberapa situasi, mereka bisa sangat ramah, aktif, dan berbicara banyak (seperti ekstrovert). Di situasi lain, mereka mungkin lebih diam, pendiam, dan cenderung mendengarkan (seperti introvert).
- Ambivert bisa mendapatkan energi dari interaksi sosial, tetapi juga merasa terisi ulang energi melalui waktu sendiri. Mereka memiliki keseimbangan yang lebih baik, antara kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain dan merenung sendiri.
3. Extrovert
- Extrovert cenderung lebih terbuka dalam berbicara dan berinteraksi dengan orang lain. Mereka menemukan kesenangan dalam berbicara, dan berbagi cerita dengan orang lain.
- Orang extrovert mendapatkan energi dari berada dalam lingkungan sosial yang aktif dan ramai. Interaksi sosial memberi mereka kebahagiaan dan semangat.
- Extrovert merasa nyaman dalam situasi sosial yang ramai, dan interaksi dengan banyak orang. Mereka biasanya lebih suka berada dalam kelompok besar, dan mengikuti acara sosial yang ramai.
Advertisement