Sukses

Orasi Adalah Pidato Formal di Depan Khalayak Umum, Ketahui Tujuan dan Contohnya

orasi adalah pidato formal yang diberikan di depan umum.

Liputan6.com, Jakarta Orasi adalah istilah yang kerap dijumpai dalam perguruan tinggi. Biasanya yang menggunakan istilah orasi adalah mahasiswa maupun organisasi dalam sebuah komunitas. Lantas apa yang dimaksud dengan orasi?

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, orasi adalah pidato, pidato yang pengukuhan (guru besar dan sebagainya), atau bisa diartikan juga sebagai khotbah. Namun, secara umum orasi dilakukan untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu.

Biasaya para mahasiswa yang melakukan orasi ini ingin menyampaikan tema atau topik yang menurut mereka menyimpang atau perlu untuk dibahas. Untuk bahasa yang digunakan sendiri, para mahasiswa menggunakan bahasa non formal.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai pengertian orasi beserta tujuan dan contohnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (3/8/2023).

2 dari 5 halaman

Pengertian Orasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian orasi adalah pidato, pidato yang pengukuhan (guru besar dan sebagainya), atau bisa diartikan juga sebagai khotbah. Namun, secara umum orasi dilakukan untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu.

Sedangkan menurut Vocabulary, orasi adalah pidato formal yang diberikan di depan umum. Jika Anda memberikan orasi, pastikan Anda tampil siap. Orasi adalah pidato yang direncanakan sebelumnya, bukan dibuat-buat di tempat. Biasanya memiliki nada formal dan disajikan pada semacam upacara.

Definisi lain, orasi adalah sebuah pidato formal, atau komunikasi oral formal yang disampaikan kepada khalayak ramai.  Orasi ada berbagai macam, ceramah merupakan salah satu bagian dari orasi, pidato, kultum, bahkan puisi merupakan bagian dari orasi, tetapi saat ini kata orasi mengalami penyempitan makna dan terkesan bermakna peyorasi, orasi dikenal di kalangan umum sebagai bentuk ungkapan melalui verbal yang disampaikan pada khalayak umum dan memiliki sifat persuasif.

Dikutip dari buku TVR Referensi Pemberitaan Parlemen Indonesia (2023) karya Dewi Anggrayni, menjelaskan bahwa orasi adalah pidato yang disampaikan secara formal dalam acara resmi atau khusus. Orasi dapat berisi berbagai macam topik seperti politik, sosial, ekonomi, pendidikan, atau keagamaan.

Orasi dapat disampaikan dalam berbagai acara seperti peringatan hari kemerdekaan, peringatan hari besar, pembukaan acara, atau acara-acara peringatan lainnya. Orator atau pembicara dalam orasi biasanya adalah orang yang dianggap memiliki kepakaran atau keahlian dalam bidang yang dibicarakan dan diharapkan dapat memberikan inspirasi atau memberikan solusi atas masalah yang dihadapi.

Orasi adalah salah satu dari keterampilan. Pidato ini merupakan kemampuan untuk menyampaikan ide atau pendapat secara efektif dan persuasif dalam acara resmi atau khusus. Kemampuan orasi dapat dikembangkan melalui latihan dan pengalaman.

3 dari 5 halaman

Tujuan Orasi

Masih dari sumber yang sama, tujuan dari orasi bervariasi tergantung pada topik yang dibahas dan acara yang digelar. Namun pada umumnya, tujuan orasi adalah untuk memberikan informasi, meyakinkan atau mempengaruhi pendengar, serta memberikan inspirasi atau solusi. Berikut ini ada beberapa tujuan orasi yang lainnya adalah:

  1. Memberikan informasi terbaru tentang suatu isu penting.
  2. Menyampaikan visi atau rencana pemimpin atau organisasi.
  3. Meyakinkan pendengar untuk mendukung suatu ide atau usaha.
  4. Mempengaruhi pendengar untuk berubah pendapat atau tindakan.
  5. Memberikan motivasi atau semangat kepada pendengar.
  6. Menyampaikan solusi atau saran untuk mengatasi masalah yang dihadapi.

Secara khusus, orasi dapat digunakan untuk memperkuat opini, meyakinkan pendengar, memperkenalkan produk atau layanan, atau meningkatkan kesadaran tentang suatu isu penting.

4 dari 5 halaman

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Menggunakan Bahasa Orasi

Bahasa yang digunakan dalam orasi harus jelas, efektif, dan sesuai dengan pendengar. Berikut ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan bahasa dalam orasi adalah:

  1. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat pendidikan dan pemahaman pendengar.
  2. Menghindari penggunaan istilah yang sulit dipahami atau teknis.
  3. Menghindari penggunaan bahasa yang tidak sopan atau tidak etis.
  4. Menggunakan bahasa yang persuasif dan menyentuh perasaan pendengar.
  5. Menggunakan bahasa yang konsisten dan logis sepanjang pidato.

Selain itu, orator harus menyesuaikan gaya bahasa dengan topik yang dibahas dan tujuan orasi, seperti bahasa yang formal atau bahasa yang santai, yang sesuai dengan konteks dan pendengar.

5 dari 5 halaman

Contoh Teks Orasi

Berikut ini contoh teks orasi yang perlu anda ketahui, yakni:

Apa kabar teman satu pena?

Salam damai, salam sejahtera, untuk kita semua!

Hidup mahasiswa! Hidup Rakyat Indonesia!

Saudara-saudaraku sehimpun, seperjuangan, sepergerakan, sebangsa dan setanah air dari Sabang sampai Merauke dari Pulau Nias sampai Pulau Rote, pada hari ini kita terus menerus  didengarkan dengan lantunan upaya-upaya merubah dasar Negara, falsafah hidup bangsa, Negara Republik Indonesia.

Masyarakat Indonesia yang majemuk dan multikulturalistik merupakan sebuah the way of life Negara Indonesia yang hari ini rentan dicekoki oleh kaum kapitalis yg menyebabkan disintegrasi yang luar biasa bagi rakyat Indonesia hari ini. Demokrasi massa yang rentan dicekoki ini menjadi sebuah senjata bagi kaum dan golongan yang melakukan upaya radikal dalam merubah landasan ideologis kehidupan berbangsa dan bernegara.

Jika kita tengok ke belakang kembali bahwasannya sudah terjadi sebuah pergolakan pemikiran, tukar tambah fikiran, dan pelontaran gagasan untuk menciptakan landasan ideologis bangsa Indonesia. Golongan muda dan golongan tua dari Sabang sampai Merauke mengirimkan wakil-wakilnya dan melebur menjadi satu dalam penciptaan dasar  Negara.

Terdapat 3 fase dalam lahirnya sebuah dasar Negara, yang pertama fase pembuahan, yang kedua fase perumusan, dan yang ketiga fase pengesahan. Dan lahirlah Pancasila sebagai landasan ideologis, sebagai landasan moralitas, sebagai haluan kebangsaan yang jelas dan visioner. Menurut saya sudah selesailah perkara tentang dasar negara di negeri ini, selama 73 tahun indonesia merdeka bisa kita saksikan bahwasannya Pancasila masih berdiri kokoh diatas pelukan ibu pertiwi.

Berbicara perjuangan mahasiswa dan pemuda pada ideologi bangsa, Himpunan Mahasiswa Islam selaku anak kandung sejarah slalu berdiri pada garda terdepan dalam menjaga dan memperjuangkan kedaulatan rakyat dan negara indonesia. HMI sebagai The Guardian of Constitution, sebagai pengawal demokrasi, sebagai pengawal kebijakan pemerintah, dan pengawal kedaulatan rakyat.

Dalam sejarahnya, HMI ikut berjuang dalam peristiwa Agresi Belanda tahun 1947, membubarkan PKI di Madiun, serta menggagalkan G-30 S PKI tahun 1965 untuk menjaga dan mempertahankan Pancasila sebagai ideologi bangsa. Pada peristiwa tahun 1965, PKI ingin membubarkan HMI dan beranggapan dengan membubarkan HMI akan memuluskan usahanya melakukan kudeta dan mengubah ideologi negara dari Pancasila menjadi ideologi Komunis.

Akan tetapi, Jenderal TNI Nasution dan Jenderal Ahmad Yani menjadi tokoh utama yang menghalangi ketika gencarnya PKI menuntut pembubaran HMI. Bahkan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Ahmad Yani mengatakan apabila membubarkan HMI, langkahi dulu mayat saya. Potret terdahulu merupakan sebuah contoh eksistensi HMI dalam memperjuangkan ideologi bangsa indonesia.

Dan sampai pada 72 tahun HMI berdiri, HMI masih tak tergantikan di hati rakyat Indonesia yang di mana HMI masih terus bergerak, masih terus berjuang, masih terus melontarkan gagasan-gagasan yang luar biasa yang diaktualisasikan sebagai penyambung lidah rakyat indonesia demi terciptanya masyarakat adil makmur yang kita cita-citakan selama ini.

Sebelum saya mengakhiri orasi saya pada hari ini, saya teringat dengan sumpah mahasiswa seluruh indonesia yang bermakna bahwasanya pemuda hari ini harus berintegritas, indenpenden, dan berani.

JIKA ADA 1000 PEMUDA YANG MEMPERJUANGKAN KEBENERAN, MAKA PASTIKAN AKU SATU DIANTARANYA

JIKA ADA 10 PEMUDA YANG MEMPERJUANGKAN KEBENARAN, MAKA PASTIKAN AKU SATU DIANTARANYA

DAN JIKA ADA 1 ORANG YANG MEMPERJUANGKAN KEBENARAN, MAKA PASTIKAN DAN SAKSIKAN AKU LAH SATU SATUNYA.

YAKINKAN DENGAN IMAN, USAHAKAN DENGAN ILMU, SAMPAIKAN DENGAN AMAL. BERIMAN, BERILMU, BERAMAL YAKIN USAHA SAMPAI.