Sukses

7 Boneka Barbie Paling Kontroversial dalam Sejarah

Tujuh boneka paling kontroversial dalam sejarah Boneka Barbie.

Liputan6.com, Jakarta Sebagai salah satu ikon budaya populer yang paling dikenal di dunia, Barbie telah mengisi bayangan anak-anak dan dewasa dengan imajinasi dan kegembiraan selama beberapa dekade. Namun, di balik pesonanya yang glamor dan gaya hidupnya yang mewah, boneka Barbie juga telah menghadapi banyak kontroversi sepanjang sejarahnya. 

Dari fungsi "pubertas" hingga pernyataan yang kontroversial, serta masalah peran gender dan privasi, serangkaian boneka Barbie telah menjadi sorotan dan sumber perdebatan hingga membuat Barbie dan koleksi boneka Mattel lainnya telah menjadi sasaran kritik dan perdebatan.

Berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari Independent tujuh boneka paling kontroversial dalam sejarah Boneka Barbie, Kamis (3/8/2023). Dari "Growing Up Skipper" yang menimbulkan kehebohan di tahun 1975 hingga "Barbie Video Girl" yang berujung pada peringatan keamanan dari FBI di tahun 2010.

2 dari 8 halaman

1. Growing Up Skipper, 1975

Boneka ini jadi kontroversial karena hadir dengan fungsi "pubertas" yang memungkinkan tubuhnya tumbuh dan payudaranya bertambah ukuran dengan memutar lengan. Ini dianggap sebagai langkah yang tidak pantas untuk mainan anak-anak dan menuai kritik dari surat kabar dan majalah parenting. Boneka ini hanya bertahan selama dua tahun sebelum dihentikan produksinya pada tahun 1977.

3 dari 8 halaman

2. Teen Talk Barbie, 1992

Pada tahun 1992, Barbie dilengkapi dengan suara yang bisa berbicara empat kalimat terpilih. Salah satu frasa yang diucapkan boneka ini adalah "Kelas matematika itu sulit!" yang menyebabkan kemarahan orang tua dan pendidik karena dianggap mencerminkan stereotip negatif tentang kemampuan matematika anak perempuan. Setelah tiga bulan rilis, boneka ini ditarik dari pasaran dan diperbarui tanpa frasa kontroversial tersebut.

4 dari 8 halaman

3. Earring Magic Ken, 1993

Boneka Ken ini menimbulkan kegemparan karena penampilannya yang dianggap "lebih feminin" dengan dandanan seperti memakai anting dan kalung berkilau. Boneka ini mendapat julukan "Gay Ken" dan "Fey Ken," yang menimbulkan kontroversi mengenai representasi maskulinitas pada boneka pria. Boneka ini hanya bertahan selama enam bulan sebelum dihentikan.

 
5 dari 8 halaman

4. Happy Family Midge, 2002

Boneka Midge yang dihadirkan dalam keadaan hamil mengundang kontroversi karena dianggap mempromosikan kehamilan remaja. Kehadiran boneka hamil ini dipandang kurang sesuai untuk anak-anak, dan beberapa toko seperti Wal-Mart menariknya dari rak mereka. Mattel kemudian merilis versi Midge dengan perut rata tanpa bayi yang dapat dilepas dan dipasang kembali.

 
6 dari 8 halaman

5. Tanner the Dog, 2007

Boneka anjing Barbie ini, Tanner, menimbulkan kontroversi karena memiliki fitur khusus, yakni mengeluarkan kotoran model yang dapat ditarik keluar dengan magnet. Keberadaan magnet di dalam mainan ini menimbulkan kekhawatiran tentang potensi bahaya tersedak bagi anak-anak, sehingga boneka ini akhirnya ditarik dari pasaran setelah tiga tahun.

7 dari 8 halaman

6. Palm Beach Sugar Daddy Ken, 2009

Boneka Ken ini mengenakan pakaian yang menimbulkan kontroversi karena penamaannya yang ambigu, "Sugar Daddy." Meskipun Mattel menyatakan bahwa ini adalah referensi untuk anjing Ken yang bernama "Sugar," namun beberapa orang menganggap nama ini terlalu mirip dengan istilah yang merujuk pada hubungan yang berbeda, sehingga menyebabkan penarikan produk dalam waktu kurang dari setahun.

8 dari 8 halaman

7. Barbie Video Girl, 2010

Pada tahun 2010, Barbie ini dihadirkan dengan kamera tersembunyi di dadanya yang dapat merekam video. Namun, ini menimbulkan kekhawatiran tentang masalah privasi dan potensi ancaman keselamatan anak. FBI bahkan mengeluarkan peringatan tentang mainan ini. Meskipun Mattel menyatakan bahwa mainan ini tidak menimbulkan risiko, Barbie Video Girl akhirnya dihentikan pada tahun 2012.

Sejak diluncurkannya pada akhir 1950-an, Barbie dan boneka-boneka lainnya dari Mattel telah menghadapi banyak kontroversi terkait perubahan sikap sosial dan pandangan terhadap peran gender. Beberapa dari boneka-boneka tersebut akhirnya dihentikan produksinya karena tekanan dari masyarakat atau masalah keamanan.