Liputan6.com, Jakarta Pada zaman Yunani dan Romawi kuno orkestra digunakan untuk menempatkan para pemain musik yang mengiringi nyanyian dan tarian. Kemudian orkestra semakin diperluas untuk para pemain musik sebagai identitas mereka sebagai sebuah ansambel.  Kelompok pemain orkestra adalah capella, coro, concerto,groso,simfonia,atau gli stromenti. Orkestra dapat di kategorikan dalam beberapa jenis di dalamnya seperti orkestra teater,orkestra symphony,orkestra gesek,orkestra kamar,orkestra café dan salon, orkestra radio, orkestra studio, dan lain - lain.
Baca Juga
Advertisement
Orkestra adalah suatu kegiatan yang berkaitan dengan bentuk penulisan sebuah ansambel maupun orkestra. Dimana hal ini lazimnya diilhami oleh karya yang tertulis, ataupun didengar. Kegiatan orkestra adalah pekerjaan yang dinamakan orkestrator. Mereka harus faham tentang teori musik, mempunyai kemampuan dasar-dasar harmoni, mengerti mengenai range tone pada masing-masing instrument, baik itu alat musik gesek, alat musik tiup kayu dan logam, serta alat musik pukul dengan ciri khas masing - masing.
Orkestra adalah gabungan sejumlah besar pemain musik. Orkestra dimainkan dalam jumlah yang banyak dengan bermacam-macam instrument musik. Orkestra adalah kelompok musisi yang memainkan alat musik bersama. Mereka biasanya memainkan musik klasik. Orkestra yang besar disebut dengan orkestra simponi, namun ada pula orkestra kecil yang hanya memiliki 30 pemain.
Orkestra adalah gabungan dari sekelompok musisi yang kemudian membentuk menjadi sebuah komunitas. Â Dahulu orkestra identik dengan musik yang hanya dapat di konsumsi oleh kalangan atas saja. Namun kini orkestra berusaha untuk menjebatani apresiasi masyarakat menengah kebawah. Dimana orkestra sendiri sering menggelar konser di tempat umum, sekolah, kampus, dan lain - lain.
Musik orkestra tidaklah semudah yang dibayangkan. Disamping memerlukan pemain-pemain musik yang siap pakai dan siap mental dilapangan. Sumber daya manusia yang berkualitas sangat diperlukan demi terciptanya musik orkestra yang bermutu baik. Ketekunan, keseriusan, kegigihan dan kekompakan para pemain musik orkestra mutlak diperlukan. Tidak hanya itu masyarakat saat ini juga bisa mempelajari bagaimana teknik memainkan alat musik tersebut. Alat musik orkestra adalah biola, cello,contrabass,flute, dan lain - lain.
Kemampuan penguasaan teknik dalam memainkan alat musik orkestra adalah mutlak, karena yang menjadi daya tarik utama dari musik adalah bunyi sebagai sumber estetik yang harus terus digali. Keindahan bunyi yang mempesona hanya bisa dihadirkan dengan teknik permainan yang baik pula.
Berikut ini Bentuk orkestrasi mempunyai dua pendekatan yang liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (03/8/2023)
1.Transkription
Transkription adalah memindahkan tulisan notasi ke dalam formasi lain tanpa mengadakan perubahan sedikitpun dari score aslinya, baik mengenai melodi, harmoni, maupun tanda-tanda dinamik.
2. Arrangement
Arrangement adalah menulis kembali suatu komposisi /notasi lagu ke dalam formasiclain dengan mengadakan perubahan yang signifikan, di berbagai aspek dari score aslinya, akan tetapi tidak boleh merubah melodi pokoknya (cantus firmus).
Cara dalam memahami dan membuat orkestrasi
Menurut buku dasar dasar orkestrasi, bagaimana kita dapat mengenal bentuk materi, bentuk kalimat musik, dan bentuk score placement, bagian ke dua membahas bentuk application field, dan keutuhan melodi.
1. Memahami materi orkestrasi
Materi yang akan digunakan sebagai bahan repertoire, jika ditranskripsikan ke dalam formasi lain harus dikuasai sepenuhnya baik secara auditif maupun scoring, sehingga proses penerapan berjalan dengan baik dan benar, tanpa mengalami hambatan yang berarti. Pada dasarnya semua bahan repertoire dari sumber apa saja yang mengenai musik dapat diadopsi dan ditranskrip ke dalam bentuk baku maupun bebas.
2. Mengenal bentuk nada musical
Pengenalan bentuk nada-nada yang mempunyai artian musical adalah bagaimana membentuk satuan nada digabungkan dengan interval, tempo atau ketukan, panjang pendek nada, dan dibatasi oleh ruang dan waktu, maka akan terjadilah apa yang dinamakan motif, dan jika motif tersebut disatukan maka terdapatlah tema sehingga bila tema-tema tersebut digabungkan akan menjadi kadens atau kalimat musik tanya atau jawab.
3. Memahami bentuk score yang akan dipindahkan
bentuk score placement dalam arti mengerti secara lengkap tentang part dari repertoire yang akan dibuat ke dalam format lain, walaupun part tersebut hanya sebagai perwalian dari full score aslinya dan score dapat dibedakan yaitu:
Conduktor score adalah cara singkat dalam menuliskan full score ke dalam 2-4 staff, dan dapat mewakili isi dari seluruh timbre dalam sebuah orkestra.
Full score adalah cara normal menuliskan komposisi orkestra, multi timbre dan pada masing-masing part terpisah (split staff), dengan bentuk standart klasik dan score bebas.
Simply Score adalah cara normal begaimana menuliskan komposisi orkestra dengan tanpa menuliskan beberapa staff instrument yang sedang istirahat/rest/tacet.
Choir Score adalah cara menuliskan sebuah komposisi untuk paduan suara dengan formasi antara lain sebagai berikut, Sopran(S), Alto (A),Tenor(T), Bas(B), dan pada penulisan score paduan suara. Terdapat dua staff yang digunakan untuk mengubah lagu maupun membuat lagu bagi para arranger ataupun komponis.
Integrated Score adalah cara penulisan sebuah komposisi instrumental, vocal baik solo, duet maupun kelompok (ansambel), yang mana bahwa instrument piano atau instrument lainnya hanya sebagai iringan musik.
Personality Score adalah cara penulisan sebuah komposisi musik baik berupa ansambel maupun orkestra. Score ini dibuat oleh arranger yang sekaligus bertindak sebagai musik direktur atau konduktor. Penulisannya adalah dengan system block score di mana yang dapat mengevaluasi hanyalah komposernya sendiri.
4. Memahami bentuk bidang aplikasi
Dimana dengn menjaga originalitas baik melodi asli, malupun harmoni, serta penerapan dinamik yang di sesuikan dengan instrumentasinya. Selain itu prinsip instrumentasi mengacu pada keseimbangan. Formasi ansambel maupun orkestra memakai ukuran standart, serta perlu adanya pemahaman tetang penempatan instrumentasi, dan range tone atau ambitus masing - masing instrumen.
Â
Â
Reporter Magang
Dinda Hafid Hafifah
Universitas Teknologi Yogyakarta
Advertisement