Liputan6.com, Jakarta Beredar sebuah video yang memperlihatkan kerumunan warga beramai-ramai melempar bungkusan sampah ke truk Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Video singkat tersebut seketika viral di media sosial. Dalam unggahan Instagram @berandajogja, warganet pun menyoroti perilaku warga yang dinilai kurang bijak tersebut.
Dalam keterangan unggahan yang dikutip Liputan6.com dari Instagram @berandajogja, Jumat (4/8/2023), terlihat warga yang secara bergantian melempar bungkusan sampah ke dalam truk pada Selasa (1/8) pagi sekitar pukul 08.00 WIB di TPS Kotagede, Kota Yogyakarta.
Baca Juga
Terlihat dalam video, petugas kebersihan seperti kuwalahan berusaha meminta warga untuk bersabar dan berhenti melempar bungkusan sampah ke truk milik DLH Kota Jogja. Insiden tersebut terjadi diduga karena imbas dari ditutupnya Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan di Bantul, DIY.
Advertisement
Aksi buang sampah ramai-ramai oleh warga di Yogyakarta itu pun viral. Mereka melempar sampah ke truk pengangkut milik DLH lantaran TPS setempat ditutup.
Saksikan videonya berikut ini:
Advertisement
Warga tidak sabar
Tampak kerumanan warga yang sudah menunggu di sekitar lokasi TPS Kotagede, Kota Yogyakarta. Ketika truk pengangkut datang, warga langsung beramai-ramai secara silih berganti membuang sampah ke truk pengangkut. Truk yang tampak berjalan pelan-pelan itu pun diikuti oleh warga yang sudah membawa bungkusan berisi sampah.
Warga tampak tidak sabar dan terus melempar bungkusan sampah ke dalam truk milik DLH Kota Jogja. Terlihat petugas DLH setempat berteriak kepada para warga untuk tidak melempar sampah tersebut ke truk pengangkut. Ada salah satu petugas yang naik ke bak truk untuk memperingatkan warga.
Bahkan saking kesalnya, petugas tersebut sempat melempar balik bungkusan plastik putih isi sampah ke bawah. Video singkat itu pun menjadi sorotan menyusul masalah sampah di wilayah Kota Jogja yang sudah mencapai kondisi darurat.
Sebelumnya, beredar surat edaran dari Pemda DIY tentang penutupan TPA Piyungan di Bantul yang akan ditutup hingga September 2023 mendatang. Hal tersebut tentu menjadi tantangan tersendiri untuk warga Yogyakarta, Sleman dan Bantul dalam mengelola sampah.
Penutupan TPA Piyungan
Mengutip kanal Regional Liputan6.com, menurut Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda DIY Ditya Nanaryo Aji, saat ini kapasitas tampung di TPA Piyungan telah melebihi kapasitas. Hal ini akan berisiko tinggi jika tetap memaksakan layanan sampah. Karena itu, sampah harus menjadi tanggung jawab masing masing kabupaten kot.
Sementara itu, Sekda DIY Beny Suharsono memperkirakan jumlah sampah di Yogyakarta mencapai sekitar 260 ton per hari yang tadinya ditampung di TPA Piyungan. Dari jumlah itu, sebagian dibantu oleh Kulon Progo.
Mengingat keterbatasan lokasi penampungan, sehingga masyarakat Yogyakarta dapat bijak mulai dari rumah tangga terkecil untuk mengelola sampah. Menurutnya, kabupaten/kota sebenarnya mampu untuk menyelesaikan permasalah sampah secara mandiri imbas TPA piyungan ditutup.
Ia menekankan, TPA Piyungan maupun Tamanmartani adalah tempat pengelolaan sampah, bukan pembuangan.
Advertisement