Sukses

Doa Hindu Sehari-Hari yang Bisa Diamalkan, Pahami Juga Vishnu Sahasranama

Doa Hindu bisa dilakukan dalam bentuk mantra, shloka, chant, atau sekadar ucapan dari hati.

Liputan6.com, Jakarta Doa Hindu adalah praktik spiritual yang penting, di mana penganut Hindu berkomunikasi dengan Tuhan atau penguasa ilahi, mengungkapkan rasa syukur, memohon bantuan, dan menyatakan pengabdian mereka. 

Penting untuk dicatat bahwa doa Hindu bisa bermacam-macam dan beragam tergantung pada tradisi, kepercayaan, dan tujuan spiritual masing-masing individu. Doa-doa Hindu bisa dalam bentuk mantra, shloka, chant, atau sekadar ucapan dari hati.

Doa Hindu sering kali dilakukan dengan kesadaran, bahwa Tuhan berada dalam diri mereka sendiri, dan di segala sesuatu di sekitar mereka. Oleh karena itu, doa dapat menjadi alat untuk menyadari kesatuan antara individu dan Sang Pencipta.

Berbagai kitab suci dan tradisi spiritual dalam Hinduisme berisi banyak doa yang berbeda, dan beberapa di antaranya sangat terkenal, dan dianggap sangat kuat dalam mendatangkan berkat atau kesucian. Berikut ini penggalan doa Hindu yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (4/8/2023). 

 

 

 

 

 

 

2 dari 4 halaman

Penggalan Doa

1. Doa Bangun Pagi

“Om utedanim bhagawantah syamota prapitwa uta mandhye ahnam utodita maghawanta suryasya mayam dewanam sumantau syama”

Artinya: Ya Tuhan, Yang Maha Pemurah, jadikanlah hamba orang yang selalu bernasib baik pada hari ini, menjelang tengah hari, dan seterusnya. Semoga para Dewa melindungi diri hamba.

2. Doa Mencuci Muka

“Om cam camani ya namah swaha.

Om waktra parisudahaya namah swaha”

Artinya: Ya Tuhan, hamba memuja-Mu, semoga muka hamba menjadi bersih.

3. Doa Menggosok Gigi

“Om rahphat astraya namah. Om Sri Dewi Bhatrimsa yogini namah”

Artinya: Ya Tuhan, sujud hamba kepada Dewi Sri, Bhatari Yogini, semoga bersihlah gigi hamba.

4. Doa Berkumur

“Om Ang Waktra Parisudhamam Swaha”

Artinya: Ya Tuhan, semoga bersihlah mulut hamba.

5. Doa Mandi

“Om gangga amrta sarira sudhamam swaha. Om sarira parisudhamam swaha.”

Artinya: Ya Tuhan, Engkau adalah sumber kehidupan abadi nan suci, semoga badan hamba menjadi bersih dan suci.

6. Doa Mengenakan Pakaian

“Om Tam Mahadewaya Namah Swaha

Om Bhusanam Sarirabhyo Parisudhamam Swaha”

Artinya: Tuhan dalam perwujudan-Mu sebagai Tat Purusha, Dewa Yang Maha Agung, hamba sujud kepada-Mu dalam menggunakan pakaian ini. Semoga pakaian hamba menjadi bersih dan suci

7. Doa Sesudah Makan

Om Dirghayur Astu, Awighnam Astu, Çubham Astu

Om Sriyam Bhawantu, Sukkam Bhawantu, Purnam Bhawantu

Ksamasampurna Ya Namah Swaha

Om Santih, Santih, Santih Om

Artinya: Ya Tuhan semoga hamba panjang umur, tiada halangan, selalu bahagia, tentram,senang dan semua menjadi sempurna. Ya Tuhan, semoga damai, damai, damai selalu. 

8. Doa Mulai Belajar

Om Purwe Jato Brahmano Brahmacari

Dharmam Wasanas Tapasodatistat

Tasmajjatam Brahmanam Brahma

Iyestham Dewasca Sarwe Amrttna Sakama

Artinya: Ya Tuhan, murid-Mu hadir di hadapan-Mu, Oh Brahman yang berselimutkan kesaktian dan berdiri sebagai pertama. Tuhan, anugerahkanlah pengetahuan dan pikiran yang terang. Brahman Yang Agung, setiap mahkluk hanya dapat bersinar berkat cahaya-Mu yang senantiasa memancar. 

9. Doa Memohon Ampunan

“Om dewakrtasyainaso awaya janam, asi manusyakrtasi nama awaya janam, asi pitrakrtasi namo awaya janam, asyatmakrtasyaenaso awaya janam, asyena sa’ enase waya janam, asi yacchadam eno vidvamscakara yacchavidvams tasya va ya janam asi”

Artinya: Ya Tuhan, ampunilah dosa hamba terhadap-Mu, ampunilah dosa hamba terhadap sesama manusia, terhadap orangtua hamba, terhadap teman hamba, Tuhan ampunilah dosa hamba terhadap segala macam dosa. terhadap dosa yang hamba lakukan dengan sadar atau tidak sadar. Tuhan, semoga berkenan mengampuni semuanya itu.

 

3 dari 4 halaman

Beryajna dengan Mantra dan Doa

Yajna merupakan korban suci tulus iklas dan memiliki lima jenis, yaitu: Dewa Yadnya, Rsi Yadnya, Manusa Yadnya, Bhuta Yadnya, dan Pitra Yadnya. Dalam Bhagawan Gita, persembahan yang harus ada dalam Yadnya terdiri atas Patram, Puspam, Palem, dan Toyam.

Dalam Pustaka suci Manawa Dharma Sastra Bab II Ayat 85, Brahman bersabda: Widhi yajnajjapayajno, wicisto dacabhir gunaih, upamcuh syacchatagunah, saharso manasah smrtah.

Artinya: Upacara Yadnya terdiri atas pengucapan doa dan mantra, sepuluh kali lebih berfaedah dari pada melaksanakan yadnya menurut aturan Veda, Doa puji yang diucapkan tak terdengar oleh orang lain, seratus kali jauh lebih baik dan pengucapan dalam bathin seribu kali lebih kebaikanya.

Dikisahkan, hiduplah seorang Pasangan Brahmana bernama Rsi Mrikandu dan istrinya yang bernama Marudmadi. Pasangan brahmana ini selalu melakukan yadnya dengan cara membaca doa, mantra, dan mengulang nama Dewa Siwa setiap hari, agar para dewa berkenan memberikan keturunan yang saputra. Atas Yajdnya yang dilakukan, Dewa Siwa pun berkenan hadir di hadapan pasangan brahmana ini dan menanyakan keinginan mereka.

Pasangan Brahmana ini mengajukan permohonan, Oh Dewa Siwa kelahiran hamba di bumi terasa tidak sempurna dikarenakan hamba tidak memiliki keturunan. Perkenankanlah hamba diberikan keturunan. Dewa Siwa menyanggupi permintaan pasangan brahmana tersebut dan menanyakan, apakah engkau memilih seorang putra yang umurnya sangat panjang akan tetapi memiliki kecerdasan yang terbatas atau engkau memilih anak yang cerdas, terpelajar, dan berbakti, akan tetapi memiliki mungkin hanya memiliki umur yang sangat pendek, yaitu 12 tahun.

Pasangan Brahmana ini memilih pilihan yang kedua, dan diberi nama Markandeya. Markandeya tumbuh menjadi anak yang cerdas dan selalu mengutamakan yadnya dalam bentuk doa, mantra pujian ke hadapan Dewa Siwa, tak kenal waktu. Menjelang hari kematianya akan tiba, Ayah Markandeya dan ibunya sangat khawatir akan takdir kematian Putranya. Sesuai dengan tugasnya, Dewa Yama sang penyabut nyawa datang secara khusus untuk menyabut atma dari Markandeya. Tali kekang penyabut nyawa dilemparkan ke arah leher Markandeya. Akan tetapi tali ini seolah tak memiliki kekuatan untuk menyabut nyawa Markandeya.

Di hadapan Markandeya, munculah Dewa Siwa. Dengan marah, dia berkata, Wahai Adipati Yama, Janganlah engkau menyabut nyama dari anak ini. Anak ini selalu memujaku bahkan tak memikirkan akan kematianya. Maka dari itu, aku menganugrahkan anak ini untuk hidup abadi dan aku akan memberikanya pengetahuan yang maha suci. Kelak anak ini akan tumbuh menjadi seorang Rsi yang mampu menyusun sebuah purana. Purana ini akan aku beri Nama Markandeya Purana.

Dari cerita tersebut, dapat kita ketahui bahwa yadnya dapat ditempuh dengan jalan berdoa, mengucap mantra, dan nama suci Tuhan. Dalam Bhagawan Gita Adiyaya IV Sloka 11, Brahman bersabda, Ya yatha mam Prapadyante tams thathaiwa bhajamy aham mama Vartmanuvartante manusyah partha sarvasah. Artinya, bagaimanpun jalan manusia mendekatiku akan aku terima wahaiarjuna. Manusia mendekatiku pada segala jhalan dharma.

 

4 dari 4 halaman

Vishnu Sahasranama

Vishnu Sahasranama adalah sebuah teks suci dalam agama Hindu, yang berisi seribu nama (sahasranama) Tuhan Wisnu. Teks ini adalah bagian dari kitab epik Mahabharata, terutama ditemukan dalam Anushasana Parva, bagian dari kitab Bhishma Parva. Vishnu Sahasranama diucapkan oleh Bhishma Pitamah kepada Yudhishthira, pewaris tahta Kerajaan Hastinapura, sebagai bagian dari ajaran-ajaran spiritual dan kebijaksanaan sebelum Bhishma meninggal.

Berikut adalah penggalan teks dari Vishnu Sahasranama:

"विश्वं विश्णुः वषट्कारो भूतभव्यभवत्प्रभुः। भूतकृद् भूतभृद् भावो भूतात्मा भूतभावनः॥ पूतात्मा परमात्मा च मुक्तानां परमा गतिः। अव्ययः पुरुषः साक्षी क्षेत्रज्ञो अक्षर एव च॥"

"Vishvam Vishnuh Vashatkaaro Bhoota-Bhavya-Bhavat-Prabhuh Bhoota-Krit Bhoota-Bhrud Bhavo Bhootaatmaa Bhoota-Bhaavanah Pootaatmaa Paramaatmaa Cha Muktaanaam Paramaa Gatih Avyayah Purushah Saakshi Kshetrajno Akshara Eva Cha"

Arti:

  1. Vishvam: Penguasa semesta atau makhluk jagad raya.
  2. Vishnuh: Tuhan yang melampaui segala sesuatu, yang menjaga, dan yang hadir di mana-mana.
  3. Vashatkaaro: Tuhan yang memberikan segala sesuatu, yang meresapi segala sesuatu, dan yang mengendalikan segala sesuatu.
  4. Bhoota-Bhavya-Bhavat-Prabhuh: Penguasa masa lalu, sekarang, dan masa depan.Bhoota-Krit: Pencipta atau yang bertanggung jawab atas penciptaan makhluk.
  5. Bhoota-Bhrud: Pembawa atau pelindung semua makhluk.Bhavo: Penghancur semua makhluk saat mereka berakhir.
  6. Bhootaatmaa: Jiwa atau esensi dari semua makhluk.
  7. Bhoota-Bhaavanah: Penyelenggara atau pemberi kehidupan bagi semua makhluk.
  8. Pootaatmaa: Jiwa yang suci dan terbebas dari semua dosa.
  9. Paramaatmaa: Jiwa yang tertinggi atau Tuhan sebagai Jiwa Semesta.
  10. Muktaanaam Paramaa Gatih: Akhir dari tujuan para pembebasan (moksha).
  11. Avyayah: Tak terkalahkan, abadi, tidak berubah.Purushah: Penguasa yang agung, berbentuk manusia.
  12. Saakshi: Saksi, Tuhan adalah saksi dari semua peristiwa.
  13. Kshetrajno: Penguasa jantung manusia atau pengetahuan.