Liputan6.com, Jakarta Mendapatkan sebuah pekerjaan saat ini memang tidak mudah. Terlebih, banyak pula perusahaan yang memilih untuk melakukaan pelatihan atau magang bagi calon karyawan untuk menilai kinerjanya.
Baca Juga
Advertisement
Tentu saja, jika kinerjanya baik, besar kemungkinan karyawan tersebut akan menjadi pekerja tetap. Namun, tentu jika hasil kinernya tidak baik biasanya perusahaan memilih untuk menghentikannya. Saat pemberhentian tersebut, perusahaan pun kerap memberikan gaji terakhir atau pesangon bagi karyawan.
Namun, baru-baru ini viral di media sosial jika terdapat sebuah perusahaan yang tak sengaja membayar gaji terakhir karyawannya sebesar 367 kali lipat dari bayaran seharusnya. Dilansir Liputan6.com dari Oddity Central, Jumat (4/8/2023), perusahaan tersebut pun langsung meminta uangnya untuk dikembalikan.
Alih-alih dikembalikan, mantan karyawan tersebut pun menolak untuk mengembalikannya. Tentu saja, hal ini membuat pihak perusahaan memilih untuk menempuh jalur hukum hingga mengadakan penyelidikkan.
Dibayar dengan mata uang Euro
Seorang pria asal Hungaria menjadi sorotan publik usai secara tak sengaja menerima gaji terakhirnya sebanyak 367 kali gaji sebenarnya. Pria tersebut mendapatkan bayarannya dari perusahaan tempatnya bekerja sebelum diberhentikan usai menjalani masa percobaan.
Pria yang tak disebutkan namanya ini diketahui bekerja di sebuah perusahaan yang ada di Kaposvár, Hungaria. Namun, pekerjaannya dihentikan usai menjalani masa percobaan. Untuk tugas singkatnya dirinya pun mendapatkan bayaran sebesar 92.549 forints atau sekitar Rp 3,9 juta.
Akan tetapi, karena kesalahan sang pemberi kerja, dirinya justru menerima 367 kali lipat dari gaji sebenarnya. Rupanya hal ini dikarenakan pria tersebut memberikan rekening bank Austria untuk gaji yang diterimanya. Hal ini pun membuat perusahaan harus mengirimnya dengan mata uang lokal, euro. Namun, bukannya mengubah forint menjadi euro, perusahaan justru mengirimnya 92.549 Euro.
Advertisement
Tolak pengembalian
Menyadari kesalahan tersebut, pihak perusahaan pun menghubungi mantan karyawannya untuk melakukan pengembalian dana. Namun, pria tersebut menyebut jika dirinya tak lagi memiliki akses ke rekening bank Austria lagi hingga tak bisa mengirim kembali.
namun rupanya, saat perusahaan melaporkan ke pihak berwajib, pihak polisi menemukan jika pria tersebut telah mengambil uang tunai sekitar 15.500 euro dari rekening Austria-nya mellaui ATM di Hungaria Selatan. Dirinya bahkan mentransferkannya ke rekening bank lain.
Dengan bantuan Kantor Kejaksaan Distrik Kaposvár, perusahaan berhasil membekukan rekening bank Austria milik terdakwa dan mengatur agar uang tersebut ditransfer kembali ke rekening banknya sendiri. Mantan karyawan tersebut bahkan didakwa dengan pasal perampasan yang melanggar hukum dan berisiko terkena denda besar.