Sukses

Pasif Adalah Menerima Tindakan, Pahami Maknanya dalam Berbagai Macam Konteks

Pasif adalah lawan kata dari aktif, yakni sifat yang menerima saja.

Liputan6.com, Jakarta Pasif adalah lawan kata dari aktif, yakni sifat yang menerima saja. Menurut Kamus Bahasa Indonesia (KBBI), pasif adalah bersifat menerima saja; tidak giat; tidak aktif.

Dalam bahasa Indonesia, kata pasif adalah kata yang diambil dari bahasa Latin, yaitu "passivus". Kata "passivus" dalam bahasa Latin berarti "diterima" atau "dipengaruhi."

Kata pasif kemudian diadopsi ke dalam bahasa Indonesia dengan makna yang serupa, yaitu mengacu pada sesuatu yang menerima tindakan atau pengaruh dari luar tanpa melakukan tindakan balasan atau menjadi pelaku utama.

Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat dipahami bahwa pasif adalah menerima saja. Namun makna tersebut bisa saja berubah tergantung bagaimana kata pasif digunakan dalam konteks pembicaraan yang berbeda.

Untuk memahami apa saja makna pasif dalam berbagai konteks, simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (4/8/2023).

2 dari 5 halaman

Kalimat Pasif dalam Bahasa Indonesia

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pasif adalah menerima tindakan atau pengaruh dari luar tanpa melakukan tindakan balasan atau menjadi pelaku utama. Namun makna tersebut bisa saja berubah tergantung bagaimana kata pasif digunakan dalam konteks pembicaraan yang berbeda.

Dalam tata bahasa terdapat salah satu jenis kalimat yang disebut kalimat pasif. Menurut KBBI, dalam konteks tata bahasa, kalimat pasif adalah jenis kalimat yang menunjukkan bahwa subjek adalah tujuan dari perbuatan.

Dengan kata lain, kalimat pasif adalah struktur kalimat di mana subjek menjadi penerima tindakan dari kata kerja (verba), bukan sebagai pelaku utama dalam tindakan tersebut. Kalimat pasif adalah kalimat yang dapat ditandai dengan penggunaan kata kerja pasif. Kata kerja pasif dalam Bahasa Indonesia biasanya berawalan (prefisk){di-} atau {ter-}.

Contoh kalimat pasif dalam bahasa Indonesia:

(1) Mobil itu dicuci oleh tukang cuci mobil.

(Subyek: Mobil itu, Verba: dicuci, Pelaku: tukang cuci mobil)

(2) Lagu itu dinyanyikan dengan indah oleh penyanyi terkenal.

(Subyek: Lagu itu, Verba: dinyanyikan, Pelaku: penyanyi terkenal)

(3) Surat itu telah dikirim kemarin oleh petugas pos.

(Subyek: Surat itu, Verba: dikirim, Pelaku: petugas pos)

Dalam contoh-contoh di atas, perhatikan bahwa subjek menjadi penerima tindakan (dicuci, dinyanyikan, dikirim), dan pelaku tindakan (tukang cuci mobil, penyanyi terkenal, petugas pos) diberikan informasi tambahan dengan menggunakan kata bantu "oleh." Hal ini membantu menjelaskan siapa atau apa yang melakukan tindakan pada subjek dalam kalimat.

Penggunaan kalimat pasif bisa berguna dalam beberapa situasi, seperti ketika penulis ingin menekankan objek atau penerima tindakan, atau ketika pelaku tindakan tidak diketahui atau tidak relevan untuk ditekankan.

3 dari 5 halaman

Makna Pasif dalam Konteks Audio

Tidak hanya digunakan dalam konteks bahasa saja, kata pasif juga sering digunakan dalam konteks audio. Dalam konteks ini, pasif adalah sitilah yang merujuk pada karakteristik perangkat atau komponen audio yang tidak memerlukan daya listrik eksternal untuk berfungsi. Dalam audio, perangkat pasif mengandalkan energi dari sinyal audio atau lingkungan sekitarnya untuk melakukan tugasnya, tanpa memerlukan sumber daya listrik aktif seperti baterai atau catu daya eksternal.

Perangkat audio pasif sering kali digunakan untuk tujuan penghubung dan pemrosesan sinyal audio dengan cara yang sederhana dan minimalis. Perangkat audio pasif tidak memiliki komponen elektronik aktif yang dapat memperkuat sinyal atau mengubah karakteristiknya secara dramatis.

Keuntungan dari perangkat audio pasif adalah simpel dan tidak memerlukan daya listrik eksternal, tetapi mereka juga memiliki batasan dalam kemampuan untuk mengubah atau memanipulasi sinyal secara aktif seperti perangkat audio aktif yang menggunakan amplifier dan sirkuit elektronik aktif.

Berikut adalah beberapa contoh perangkat audio pasif:

1. Speaker Pasif

Speaker pasif adalah jenis speaker yang tidak memiliki amplifier (penguat) internal dan memerlukan daya dari amplifier eksternal atau sumber daya audio lainnya untuk menggerakkan konus speaker dan menghasilkan suara.

2. Kabel Audio Pasif

Kabel audio pasif adalah kabel penghubung yang hanya mengalirkan sinyal audio dari satu perangkat ke perangkat lain tanpa memerlukan daya listrik tambahan. Sebagai contoh, kabel patch untuk menghubungkan gitar ke amplifier adalah contoh kabel audio pasif.

3. Filter Pasif

Filter pasif adalah jenis filter yang tidak menggunakan penguat aktif atau sumber daya listrik untuk memproses sinyal audio. Filter ini berfungsi dengan menggunakan komponen pasif seperti resistor, kapasitor, dan induktor untuk memanipulasi sinyal audio sesuai dengan karakteristik frekuensi tertentu.

4. Splitter Audio Pasif

Splitter audio pasif adalah perangkat yang membagi sinyal audio menjadi beberapa saluran tanpa memerlukan daya listrik tambahan. Misalnya, splitter audio pasif dapat digunakan untuk membagi sinyal dari satu sumber audio menjadi dua atau lebih output yang terhubung ke perangkat audio berbeda.

4 dari 5 halaman

Sikap Pasif dan Ciri-cirinya

Pasif adalah kata yang juga sering untuk menandai sikap dengan ciri-ciri tertentu. Sikap pasif adalah suatu perilaku atau sikap di mana seseorang cenderung untuk tidak aktif, enggan mengambil inisiatif, atau kurang proaktif dalam menghadapi situasi atau masalah. Orang dengan sikap pasif cenderung menerima atau mengikuti situasi tanpa melakukan tindakan yang aktif untuk mengubahnya, bahkan jika ada masalah atau perubahan yang diperlukan.

Ciri-ciri dari sikap pasif antara lain:

1. Menghindari Konflik

Orang dengan sikap pasif sering kali menghindari konfrontasi atau konflik. Mereka mungkin enggan untuk menyampaikan pendapat atau kebutuhan mereka secara jelas karena takut akan reaksi negatif atau konflik dengan orang lain.

2. Kurangnya Inisiatif

Sikap pasif ditandai dengan kurangnya inisiatif dalam mengambil langkah-langkah atau tindakan yang aktif. Mereka mungkin menunggu instruksi atau petunjuk dari orang lain sebelum bertindak.

3. Tidak Memiliki Pendirian Kuat

Orang dengan sikap pasif cenderung tidak memiliki pendirian yang kuat atau mudah dipengaruhi oleh orang lain. Mereka mungkin mudah berubah pikiran atau menyesuaikan diri dengan keinginan orang lain.

4. Sulit Mengatakan "Tidak"

Orang dengan sikap pasif mungkin kesulitan mengatakan "tidak" atau menolak permintaan orang lain. Mereka lebih condong untuk menyetujui permintaan atau tuntutan orang lain bahkan jika itu menyulitkan diri mereka sendiri.

5. Tidak Berusaha Mengatasi Masalah

Sikap pasif ditandai dengan kurangnya usaha untuk mengatasi masalah atau kesulitan. Mereka cenderung mengandalkan orang lain atau keadaan untuk mengatasi masalah tersebut.

6. Rendahnya Keyakinan Diri

Orang dengan sikap pasif mungkin memiliki rendahnya keyakinan diri atau merasa tidak berdaya dalam menghadapi situasi yang menantang.

Sikap pasif dapat menghambat pertumbuhan pribadi dan pengembangan diri. Hal ini juga dapat menyebabkan kesulitan dalam berkomunikasi secara efektif, menentukan tujuan, dan menghadapi tantangan dalam kehidupan. Dalam beberapa kasus, sikap pasif dapat menyebabkan orang merasa dimanfaatkan atau tidak dihargai oleh orang lain.

Penting untuk diingat bahwa sikap pasif adalah sesuatu yang bisa diubah dengan kesadaran dan usaha. Melalui pembelajaran dan pengembangan diri, seseorang dapat meningkatkan sikap menjadi lebih proaktif, percaya diri, dan aktif dalam menghadapi berbagai situasi dalam kehidupan.

5 dari 5 halaman

Kesimpulan

Banyaknya pembahasan mengenai kata pasif menjelaskan bahwa kata ini memiliki banyak makna dan digunakan dalam berbagai konteks yang berbeda. Secara umum, kata pasif adalah kata yang merujuk pada sesuatu yang menerima tindakan atau pengaruh dari luar tanpa menjadi pelaku utama dalam tindakan tersebut.

Dalam konteks tata bahasa, pasif adalah istilah yang mengacu pada struktur kalimat di mana subjek menjadi penerima tindakan dari kata kerja (verba), bukan sebagai pelaku tindakan. Dalam bahasa Indonesia, kalimat pasif biasanya ditandai dengan penggunaan kata kerja dengan awalan {di-} atau {ter-}.

Dalam konteks kepribadian, pasif adalah istilah yang menggambarkan sikap atau perilaku seseorang yang cenderung tidak aktif, enggan mengambil inisiatif, dan menghindari konflik.

Dalam konteks fisik dan teknologi, pasif adalah istilah yang mengacu pada perangkat atau komponen yang tidak memerlukan daya listrik eksternal untuk berfungsi, bergantung pada energi dari lingkungan atau sinyal sekitarnya.

Banyaknya pembahasan tentang kata pasif menunjukkan bahwa kata ini memiliki peran yang penting dan luas dalam bahasa dan berbagai bidang lainnya. Penting untuk memahami konteks penggunaan kata pasif agar dapat menginterpretasikannya dengan benar dalam setiap situasi. Dalam setiap konteks, kata pasif memberikan makna yang berbeda dan relevan dengan perannya masing-masing.