Liputan6.com, Jakarta Cara menjadi anggota OSIS, secara teknis mungkin berbeda-beda untuk setiap sekolah. Akan tetapi secara umum, prosedur atau cara untuk menjadi anggota OSIS relatif mirip untuk semua sekolah, yakni mengajukan diri atau mendaftar, mengikuti serangkaian tes dan seleksi, dan yang terakhir adalah pengumuman diterima atau tidak.
Baca Juga
Advertisement
Selain itu, penting untuk aktif mencari informasi di sekolah terkait perekrutan anggota OSIS baru. Biasanya, sebelum melakukan perekrutan, sekolah akan melakukan sosialisasi tentang cara menjadi anggota OSIS, yang mencakup jadwal pendaftaran, persyaratan, dan jadwal seleksi.
Mengetahui cara menjadi anggota OSIS tentu akan sangat memudahkan bagi siswa yang berminat untuk menjalani proses seleksi. Jadi penting untuk mempersiapkan diri agar dapat menjalani proses seleksi dengan lancara dan diterima menjadi anggota OSIS.
Bagi kamu yang berminat untuk menjadi anggota OSIS, simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (4/8/2023).
Cara Menjadi Anggota OSIS dan Tahap-tahapnya
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai cara menjadi anggota OSIS, penting untuk memahami apa yang bisa kita dapatkan ketika menjadi anggota OSIS. Memahami keuntungan menjadi anggota OSIS bisa menjadi motivasi penting untuk mempersiapkan diri lebaik lagi.
Menjadi anggota OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) memiliki berbagai manfaat, antara lain:
1. Keterampilan kepemimpinan
Menjadi anggota OSIS memberikan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan. Anggota OSIS berperan dalam mengorganisir acara, mengambil keputusan, dan mengkoordinasikan kegiatan siswa lainnya.
2. Pengembangan kemampuan sosial
Melalui kerja sama dengan sesama anggota OSIS dan siswa lainnya, anggota OSIS dapat meningkatkan kemampuan sosial seperti komunikasi, kerjasama tim, dan empati.
3. Meningkatkan kreativitas
Anggota OSIS sering terlibat dalam merencanakan dan mengatur berbagai acara, sehingga dapat mendorong perkembangan kreativitas dalam mencari ide-ide baru.
4. Pengalaman organisasi
Bergabung dengan OSIS memberikan pengalaman berharga dalam mengelola sebuah organisasi. Anggota OSIS dapat memahami bagaimana sebuah organisasi dijalankan dan tumbuh secara efektif.
5. Peningkatan tanggung jawab
Tanggung jawab sebagai anggota OSIS, seperti memenuhi tugas dan menghadiri rapat, membantu dalam mengembangkan disiplin diri dan rasa tanggung jawab.
6. Kesempatan berkontribusi
Anggota OSIS dapat berkontribusi pada sekolah dan siswa dengan menyuarakan ide dan aspirasi rekan-rekannya, serta berperan aktif dalam kegiatan positif.
7. Pengembangan jaringan sosial
Melalui berbagai kegiatan dan interaksi dengan siswa dari berbagai kelas, anggota OSIS dapat memperluas jaringan sosial dan pertemanan.
8. Pembelajaran organisasi acara
Terlibat dalam merencanakan dan melaksanakan acara sekolah, seperti seminar, kegiatan amal, atau pesta sekolah, akan membantu anggota OSIS belajar mengenai logistik dan manajemen acara.
9. Meningkatkan rasa kebersamaan
OSIS adalah wadah untuk memperkuat rasa kebersamaan dan solidaritas di antara siswa, menciptakan lingkungan yang positif dan menyenangkan di sekolah.
10. Penghargaan dan prestasi
Berkontribusi secara aktif dalam OSIS bisa menjadi nilai tambah dalam portofolio prestasi siswa, baik dalam lingkup sekolah maupun dalam persiapan menghadapi dunia setelah sekolah.
Advertisement
Keuntungan Menjadi Anggota OSIS
Tahap-tahap atau prosedur bagi siswa untuk menjadi anggota OSIS dapat berbeda-beda antara satu sekolah dengan sekolah lainnya. Akan tetapi secara umum, cara menjadi anggota OSIS yang biasanya ditempuh oleh siswa untuk menjadi anggota OSIS adalah sebagai berikut:
1. Pengumuman dan Pendaftaran
Pada tahap awal, sekolah akan mengumumkan kepada seluruh siswa mengenai adanya seleksi atau penerimaan anggota OSIS. Pengumuman ini bisa dilakukan melalui papan pengumuman, surat kabar dinding, atau media sosial sekolah. Siswa yang berminat untuk menjadi anggota OSIS harus mendaftar dengan mengisi formulir pendaftaran yang disediakan.
2. Seleksi Administrasi
Setelah pendaftaran ditutup, panitia OSIS akan melakukan seleksi administrasi terhadap berkas-berkas pendaftaran yang masuk. Pada tahap ini, mereka akan memeriksa kelengkapan dan kevalidan dokumen yang diberikan oleh calon anggota OSIS.
3. Seleksi Berkas dan CV
Beberapa sekolah mungkin juga meminta calon anggota OSIS untuk mengirimkan CV (curriculum vitae) atau daftar riwayat hidup sebagai bagian dari seleksi. CV ini berisi informasi mengenai prestasi, pengalaman, dan aktivitas ekstrakurikuler yang pernah diikuti oleh calon anggota OSIS.
4. Tes Tulis atau Wawancara
Calon anggota OSIS yang lolos seleksi administrasi biasanya akan mengikuti tahap tes tertulis atau wawancara. Tes tertulis dapat berupa soal pengetahuan umum, psikotes, atau tugas tertulis terkait dengan tanggung jawab dan peran sebagai anggota OSIS. Selain itu, ada juga tahap wawancara di mana calon anggota OSIS akan diwawancarai oleh panitia untuk menilai kemampuan berkomunikasi dan kepribadian.
5. Seleksi Presentasi atau Kepemimpinan
Bagi calon anggota OSIS yang sudah lolos tahap tes tulis atau wawancara, ada kemungkinan harus mengikuti tahap presentasi atau simulasi kepemimpinan. Pada tahap ini, calon anggota OSIS akan diminta untuk mempresentasikan ide-ide atau rencana kerja untuk OSIS atau mengikuti simulasi situasi kepemimpinan.
6. Pengumuman Hasil Seleksi
Setelah semua tahap seleksi selesai, panitia OSIS akan mengumumkan hasil seleksi kepada seluruh siswa. Calon anggota OSIS yang berhasil lolos seleksi akan diumumkan namanya dan ditunjuk sebagai anggota OSIS.
7. Masa Orientasi
Biasanya, anggota OSIS yang baru akan mengikuti masa orientasi atau pelatihan sebagai persiapan untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pengurus OSIS.
Tahap-tahap di atas dapat berbeda-beda tergantung dari kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh masing-masing sekolah. Penting bagi calon anggota OSIS untuk memperhatikan pengumuman dan petunjuk dari panitia OSIS serta mempersiapkan diri dengan baik untuk mengikuti setiap tahap seleksi.
Anggota OSIS dan Tugasnya
Jumlah anggota OSIS tentu saja bisa berbeda-beda untuk setiap sekolah, tergantung divisi kepengurusan yang ada. Dengan memahami struktur kepengurusan OSIS dan divisi yang tersedia di sana, kita bisa mendapatkan gambaran tentang apa saja tugas anggota OSIS.
Ini adalah cara menjadi anggota OSIS yang perlu diperhatikan, sebab dengan begitu kita bisa memastikan posisi apa yang kita incar ketika hendak menjadi anggota OSIS.
Pengurus OSIS merupakan siswa-siswi yang dipilih untuk memajukan sekolah. Mereka memiliki peran dan tugas yang terbagi sebagai berikut:
1. Ketua OSIS
Siswa/i yang memegang posisi kepemimpinan tertinggi dalam OSIS. Tugasnya adalah mengarahkan dan mengkoordinasi seluruh kegiatan OSIS serta menjadi wakil siswa di hadapan pihak sekolah.
2. Wakil Ketua OSIS
Siswa/i yang mendampingi ketua dalam menjalankan tugasnya. Biasanya, wakil ketua mengisi peran ketua jika ketua berhalangan.
3. Bendahara
Siswa/i yang bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan OSIS, termasuk pendataan pemasukan dan pengeluaran serta pembuatan laporan keuangan.
4. Sekretaris
Siswa/i yang mengurusi administrasi OSIS, seperti mencatat rapat, menyimpan arsip, dan mengurus surat-menyurat.
5. Kerohanian/Keagamaan
Siswa/i yang bertanggung jawab mengkoordinasikan kegiatan keagamaan, seperti pengajian, doa bersama, atau kegiatan lain yang berhubungan dengan spiritualitas.
6. Komunikasi dan Informasi
Siswa/i yang bertugas menyampaikan informasi mengenai kegiatan OSIS kepada seluruh siswa secara jelas dan tepat waktu.
7. Minat dan Bakat
Siswa/i yang mengelola dan mengembangkan potensi minat dan bakat siswa di berbagai bidang, seperti seni, olahraga, atau ilmiah.
8. Sarana dan Prasarana
Siswa/i yang berperan dalam mengelola dan menjaga fasilitas serta sarana prasarana sekolah, agar selalu dalam kondisi baik.
9. Kewirausahaan
Siswa/i yang terlibat dalam kegiatan berwirausaha di lingkungan sekolah, misalnya dengan mengadakan bazar atau usaha kecil-kecilan untuk mengumpulkan dana.
10. Kedisiplinan
Siswa/i yang berperan dalam menggalang disiplin di antara siswa, mengawasi ketertiban, dan membantu mengatasi masalah perilaku.
Advertisement