Liputan6.com, Jakarta Pertanyaan penelitian adalah pertanyaan eksplisit yang diajukan oleh peneliti untuk mengetahui sesuatu yang menjadi fokus penelitian. Pertanyaan tersebut dirumuskan berdasarkan pokok permasalahan yang ingin diteliti.
Memahami cara membuat pertanyaan penelitian merupakan hal yang penting, bagi peneliti maupun mahasiswa. Sebab, pertanyaan penelitian memiliki peran penting dalam penelitian, salah satunya mempertegas ruang lingkup penelitian.
Baca Juga
Selain itu, pertanyaan penelitian juga berperan dalam menentukan tujuan penelitian dan metode yang akan digunakan. Jika diibaratkan, pertanyaan penelitian adalah kompas yang mengarahkan arah penelitian dan memberikan panduan dalam melakukan penelitian.
Advertisement
Dengan memahami cara membuat pertanyaan penelitian yang jelas dan terarah, peneliti dapat menghindari pengumpulan data yang tidak relevan dan mencapai hasil penelitian yang lebih signifikan. Lalu bagaimana cara membuat pertanyaan penelitian yang baik? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Sabtu (5/8/2023).
Peran Pertanyaan Penelitian
Memahami cara membuat pertanyaan penelitian yang baik tentu akan memudahkan peneliti dalam menjalani keseluruhan proses penelitiannya. Ini karena pertanyaan penelitian memiliki peran penting dalam menentukan arah penelitian itu sendiri. Adapun peran-peran pertanyaan penelitian antara lain adalah sebagai berikut:
1. Menentukan arah penelitian
Pertanyaan penelitian membantu mengarahkan fokus penelitian Anda. Dengan memiliki pertanyaan yang jelas dan terarah, Anda dapat menghindari pengumpulan data yang tidak relevan dan memastikan penelitian Anda fokus pada tujuan yang tepat.
2. Memperjelas tujuan penelitian
Pertanyaan penelitian membantu menyusun tujuan penelitian secara jelas dan terinci. Dengan tujuan yang jelas, Anda dapat mengevaluasi kesuksesan penelitian dan memahami hasil yang diharapkan.
3. Menyusun batasan penelitian
Pertanyaan penelitian membantu menentukan batasan dan cakupan penelitian. Hal ini membantu Anda memahami sejauh mana lingkup penelitian Anda dan apa saja yang perlu disertakan atau dikecualikan dalam penelitian.
4. Mengidentifikasi variabel yang akan diukur
Pertanyaan penelitian membantu mengidentifikasi variabel yang relevan untuk diteliti. Dengan demikian, Anda dapat merencanakan metode pengukuran yang tepat untuk menjawab pertanyaan penelitian tersebut.
5. Menghindari bias penelitian
Dengan merumuskan pertanyaan penelitian secara objektif dan netral, Anda dapat menghindari bias penelitian yang dapat mempengaruhi hasil dan interpretasi data.
6. Memahami urgensi dan relevansi penelitian
Pertanyaan penelitian harus relevan dengan isu atau masalah yang penting dan berdampak pada bidang penelitian tertentu. Dengan memiliki pertanyaan penelitian yang relevan, penelitian Anda akan lebih berkontribusi pada pengetahuan dan pemahaman tentang topik yang dipilih.
7. Mendorong pemikiran kritis
Cara membuat pertanyaan penelitian memerlukan pemikiran kritis dan analisis terhadap topik yang akan diteliti. Ini membantu Anda memahami isu-isu yang lebih mendalam dan merumuskan argumen atau hipotesis yang kuat.
8. Memperoleh persetujuan dan dukungan
Pertanyaan penelitian yang baik akan membantu Anda memperoleh persetujuan dan dukungan dari pihak-pihak terkait, seperti dosen pembimbing atau lembaga penelitian.
9. Memperjelas ruang lingkup penelitian untuk pembaca
Pertanyaan penelitian yang jelas membantu pembaca atau audiens memahami topik yang akan diteliti dan apa yang diharapkan dari hasil penelitian Anda.
10. Membantu dalam perencanaan metodologi
Pertanyaan penelitian membantu Anda merencanakan metode penelitian yang tepat untuk menjawab pertanyaan tersebut. Ini termasuk pemilihan desain penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data yang sesuai.
Dengan memahami pentingnya cara membuat pertanyaan penelitian yang baik, Anda dapat mengarahkan penelitian Anda ke arah yang lebih produktif dan bermakna.
Advertisement
Jenis-Jenis Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan jenis penelitiannya, pertanyaan penelitian pun juga dapat dibedakan menjadi tiga jenis. Karena itulah pertanyaan penelitian akan sangat berpengaruh pada keseluruhan proses penelitian termasuk penentuan metode penelitian. Adapun jenis-jenis pertanyaan penelitian antara lain adalah sebagai berikut:
1. Pertanyaan Deskriptif
Jenis pertanyaan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fenomena atau gejala yang diteliti dengan apa adanya. Pertanyaan ini biasanya diajukan dalam penelitian kualitatif. Contoh pertanyaan deskriptif adalah "Apa saja faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan dalam menggunakan produk X?" Pertanyaan ini bertujuan untuk menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan secara detail tanpa mencari hubungan kausal antara variabel.
2. Pertanyaan Eksploratoris
Jenis pertanyaan eksploratoris digunakan untuk memahami gejala atau fenomena secara mendalam. Pertanyaan ini juga biasanya diajukan dalam penelitian kualitatif. Contoh pertanyaan eksploratoris adalah "Bagaimana pengalaman pengguna dalam menggunakan aplikasi Y?" Pertanyaan ini bertujuan untuk menggali pemahaman mendalam tentang pengalaman pengguna dalam menggunakan aplikasi tersebut tanpa membuat asumsi atau hipotesis sebelumnya.
3. Pertanyaan Eksplanatoris
Jenis pertanyaan eksplanatoris digunakan untuk menjelaskan hubungan atau korelasi antara faktor X dan Y terkait dengan fenomena yang dikaji. Pertanyaan ini umumnya diajukan dalam penelitian kuantitatif. Contoh pertanyaan eksplanatoris adalah "Apakah ada hubungan antara tingkat pendidikan (X) dengan tingkat pendapatan (Y) dalam populasi Z?" Pertanyaan ini bertujuan untuk menjelaskan apakah ada korelasi atau hubungan antara tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan dalam suatu populasi dengan menggunakan data dan analisis statistik.
Ciri-Ciri Pertanyaan Penelitian yang Baik
Untuk bisa mempraktikkan cara membuat pertanyaan penelitian, penting bagi kita untuk memahami karakteristik dari pertanyaan penelitian yang baik. Adapun ciri-ciri pertanyaan penelitian yang baik adalah sebagai berikut:
1. Menggambarkan Kesenjangan
Pertanyaan penelitian harus mampu menggambarkan kesenjangan antara apa yang seharusnya terjadi (prescriptive) dengan apa yang sebenarnya terjadi (descriptive), apa yang diperlukan (what is needed) dengan apa yang tersedia (what is available), serta apa yang diharapkan (what is expected) dengan apa yang dicapai (what is achieved). Dengan begitu, penelitian akan memberikan kontribusi dalam mencari solusi atau pemahaman yang lebih baik terhadap fenomena atau masalah yang ada.
2. Tersedia Data dan Metode Ilmiah
Pertanyaan penelitian harus didukung dengan tersedianya data atau informasi yang diperoleh melalui metode ilmiah yang dapat diandalkan, seperti wawancara, observasi, kuesioner, dokumentasi, partisipasi, dan evaluasi/tes. Hal ini penting untuk memastikan bahwa peneliti dapat menjawab pertanyaan tersebut secara obyektif dan akurat.
3. Memenuhi Syarat Orisinalitas
Pertanyaan penelitian harus memenuhi persyaratan orisinalitas, artinya pertanyaan tersebut harus memberikan sumbangan teoretik yang berarti bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Pertanyaan ini harus menyangkut isu-isu yang kontroversial dan unik yang sedang hangat terjadi, sehingga hasil penelitian memiliki nilai tambah dalam pemahaman atau kontribusi bagi pengetahuan baru.
4. Relevan dan Urgen
Pertanyaan penelitian harus relevan dengan bidang studi dan minat peneliti serta memiliki urgensi untuk dijawab. Masalah yang diajukan harus memerlukan jawaban dan pemecahan segera, tetapi belum diketahui secara luas oleh masyarakat. Dengan demikian, penelitian tersebut memiliki makna dan manfaat yang signifikan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat secara luas.
5. Pertanyaan Reflektif
Untuk mencapai maksud pertanyaan penelitian yang baik, peneliti perlu melakukan pertanyaan reflektif sebagai pemandu. Pertanyaan reflektif ini membantu peneliti untuk memahami mengapa masalah tersebut penting, kondisi sosial di sekitar peristiwa, proses yang sebenarnya terjadi, perkembangan atau pergeseran yang sedang berlangsung, dan manfaat penelitian bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat di masa yang akan datang.
Dengan memenuhi ciri-ciri pertanyaan penelitian yang baik, peneliti dapat mengarahkan penelitiannya dengan jelas, relevan, dan berkontribusi bagi pemahaman dan pengembangan ilmu pengetahuan serta memberikan manfaat bagi masyarakat.
Advertisement
Langkah-Langkah dalam Cara Membuat Pertanyaan Penelitian yang Baik
Cara membuat pertanyaan penelitian yang baik membutuhkan perencanaan dan pertimbangan yang matang. Berikut adalah langkah-langkah dalam cara membuat pertanyaan penelitian yang baik:
1. Tentukan Topik Penelitian
Pilih topik penelitian yang menarik dan relevan dengan bidang studi atau minat Anda. Pastikan topik tersebut memiliki makna dan kontribusi bagi pengetahuan dan masyarakat.
2. Tentukan Jenis Pertanyaan
Pertanyaan penelitian dapat bersifat deskriptif, eksploratoris, atau eksplanatoris, tergantung pada tujuan penelitian dan jenis data yang akan dikumpulkan. Tentukan apakah pertanyaan Anda akan menjawab "apa" (deskriptif), "bagaimana" (eksploratoris), atau mencari hubungan antara variabel (eksplanatoris).
3. Gunakan Model FINER
Gunakan model FINER (Feasible, Interesting, Novel, Ethical, Relevant) untuk memastikan pertanyaan penelitian Anda memenuhi kriteria berikut:
- Feasible: Pastikan pertanyaan dapat diteliti dengan kemampuan dan sumber daya yang ada.
- Interesting: Pertanyaan harus menarik dan relevan bagi pembaca atau audiens Anda.
- Novel: Pertanyaan harus memberikan wawasan baru atau sumbangan teoritis yang berarti bagi ilmu pengetahuan.
- Ethical: Pastikan pertanyaan penelitian Anda mematuhi aturan etika penelitian dan mendapatkan persetujuan dari dewan peninjau dan pihak berwenang yang relevan.
- Relevant: Pertanyaan harus terkait dengan bidang studi atau industri Anda dan memiliki potensi untuk menyebabkan perubahan nyata dalam masyarakat.
4. Lakukan Penelitian Pendahuluan
Lakukan penelitian pendahuluan untuk mengecek literatur yang sudah ada terkait topik Anda. Lihat apa yang sudah diteliti oleh peneliti sebelumnya dan cari tahu kesenjangan pengetahuan atau celah yang bisa Anda jelajahi dalam penelitian Anda.
5. Buat Pertanyaan Potensial
Mulailah dengan bertanya "bagaimana" dan "mengapa" tentang topik Anda. Buatlah beberapa pertanyaan potensial untuk dieksplorasi lebih lanjut. Pertimbangkan juga untuk memfokuskan pertanyaan pada aspek yang spesifik dan terukur.
6. Tinjau Pertanyaan dengan Kriteria FINER
Tinjau pertanyaan potensial Anda dengan menggunakan kriteria FINER untuk memastikan bahwa pertanyaan tersebut memenuhi standar yang ditetapkan.
7. Tentukan Kerangka Kerja (PICOT/PEO):
Jika relevan, gunakan kerangka kerja PICOT (Population, Intervention, Comparison, Outcome, Time) atau PEO (Population, Exposure, Outcome) untuk membantu menyusun pertanyaan Anda dengan lebih terstruktur dan terfokus.
8. Perbaiki Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan tinjauan dan pertimbangan sebelumnya, perbaiki pertanyaan penelitian Anda agar lebih jelas, terfokus, dan relevan. Pastikan pertanyaan dapat dijawab dengan metode penelitian yang sesuai dan data yang tersedia.
9. Uji Validitas Pertanyaan
Diskusikan pertanyaan penelitian Anda dengan sesama peneliti, dosen, atau ahli di bidang tersebut untuk memastikan validitas dan kualitasnya.
10. Finalisasi Pertanyaan Penelitian
Setelah memperbaiki dan memvalidasi pertanyaan, finalisasi pertanyaan penelitian Anda dan siapkan untuk digunakan dalam penelitian Anda.
Ingatlah bahwa pertanyaan penelitian yang baik merupakan langkah awal yang krusial dalam proses penelitian. Pertanyaan yang baik akan membantu mengarahkan penelitian Anda dengan jelas, membantu Anda mengumpulkan data yang relevan, dan memberikan kontribusi yang berarti bagi perkembangan ilmu pengetahuan.