Liputan6.com, Jakarta Perfeksionis adalah salah satu tindakan yang dimiliki oleh seseorang. Sifat dan kepribadian ini sering terjadi pada anak remaja hingga orang dewasa. Sifat perfeksionis dapat terbentuk dari lingkungan sekitarnya.
Baca Juga
Advertisement
Perfeksionis adalah keyakinan bahwa seseorang harus menjadi sempurna untuk mencapai kondisi terbaik pada aspek fisik ataupun non-materi. Meskipun perfeksionis dapat dikatakan sebagai motivasi, namun sifat ini dapat menyebabkan pemikiran atau perilaku yang merugikan bagi diri sendiri dan orang lain.
Untuk dapat terhindar dari sifat ini, anda perlu mengenali ciri-cirinya. Ciri-ciri sifat perfeksionis yang utama adalah terlalu kritis terhadap diri sendiri dan orang lain. Jika diteruskan, sifat perfeksionis akan membuat hubungan dengan orang lain terganggu.
Berikut Liputan6.com ulas mengenai pengertian perfeksionis beserta ciri-ciri dan cara mengatasinya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Senin (7/8/2023).
Mengenal Sifat Perfeksionis
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian perfeksionis adalah orang yang ingin segala-galanya sempurna. Secara umum, perfeksionis adalah keyakinan bahwa seseorang harus menjadi sempurna untuk mencapai kondisi terbaik pada aspek fisik ataupun non-materi. Sifat dan kepribadian ini dapat timbul pada siapa saja, baik pada usia muda maupun dewasa.
Dalam buku yang berjudul Clear Teamwork: Dalam Bisnis (2015) karya Titiek Wijayanti, menjelaskan bahwa perfeksionis adalah keyakinan bahwa seseorang harus menjadi sempurna untuk mencapai kondisi terbaik pada aspek fisik atau penampilan maupun nonmateri.
Perfeksionis ini bisa menjadi suatu penyakit, karena orang yang memiliki sifat dan kepribdaian ini selalu cenderung suka menunda-nunda dan akhirnya membuat dirinya lelah sendiri. Orang perfeksionis akan cepat kehabisan energi karena terus cemas tentang bagaimana menyempurnakan sesuatu yang akan dikerjakannya atau berpikir seandainya dulu saya begini atau begitu.
Sdangkan dalam buku yang berjudul Takdir Memilih Jalannya Sendiri (2022) karya Fitriyani, perfeksionis adalah suatu dorongan untuk menjadikan diri kita sebagai orang yang sempurna, melakukan segala sesuatu tanpa salah, dan ingin terlihat sempurna secara fisik maupun psikologis. Menurut Jennifer Kromberg, seorang psikolog dan terapis, mengatakan bahwa perfeksionis adalah suatu dorongan dari dalam diri untuk terus menerus memiliki kehidupan yang berjalan sempurna.
Advertisement
Ciri-Ciri Orang Perfeksionis
Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri orang yang memiliki sifat atau kepribadian perfeksionis adalah:
- Memiliki pemikiran ‘segalanya atau tidak sama sekali’
- Terlalu kritis pada diri sendiri dan orang lain.
- Mendapatkan dorongan rasa takut akan kegagalan yang menimpa di masa mendatang.
- Memiliki standar yang tidak realistis.Â
- Cenderung hanya melihat pada hasil yang didapatkan.Â
- Tertekan bila tujuan tidak tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
- Merasa takut akan kegagalan yang menimpanya di kemudian hari.
- Memiliki standar dan kualitas hidup yang tinggi, namun harus bekerja ekstra bahkan dua kali.
- Sangat teliti, namun butuh waktu yang lama dan berkali-kali.
- Ingin segala sesuatu berjalan dengan baik, namun banyak mengeluh hingga rentan frustasi dan depresi.
Penyebab Sifat Perfeksionis
Dikutip dari verywellmind.com, terdapat beberapa penyebab sifat atau kepribadian perfeksionis adalah sebagai berikut ini:
- Takut akan penilaian atau ketidaksetujuan dari orang lain.
- Pengalaman anak usia dini, seperti memiliki orang tua dengan harapan tinggi yang tidak realistis.
- Memiliki kondisi kesehatan mental yang berhubungan dengan kecenderungan perfeksionis, seperti gangguan obsesif-kompulsif (OCD).
- Harga diri yang buruk.
- Perasaan tidak mampu.
- Kebutuhan akan kontrol.
- Mengikat harga diri untuk prestasi.
Selain itu, harapan masyarakat dan budaya juga dapat berperan dalam timbulnya sifat atau kepribadian perfeksionis dalam diri seseorang.
Advertisement
Cara Mengatasi Sifat Perfeksionis
Terus berusaha untuk mendapatkan segalanya dengan benar dan menjadi yang terbaik dapat berpengaruh negatif pada hubungan pribadi, kesehatan, dan kesejahteraan. Mengutip dari laman lifehack.org, berikut ini ada beberapa cara mengatasi sifat perfeksionis adalah:
1. Mengerti
Tentu ada alasan mengapa seseorang berjuang untuk menjadi sempurna. Dengan memahami alasan dibaliknya, anda akan mengerti mengapa seseorang harus belajar menjadi perfeksionis. Dengan begitu, anda akan lebih bisa menjadi seseorang perfeksionis secara positif.
2. Identifikasi konsekuensi
Berdasarkan sebuah artikel, perfeksionisme dapat menyebabkan produktivitas rendah, hubungan bermasalah, kurang percaya diri, kecemasan, depresi, sampai pikiran untuk bunuh diri. Dorongan yang Anda banggakan ini dapat menimbulkan kerugian. Kecenderungan perfeksionis tersebut dapat membatasi karier jika tidak dikenali dan dikelola dengan baik.
3. Ketahuilah bahwa Anda cukup
Banyak orang menyalahkan diri sendiri karena tidak 'cukup' untuk sesuatu misalnya cantik, bugar, kaya, sukses, di rumah, dll. Anda cukup bahkan lebih dari cukup. Untuk itu, belajarlah untuk tidak membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Dengan begitu, anda akan lebih mencintai diri sendiri dan menganggap bahwa anda cukup.
4. Lakukan hal terbaik setiap hari
Ketika melakukan yang terbaik, Anda dapat beristirahat, mengetahui bahwa telah melakukan semua yang bisa dilakukan. Hidup tanpa penyesalan dan mungkin ingin melakukan hal-hal yang lebih baik. Anda tidak dapat mengubah apa yang telah terjadi, jadi menggunakan energi untuk menyalahkan diri sendiri tentang hal itu tidak akan menghasilkan apa pun. Melepaskan, melanjutkan, dan menggunakan waktu dan energi Anda untuk membuat segalanya lebih baik di lain waktu.
5. Berdamai dengan kegagalan
Mungkin pernah mendengar banyak sekali cerita tentang orang-orang sukses yang telah menggunakan kegagalan mereka sebagai batu loncatan menuju sukses. Jika Anda tumbuh dan berjuang, kemungkinan banyak gagal memang ada misalnya membuat kesalahan, mengacaukan, dan mengecewakan orang lain.
Ketika itu terjadi, ingatlah bahwa Anda telah melakukan kesalahan, tetapi Anda bukanlah kesalahan itu. Berdamai dengan kegagalan menjadi langkah yang tepat untuk mengatasi sifat atau kepribadian perfeksionis yang melekat pada diri anda.