Liputan6.com, Jakarta Myalgia adalah istilah medis yang digunakan untuk menggambarkan rasa nyeri, atau sakit yang terjadi pada otot-otot tubuh. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani, yaitu "myo" yang berarti otot dan "algos" yang berarti nyeri. Myalgia bukanlah sebuah penyakit, melainkan merupakan gejala atau tanda yang muncul sebagai respons tubuh terhadap berbagai faktor.
Baca Juga
Advertisement
Mengutip dari laman Kemenkes, myalgia adalah kondisi medis yang bisa terjadi secara singkat, atau berlangsung dalam jangka waktu tertentu, tergantung pada penyebabnya. Kondisi ini bisa bersifat lokal, artinya hanya mempengaruhi satu atau beberapa kelompok otot tertentu, atau bersifat menyeluruh, melibatkan nyeri pada banyak bagian tubuh.
Berbagai faktor dapat menyebabkan myalgia, seperti olahraga berlebihan, infeksi virus atau bakteri, cedera otot, gangguan autoimun, atau efek samping dari beberapa jenis obat-obatan. Gejala utama myalgia adalah nyeri otot yang dapat bervariasi dari ringan hingga parah. Penderita juga bisa mengalami kekakuan otot, pembengkakan, atau rasa lelah yang berlebihan.
Jika seseorang mengalami myalgia yang berkepanjangan atau parah, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendiagnosis penyebabnya, dan merencanakan pengobatan yang tepat. Berikut ini Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang penyebab myalgia, Senin (7/8/2023).Â
Gejala Myalgia
Gejala utama myalgia adalah nyeri atau sakit pada otot-otot tubuh. Rasa nyeri ini bisa berupa sensasi kram, kesemutan, kekakuan, atau rasa tertekan pada otot. Nyeri dapat bervariasi dalam intensitasnya, dari yang ringan dan lembut hingga yang parah dan menusuk. Beberapa gejala umum yang sering menyertai myalgia meliputi:
- Seringkali, penderita myalgia juga merasakan kelemahan pada otot yang terkena. Ini bisa menyebabkan kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari, seperti mengangkat benda berat atau berjalan jauh.
- Beberapa kasus myalgia dapat disertai dengan pembengkakan di sekitar otot yang terasa nyeri. Selain itu, otot yang mengalami myalgia bisa menjadi sangat sensitif terhadap sentuhan, tekanan, atau gerakan, sehingga menyentuhnya saja bisa menyebabkan rasa nyeri yang lebih intens.
- Nyeri otot yang berkepanjangan atau parah, dapat menyebabkan gangguan tidur atau insomnia. Rasa nyeri yang terus-menerus membuat sulit bagi penderita, untuk mencari posisi tidur yang nyaman.
- Beberapa orang dengan myalgia juga mengalami kram otot, yaitu kontraksi otot yang tiba-tiba dan menyakitkan. Kram sering terjadi ketika otot tegang dan menyebabkan rasa nyeri.
- Myalgia sering menyebabkan penderita merasa tidak nyaman secara keseluruhan. Mereka bisa merasa lelah, lesu, atau kurang berenergi.
- Nyeri otot dapat menyebabkan pergerakan tubuh menjadi terbatas atau terhambat. Hal ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, dan mengurangi kualitas hidup.
- Meskipun myalgia biasanya berkaitan dengan rasa nyeri pada otot tertentu, pada beberapa kasus, rasa nyeri dapat menyebar ke area lain pada tubuh. Sebagai contoh, myalgia pada punggung bisa menjalar hingga ke leher atau bahu.
Jika seseorang mengalami nyeri otot yang berkepanjangan atau parah, atau disertai dengan gejala lain yang mengganggu, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, mengambil riwayat kesehatan, dan mungkin melakukan beberapa tes tambahan untuk mencari penyebab nyeri.Â
Â
Advertisement
Penyebab Myalgia
1. Cedera
Cedera pada otot dapat menimbulkan rasa nyeri. Biasanya cedera ditandai dengan rasa sakit, otot yang terasa lelah, timbulnya memar, bengkak, dan kram otot. Cedera yang dapat menimbulkan rasa nyeri pada otot ini bisa terjadi karena beberapa hal, berikut beberapa diantaranya melakukan gerakan tubuh berulang-ulang, saat melakukan pekerjaan yang sama setiap hari, atau aktivitas olahraga berat yang dilakukan dengan gerakan berulang.
2. Stres
Salah satu penyebab lain dari myalgia adalah stres. Baik stres secara fisik maupun mental sama-sama dapat meningkatkan risiko Anda mengalami nyeri otot. Stres bisa membuat tubuh jadi lebih sulit melawan penyakit tertentu yang masuk ke dalam tubuh. Hal ini juga berhubungan pada bagian otot di dalam tubuh Anda ketika sedang terjadi peradangan atau infeksi. Biasanya, Anda pun juga merasakan hal lainnya seperti jantung yang berdebar, sakit kepala, gemetar, sesak napas, juga terasa nyeri di bagian dada.
3. Infeksi
Penyebab selanjutnya adalah infekalaria. Infeksi, di mana Anda akan mengalami myalgia. Beberapa jenis infeksi ini diantaranya paru-paru, cacing parasit (trikinosis) hingga penyakit lyme. Jika nyeri otot yang Anda rasakan terjadi akibat salah satu kondisi yang telah disebutkan, maka cara mengatasi myalgia yang mudah adalah dengan mengunjungi layanan kesehatan terdekat, untuk mengobati atau mengatasi kondisi tersebut.
4. Penyakit tertentu
Selain stres, cedera dan infeksi, ada pula beberapa masalah medis yang dapat menyebabkan terjadinya sakit atau nyeri otot. Kondisi medis yang dapat mempengaruhi di antaranya anemia, arthritis, flu, lupus dan masih banyak lagi.
5. Kurang nutrisi
Penyebab lain terjadinya myalgia atau nyeri otot, adalah ketika Anda tidak mendapatkan nutrisi yang cukup dari makanan harian. Coba untuk perhatikan asupan vitamin D pada tubuh, dan memastikan agar otot berfungsi dengan seharusnya. Tidak hanya itu saja, vitamin D pun juga dapat membantu penyerapan kalsium. Apabila asupannya terlalu rendah, akan terjadi hipokalemia yang merupakan kondisi saat tubuh kadar kalsiumnya rendah.
Perlu diketahui, penyebab nyeri otot tidak hanya karena aktivitas fisik yang berlebihan, namun juga bisa terjadi akibat sejumlah penyakit atau kondisi, seperti :
- Fibromyalgia, yaitu penyakit yang ditandai nyeri di sekujur tubuh.
- Chronic fatigue syndrome atau sindrom kelelahan kronis.
- Penyakit autoimun, seperti lupus, dermatomiositis, dan polimiositis.
- Penyakit tiroid, seperti hipertiroidisme dan hipotiroidisme.
- Rheumatoid arthritis
- Dystonia atau kontraksi otot yang tidak terkendali.
- Rhabdomyolisis atau kerusakan pada otot.
- Sindrom kompartemen
- Infeksi virus, seperti polio dan flu.
- Infeksi bakteri, misalnya penyakit Lyme.
- Gangguan elektrolit, seperti hipokalemia (kekurangan kalium).
- Penyumbatan aliran darah ke tungkai akibat penyakit arteri perifer.
- Efek samping obat-obatan kolesterol golongan statin dan obat darah tinggi golongan ACE inhibitor.
Cara Mengatasi Myalgia
Kebanyakan kasus nyeri otot bukan termasuk penyakit yang berbahaya, penyakit tersebut merupakan gangguan umum yang hampir pernah dialami oleh semua orang. Meskipun gejala nyeri otot dapat muncul tiba-tiba, nyeri otot dengan gejala ringan dapat sembuh dengan sendirinya. Nyeri otot dan ketidaknyamanan yang terjadi akibat penggunaan berlebihan, atau cedera dapat dikurangi dengan istirahat dan obat pereda nyeri yang dijual bebas.
Jika rasa sakit adalah akibat dari suatu aktivitas atau tindakan seperti otot yang tertarik atau tegang, pengobatan rumahan terbaik adalah dengan terapi seperti:
- Beristirahat dari aktivitas rutin sehari-hari dan mengistirahatkan otot.
- Menggunakan es di area yang terkena selama interval 20 menit sepanjang hari, untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan.
- Mengenakan perban kompresi, untuk mengurangi pembengkakan.
- Tinggikan area yang terkena untuk membantu mengurangi pembengkakan.
- Menerapkan es dalam 24 hingga 72 jam pertama setelah cedera, karena dapat membantu mengendalikan rasa sakit dan peradangan, serta mencegahnya semakin parah.
- Setelah beberapa waktu, Anda juga dapat menggunakan panas untuk menenangkan otot, dan meningkatkan aliran darah ke area yang terkena untuk penyembuhan yang lebih baik.
Namun perlu Anda ketahui, bahwa perhatian medis diperlukan jika Anda mengalami nyeri otot yang tidak hilang dengan istirahat, atau obat pereda nyeri. Myalgia bisa menjadi tanda kondisi mendasar, yang harus dievaluasi oleh penyedia layanan kesehatan. Hal ini karena diagnosis yang tepat waktu dan pengobatan dini, bisa meningkatkan peluang Anda untuk pulih dan terlepas dari penyebab myalgia, dan mencegah komplikasi lebih lanjut.Â
Â
Advertisement