Sukses

Kakek Nenek Pemilik Laundry Manfaatkan Baju Tertinggal untuk Pemotretan, Inspiratif

Pasangan Wan-Ji Chang dan Sho-Er Hsu pemilik usaha laundry di Taiwan selama hampir 70 tahun mencuri perhatian pada pertengahan 2020.

Liputan6.com, Jakarta Pakaian tertinggal atau lupa diambil setelah dicuci di binatu atau tempat laundry adalah hal yang lumrah terjadi. Beberapa pelanggan laundry memutuskan untuk mengambil pakaian yang tertinggal, tapi beberapa diantaranya meninggalkannya begitu saja. Entah karena lupa atau memang sengaja ingin membuangnya.

Pasangan Wan-Ji Chang dan Sho-Er Hsu pemilik usaha laundry di Taiwan selama hampir 70 tahun mencuri perhatian pada pertengahan 2020. Pasangan lanjut usia ini dengan kreatif memanfaatkan pakaian yang ditinggalkan pelanggannya untuk pemotretan. Mereka memadupadankan berbagai model pakaian menjadi tampilan yang modis dan fashionable.

Ide melakukan pemotretan dengan memanfaatkan pakaian yang tertinggal di tempat usaha laundry ini bermula dari, Reef Chang, cucu mereka. Pasangan kakek nenek Wan-Ji Chang dan Sho-Er Hsu menjadi influencer fashion yang cukup populer.

Berikut kisah Wan-Ji Chang dan Sho-Er Hsu yang menjadi influencer fashion dengan memanfaatkan pakaian yang tertinggal di tempat laundry, dilansir Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (7/8/2023).

2 dari 4 halaman

Memanfaatkan Pakaian Tertinggal

Wan-Ji Chang dan Sho-Er Hsu adalah pasangan lanjut usia yang memiliki usaha cuci pakaian di Taiwan. Selama menjalankan usahanya, mereka telah mengumpulkan banyak pakaian-pakaian yang ditinggalkan oleh pelanggan yang lupa membawanya pulang. 

Pakaian-pakaian yang awalnya tidak digunakan, berhasil dipadupadankan menjadi kombinasi gaya yang mengesankan. Misalnya sepatu Chuck Taylors yang dipadukan dengan rok pensil, setelan jas berwarna tan yang serasi, hingga berbagai topi keren seperti beret, topi baseball, dan topi ember. Bahkan, koleksi pakaian mereka mencakup pakaian trendi yang keren.

3 dari 4 halaman

Pembawa Kebahagiaan di Tengah Pandemi

Tahun 2020 menjadi tahun yang berat bagi kebanyakan orang karena pandemi. Melalui akun @wantshowasyoung, Wan-Ji Chang dan Sho-Er Hsu membagikan kebahagiaan kepada para pengguna Instagram. Akun ini menjadi sumber kebahagiaan dengan mendokumentasikan gaya berpakaian yang mengagumkan dari pasangan octogenarian asal Taiwan.

Situs berita lokal Taiwan, ANCX, mewawancarai cucu pasangan ini, Reef Chang, yang menjadi otak di balik akun @wantshowasyoung. Reef mendeskripsikan kakek dan anaknya pasebagai "pasangan lucu dan penuh cinta yang telah menikah selama lebih dari 60 tahun." 

Tempat laundry bernama Wansho yang menjadi lokasi pemotretan, telah berdiri selama lebih dari 70 tahun. Toko ini telah berdiri sejak kakek Reef masih berusia 14 tahun. Reef meluncurkan akun ini setelah dia menyadari bahwa pasangan ini merasa bosan setiap hari, mereka merasa tua dan tidak ingin keluar. 

“Saya tidak tahan melihatnya. Jadi, saya ingin melakukan sesuatu untuk mereka," ungkap Reff pada ANCX.

Tumpukan pakaian yang ditinggalkan dipadukan dengan kemampuan fotografi sang cucu serta permainan padupadan ternyata menjadi cara yang efektif untuk mengusir kebosanan Wan-Ji Chang dan Sho-Er Hsu. Hasilnya akhirnya adalah kombinasi pakaian yang keren yang banyak menginspirasi. 

4 dari 4 halaman

Menjadi Influencer Fashion yang Menyebarkan Semangat

Wan-Ji Chang dan Sho-Er Hsu merasa sangat senang dengan dukungan dan pujian yang mereka terima melalui akun Instagram mereka. Mereka merasa seakan memiliki banyak cucu di seluruh dunia. Ini menjadi semangat tersendiri bagi mereka. Tujuan utama mereka adalah untuk menginspirasi orang lanjut usia agar tetap menjalani hidup dengan penuh semangat dan bersenang-senang dengan mode, mereka ingin menyebarkan pesan bahwa usia seharusnya tidak menjadi penghalang bagi kreativitas dan kebahagiaan.

Dengan gaya yang menginspirasi dan semangat yang menggelora, pasangan ini telah membuktikan bahwa semangat muda tidak mengenal batasan usia. Mereka telah mengubah pakaian-pakaian yang terabaikan menjadi karya seni mode yang luar biasa, dan dalam prosesnya, mereka telah mengajarkan kepada dunia bahwa semangat dan kreativitas tidak ada hubungannya dengan berapa tahun yang kita miliki.

Â