Sukses

5 Cerita Anak Soleh yang Singkat dan Inspiratif, Cocok Dibaca Sebelum Tidur

Simak berikut ini terkait cerita anak soleh yang bisa dijadikan dongeng sebelum tidur.

Liputan6.com, Jakarta Cerita anak soleh yang inspiratif dapat menjadi salah satu referensi untuk dibacakan ketika tidur. Cerita anak soleh akan membantu mengajarkan anak tentang nilai-nilai dan budaya Islam yang perlu diamalkan.

Selain dibaca untuk pengantar tidur, cerita anak soleh juga dapat dibaca ketika keluarga sedang berkumpul di rumah. Dengan begitu, bonding antara anak dan orang tua tetap terjalin dengan sangat baik.

Ada banyak cerita anak soleh yang bisa anda jadikan referensi. Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai cerita anak soleh inspiratif yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Senin (7/8/2023).

2 dari 6 halaman

1. Cerita Anak Soleh tentang Berbagi Rezeki

Ada sebuah cerita anak soleh tentang seorang anak yang belajar tentang pentingnya berbagi rezeki. Anak itu bernama Ali, dia tinggal bersama orang tuanya di sebuah desa kecil. Setiap hari, Ali selalu bermain dengan teman-temannya di luar rumah. Namun pada bulan Ramadhan, dia belajar tentang pentingnya berbagi dan memberikan kepada orang yang membutuhkan.

Suatu hari, ketika Ali sedang bermain di luar rumah, dia melihat seorang anak miskin yang sedang mencari makanan di sampah. Ali merasa sedih melihat keadaan anak itu, dan dia merasa ingin membantu. Ali pergi ke rumahnya dan mengambil sedikit makanan yang dia punya untuk diberikan kepada anak itu.

Ketika Ali memberikan makanan kepada anak miskin itu, dia melihat kebahagiaan di wajah anak itu. Hal itu membuat Ali merasa senang, dan dia merasa bahwa dia telah melakukan hal yang baik. Kemudian Ali mengingatkan teman-temannya tentang pentingnya berbagi rezeki dan membantu orang yang membutuhkan.

Ayat Al-Quran yang berkaitan dengan cerita ini adalah:

"Dan berlaku baiklah kamu terhadap orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh." (QS An-Nisa' : 36)

Ayat tersebut mengajarkan kita untuk berbuat baik kepada orang-orang yang membutuhkan, seperti orang miskin dan anak yatim piatu. Kita harus memberikan dukungan dan bantuan kepada mereka, dan tidak egois dengan rezeki yang kita miliki.

3 dari 6 halaman

2. Cerita Anak Soleh Tentang Berbuat Baik kepada Sesama

Ada sebuah cerita anak soleh tentang seorang anak yang belajar tentang berbuat kebaikan. Anak itu bernama Aisha, dia tinggal bersama orang tuanya di sebuah kota kecil. Setiap hari, Aisha selalu memperhatikan orang-orang yang berada di sekitarnya, dan ia berusaha untuk membantu orang yang membutuhkan.

Suatu hari, ketika Aisha sedang berjalan di jalan raya, dia melihat seorang kakek yang kesulitan untuk menyeberang jalan. Aisha merasa kasihan dan segera berlari untuk menolong kakek tersebut menyeberang jalan dengan aman. Setelah berhasil menyeberangkan kakek itu, Aisha merasa senang karena telah membantu.

Kemudian, ketika Aisha sedang makan malam bersama keluarganya, ia menceritakan tentang pengalamannya menolong kakek tadi kepada orang tua dan saudara-saudaranya. Mereka semua merasa bangga dengan Aisha dan mengajarkan padanya tentang pentingnya berbuat kebaikan kepada orang lain.

Ayat Al-Quran yang berkaitan dengan cerita ini adalah:

"Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (akibat)nya." (QS. Al-Zalzalah : 7-8)

Ayat tersebut mengajarkan bahwa setiap kebaikan yang kita lakukan, meskipun sekecil apapun, akan memiliki balasan yang baik di sisi Allah SWT. Oleh karena itu, kita harus senantiasa berusaha untuk berbuat kebaikan kepada orang lain.

4 dari 6 halaman

3. Cerita Anak Soleh Tentang Bertaqwa

Ada sebuah cerita anak soleh tentang seorang anak yang belajar tentang ketakwaan. Anak itu bernama Zaki, dia tinggal bersama orang tuanya di sebuah desa. Setiap hari, Zaki selalu berusaha untuk menjadi lebih baik dan lebih dekat dengan Allah SWT.

Pada bulan Ramadhan, Zaki memutuskan untuk meningkatkan ketakwaannya dengan berpuasa dan melakukan ibadah-ibadah lainnya. Setiap pagi, dia bangun lebih awal dari biasanya untuk salat Subuh dan membaca Al-Qur’an. Dia juga berusaha untuk menjaga sikap dan perilakunya serta menghindari perbuatan yang tidak baik.

Suatu hari, ketika Zaki sedang bermain di luar rumah, dia melihat teman sebayanya yang berperilaku kasar dan merusak lingkungan sekitarnya. Zaki merasa sedih melihat hal tersebut, dan dia memutuskan untuk memberikan contoh yang baik kepada temannya dengan mengajak untuk berbuat baik dan menjaga lingkungan.

Hadis Nabi Muhammad SAW yang berkaitan dengan cerita ini adalah:

"Berpeganglah pada ketakwaan di mana saja kamu berada." (HR. Ahmad)

Hadis tersebut mengajarkan pentingnya untuk senantiasa menjaga dan meningkatkan ketakwaan dalam kehidupan sehari-hari, baik di rumah, di sekolah, atau di lingkungan sosial. Kita harus selalu berusaha untuk berbuat baik dan menghindari perbuatan yang merusak, sehingga kita dapat menjadi teladan bagi orang lain dan mencapai ridha Allah SWT.

5 dari 6 halaman

4. Cerita Anak Soleh Tentang Rasa Ikhlas

Pada suatu hari, seorang anak bernama Ahmad sedang berjalan-jalan di pasar bersama ibunya. Di tengah-tengah pasar, mereka melihat seorang nenek yang sedang duduk di atas trotoar dengan beberapa barang dagangan di sekitarnya. Nenek itu terlihat sangat lelah dan letih karena panas dan kelelahan.

Ahmad merasa iba melihat kondisi nenek tersebut dan ia bertanya kepada ibunya, "Ibu, mengapa nenek itu harus duduk di sini dengan barang-barangnya yang banyak? Apa yang bisa kita lakukan untuk membantu?"

Ibu Ahmad menjawab, "Kita bisa membantunya dengan membeli beberapa barang dari dia, tetapi pastikan bahwa kita melakukannya dengan keikhlasan dan memberikan sedekah dengan hati yang tulus."

Ahmad kemudian membeli beberapa barang dari nenek tersebut dan memberikannya dengan keikhlasan yang tulus. Nenek tersebut sangat bersyukur dan ia merasa terharu oleh kebaikan hati Ahmad dan ibunya.

Setelah itu, Ahmad membaca ayat Al-Quran yang mengingatkan kita tentang keikhlasan:

"Dan mereka diperintahkan beribadah hanya kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus." (QS. Al-Bayyinah: 5)

Ayat ini mengajarkan kita untuk melakukan ibadah hanya untuk Allah SWT dan memurnikan niat kita dengan keikhlasan yang tulus. Kita harus melakukan semua ibadah kita dengan tujuan yang benar dan tanpa mengharapkan imbalan dari siapa pun, selain dari Allah SWT.

6 dari 6 halaman

5. Cerita Anak Soleh Tentang Berdoa

Pada suatu malam, seorang anak bernama Ali sedang duduk di teras rumahnya bersama sang ibu. Ali merasa sedih dan khawatir karena ia memiliki ujian yang sulit di sekolah keesokan harinya.

Ibunya melihat kekhawatiran di wajah Ali dan berkata, "Ali, jangan khawatir. Kita bisa meminta pertolongan kepada Allah SWT dengan berdoa. Doa adalah senjata yang paling kuat bagi orang mukmin untuk menghadapi segala tantangan dan kesulitan."

Ali bertanya, "Bagaimana cara berdoa yang benar, Ibu?"

Ibunya kemudian membacakan ayat Al-Quran yang mengajarkan tentang keutamaan berdoa:

"Dan Tuhanmu berfirman, 'Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.'" (QS. Ghafir: 60)

Ayat ini mengajarkan kepada kita bahwa Allah SWT selalu siap mendengar doa-doa kita, dan Dia pasti akan memenuhi segala kebutuhan kita jika kita berdoa dengan hati yang tulus dan berserah diri sepenuhnya kepada-Nya.

Mendengar ayat tersebut, Ali kemudian meminta bantuan Allah SWT dengan berdoa. Ia meminta agar Allah SWT memberikan keberhasilan dalam ujiannya dan membantunya melewati segala tantangan yang dihadapinya.