Liputan6.com, Jakarta Perubahan fisika adalah fenomena penting dalam dunia yang kita tinggali. Dari perubahan fase benda sehari-hari hingga perubahan suhu yang mengatur iklim global, konsep perubahan fisika memiliki dampak yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan. Mengerti perubahan fisika adalah langkah awal yang penting dalam memahami berbagai fenomena alam sehari-hari.
Baca Juga
Advertisement
Perubahan fisika merujuk pada transformasi yang terjadi pada sifat-sifat fisik suatu benda atau sistem tanpa mengakibatkan perubahan dalam komposisi kimianya. Dalam konsep ini, kita akan menjelajahi bagaimana zat-zat dapat berubah bentuk, ukuran, fase, dan sifat-sifat lainnya dengan tetap mempertahankan identitas kimia mereka.Â
Dengan memahami konsep perubahan fisika, kita dapat mengenali dan mengapresiasi fenomena sekitar kita dengan lebih baik. Oleh sebab itu, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber pada Selasa (8/8/2023). Pengertian perubahan fisika, beserta dengan ciri, macam dan contohnya.
Pengertian perubahan fisikaÂ
Perubahan fisika adalah suatu perubahan dalam sifat atau kondisi suatu benda atau sistem yang terjadi tanpa mengubah komposisi atau identitas kimia dari benda tersebut. Perubahan fisika melibatkan perubahan dalam ukuran, bentuk, fase, atau sifat fisik lainnya dari suatu benda, tetapi tidak mengakibatkan terbentuknya zat baru atau perubahan dalam struktur atomik atau molekul.
Contoh perubahan fisika meliputi perubahan agregat (misalnya, perubahan dari padat menjadi cair atau dari cair menjadi gas), perubahan suhu, perubahan tekanan, perubahan warna, perubahan bentuk, dan sebagainya. Dalam perubahan fisika, tidak ada perubahan dalam ikatan kimia atau komposisi bahan tersebut.
Perubahan fisika dapat dibedakan dari perubahan kimia, di mana terjadi perubahan dalam komposisi zat dan pembentukan zat baru dengan sifat-sifat yang berbeda.
Advertisement
Ciri-ciri perubahan fisikaÂ
Perubahan fisika memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari perubahan kimia. Berikut adalah beberapa ciri-ciri perubahan fisika:
- Tidak Terjadi Perubahan Kimia: Dalam perubahan fisika, tidak ada perubahan dalam ikatan kimia atau komposisi zat. Zat tetap memiliki komposisi kimia yang sama sebelum dan sesudah perubahan.
-
Tidak Terbentuk Zat Baru: Perubahan fisika tidak menghasilkan zat baru dengan sifat-sifat yang sepenuhnya berbeda. Zat-zat yang terlibat dalam perubahan fisika tetap memiliki sifat-sifat yang sama setelah perubahan.
-
Reversibel (Dapat Dikembalikan): Banyak perubahan fisika dapat dibalikkan atau dikembalikan ke keadaan semula dengan mengubah kondisi fisik tertentu, seperti suhu atau tekanan.
-
Tidak Menghasilkan Perubahan Energi Besar: Perubahan fisika umumnya tidak menghasilkan perubahan energi yang signifikan. Energinya masih tetap dalam kisaran yang sama sebelum dan sesudah perubahan.
-
Tidak Terjadi Perubahan Identitas: Identitas zat atau benda tidak berubah secara mendasar. Meskipun sifat-sifat fisiknya dapat berubah, tetapi zat atau benda tersebut masih dikenali sebagai entitas yang sama.
-
Pengukuran Fisik Berubah: Sifat fisik zat dapat berubah, seperti ukuran, bentuk, volume, massa, warna, dan lain sebagainya. Perubahan ini dapat diukur dengan alat pengukur fisik.
-
Tidak Terjadi Pembebasan Gas atau Energi Panas Besar: Dalam perubahan fisika, tidak ada produksi gas baru atau pelepasan energi panas yang besar seperti yang terjadi dalam reaksi kimia.
-
Tidak Memerlukan Perubahan Zat Pendukung: Perubahan fisika biasanya tidak memerlukan penambahan atau pengurangan zat pendukung seperti reagen atau katalisator untuk terjadi.
-
Tidak Menghasilkan Perubahan Fase Kimia: Zat masih tetap dalam fase kimia yang sama (padat, cair, atau gas) sebelum dan sesudah perubahan fisika.
-
Bentuk Molekul Tidak Berubah: Struktur molekul atau atomik zat tetap tidak berubah dalam perubahan fisika. Atom-atom dan molekul-molekul masih tetap dalam susunan yang sama.
Ciri-ciri ini membantu membedakan perubahan fisika dari perubahan kimia, di mana terjadi perubahan komposisi zat dan pembentukan zat baru dengan sifat-sifat yang berbeda.
Macam-macam perubahan fisika dan contohnya
Berikut adalah beberapa macam perubahan fisika beserta contohnya:
1. Perubahan Agregat: Perubahan fase atau agregat suatu zat, seperti perubahan dari padat menjadi cair atau dari cair menjadi gas.
Contoh: Es mencair menjadi air saat dipanaskan, air menguap menjadi uap air saat dipanaskan.
2. Perubahan Bentuk: Perubahan dalam bentuk atau tampilan suatu benda tanpa mengubah komposisi kimianya.
Contoh: Menekan plastisin menjadi berbagai bentuk, memotong kertas menjadi bentuk-bentuk yang berbeda.
3. Perubahan Ukuran: Perubahan dalam ukuran suatu benda tanpa mengubah komposisi kimianya.
Contoh: Menggulung adonan roti menjadi lebih kecil atau lebih besar, menghancurkan es menjadi serpihan-serpihan kecil.
4. Perubahan Warna: Perubahan warna suatu benda tanpa terjadi perubahan kimia.
Contoh: Baja yang berkarat mengalami perubahan warna menjadi coklat, daun yang mengering berubah warna menjadi kuning atau coklat.
5. Perubahan Suhu: Perubahan suhu suatu benda.
Contoh: Membekukan air menjadi es dengan pendinginan, memanaskan air menjadi panas.
6. Perubahan Tekanan: Perubahan tekanan suatu benda atau sistem.
Contoh: Udara dalam balon mengalami perubahan tekanan ketika balon ditiup, tekanan udara berkurang saat naik ke ketinggian yang lebih tinggi.
7. Perubahan Elastisitas: Perubahan elastisitas suatu benda.
Contoh: Memanjangkan atau memendekkan pegas, mengubah bentuk karet menjadi lebih panjang dan kembali lagi.
8. Perubahan Konduktivitas Termal: Perubahan kemampuan suatu benda untuk menghantarkan panas.
Contoh: Memanaskan logam hingga panas dan kemudian mendinginkannya, mengukur bagaimana benda konduktor dan isolator panas.
9. Perubahan Perluasan Termal: Perubahan volume suatu benda karena perubahan suhu.
Contoh: Pelebaran dan penyusutan jembatan logam akibat perubahan suhu sepanjang musim.
10. Perubahan Kekerasan: Perubahan tingkat kekerasan suatu benda.
Contoh: Membentuk logam menjadi berbagai bentuk dengan palu, menggiling biji kopi menjadi bubuk halus.
Semua perubahan fisika ini terjadi tanpa adanya perubahan kimia dalam struktur molekul atau komposisi zat.
Advertisement