Sukses

Ingin Jadi Spider-Man, Bocah Ini Rela Digigit Laba-Laba hingga Nyaris Meninggal

Kehaluan bocah ingin jadi Spider-Man itu berujung apes.

Liputan6.com, Jakarta Mengidolakan tokoh superhero menjadi tren yang dilakukan banyak orang. Salah satunya sosok Spider-Man yang selalu menginspirasi. Bermula dari orang biasa, karakter Spider-Man menjadi sosok superhero dengan kekuatan laba-laba. Mengejutkannya, banyak penggemar Spider-Man terfikir bisa digigit laba-laba dan menjadi pahlawan super. 

Seperti aksi nekat seorang bocah asal Bolivia yang digigit laba-laba. Alih-alih menghindari laba-laba beracun, bocah 8 tahun itu sengaja meletakkan laba-laba berjenis Black Widow yang dikenal beracun di punggung tangannya. Mirip dengan adegan karakter Peter Parker awal mula mendapat sengatan laba-laba di film Spider-Man. 

Kehaluan bocah yang tak disebutkan namanya itu berujung apes. Bukan kekuatan super seperti dalam cerita fiksi, namun tubuh bocah tersebut mengalami komplikasi racun sengatan laba-laba yang membahayakan nyawa. 

“Kami sangat prihatin karena analisis dan pertanyaan yang diajukan kepada anak tersebut ketika dia sudah pulih menunjukkan bahwa dia mengambil laba-laba dengan tujuan sederhana, dia ingin menjadi Spider-Man,” kata dokter 

Melansir dari Oddity Central, kejadian bocah mengizinkan laba-laba menggigitnya itu terjadi di Vichuloma, dekat kota Oruro, di Bolivia Tengah. Bocah itu nyaris meregang nyawa karena imajinasi yang terlalu tinggi. Berikut Liputan6.com merangkum kronologi bocah rela digigit laba-laba beracun demi jadi Spider-Man, Selasa (8/8/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kronologi Bocah Nekat Ingin Jadi Spider-Man dengan Gigitan Laba-Laba

Menurut laporan media lokal, seorang bocah sedang bermain di dekat sungai dekat rumahnya. Bocah itu memindahkan sebuah batu besar dan menemukan seorang laba-laba janda atau black widow. Tanpa menyadari bahaya dari gigitan laba-laba yang sangat beracun tersebut, bocah itu mengambil laba-laba tersebut dan meletakkannya di punggung tangannya, mungkin dengan harapan untuk merasakan gigitannya.

Keinginannya terpenuhi, dan setelah itu bocah itu pulang. Tak berselang lama, ia mulai merasakan gejala seperti nyeri tubuh dan kram otot yang parah. Pada awalnya, bocah tersebut tidak memberitahu ibunya tentang gigitan laba-laba tersebut. Namun setelah tiga jam berlalu dengan rasa sakit seperti nyeri tubuh dan kejang otot yang hebat. Bocah itu akhirnya mengungkapkan bahwa dia telah digigit oleh laba-laba berbahaya.

Ibu bocah tersebut membawanya ke pusat kesehatan di kota tetangga, namun akhirnya mereka dirujuk ke Rumah Sakit Umum San Juan de Dios di kota Oruro sebagai keadaan darurat medis. Setelah mendengar tentang gigitan laba-laba, dokter anak di rumah sakit tersebut menghubungi Ernesto Vásquez, kepala Program Penyakit Zoonotik dari Layanan Kesehatan Departemen Oruro, yang membantu mengidentifikasi jenis laba-laba yang menggigit bocah tersebut.

"Anak itu, tanpa mempertimbangkan risikonya, mengambilnya dan meletakkannya di punggung telapak tangannya di mana laba-laba itu menggigit," kata Vásquez  

3 dari 3 halaman

Bocah Penggemar Berat Spider-Man

Ibu dari anak laki-laki tersebut mengakui bahwa putranya adalah penggemar berat Spider-Man. Namun dia tidak menyadari bahwa tindakannya bisa membawa risiko serius untuk menjadi seperti pahlawan super Marvel tersebut. Beruntung, setelah spesies laba-laba tersebut diidentifikasi, dokter memberikan antidot yang sesuai, dan kondisi anak itu berhasil stabil hanya dalam waktu 30 menit.

“Laba-laba hitam dengan punggung merah ini adalah janda hitam. Mereka tidak membuat seseorang menjadi seperti Spider-Man. Sebaliknya, mereka membahayakan nyawa,” ujar Vásquez.

Sebagian besar orang yang digigit oleh laba-laba janda tidak mengalami komplikasi serius. Namun, dalam kasus yang jarang terjadi, gigitan beberapa spesies laba-laba janda dapat menyebabkan kematian akibat gangguan serius pada sinyal saraf dalam tubuh. Anak-anak kecil, orang tua, dan orang-orang dengan kondisi kesehatan yang mendasari memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap komplikasi serius akibat gigitan laba-laba janda.

Menariknya, terdapat kasus yang sangat mirip pada tahun 2020. Tiga anak laki-laki dari kota Chayanta, Bolivia, sengaja mengundang gigitan laba-laba janda hitam dengan harapan untuk menjadi seperti Spider-Man dalam kehidupan nyata.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.