Liputan6.com, Jakarta Prinsip bank syariah penting diketahui oleh semua orang. Bank syariah adalah suatu sistem perbankan yang pelaksanaannya berdasarkan syariat Islam. Sistem perbankan ini banyak digunakan di Indonesia.
Baca Juga
Advertisement
Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan Prinsip-Prinsip Syariah. Implementasi prinsip syariah inilah yang menjadi pembeda utama dengan bank konvensional.  Pada intinya prinsip bank syariah lebih mengacu kepada syariah Islam yang berpedoman utama terhadap Al-Qur’an dan hadis.
Dengan mengetahui prinsip bank syariah, anda akan lebih bisa mengerti pedoman dasar terbentuknya bank syariah. Ada banyak prinsip bank syariah yang bisa anda ketahui. Berikut Liputan6.com ulas mengenai prinsip bank syariah dan keuanggulannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (8/8/2023).
Prinsip Bank Syariah
Dikutip dari laman OJK, berikut ini terdapat beberapa prinsip bank syariah yang perlu diketahui oleh nasabah maupun calon nasabah adalah:
- Keadilan, yakni berbagi keuntungan atas dasar penjualan riil sesuai kontribusi dan resiko masing-masing pihak.
- Kemitraan, yang berarti posisi nasabah investor (penyimpan dana), dan pengguna dana, serta lembaga keuangan itu sendiri, sejajar sebagai mitra usaha yang saling bersinergi untuk memperoleh keuntungan.
- Transparansi, lembaga keuangan Syariah akan memberikan laporan keuangan secara terbuka dan berkesinambungan agar nasabah investor dapat mengetahui kondisi dananya.
- Universal, yang artinya tidak membedakan suku, agama, ras, dan golongan dalam masyarakat sesuai dengan prinsip Islam sebagai rahmatan lil alamin.
Sementara, prinsip-prinsip bank syariah yang dilarang dalam operasional perbankan syariah adalah kegiatan yang mengandung unsur-unsur sebagai berikut:
1. Maisir
Menurut bahasa maisir berarti gampang atau mudah. Menurut istilah maisir berarti memperoleh keuntungan tanpa harus bekerja keras. Maisir sering dikenal dengan perjudian karena dalam praktik perjudian seseorang dapat memperoleh keuntungan dengan cara mudah. Pelarangan maisir oleh Allah SWT dikarenakan efek negatif dari maisir. Perjudian tidak sesuai dengan prinsip keadilan dan keseimbangan sehingga diharamkan dalam sistem keuangan Islam.
Sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah SWT sebagai berikut ini,
"Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya khamar, maisir, berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syetan, maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan."Â (QS Al-Maaidah : 90)
2. Gharar
Menurut bahasa, kata gharar berarti pertaruhan. Menurut istilah. kata gharar berarti seduatu yang mengandung ketidakjelasan, pertaruhan atau perjudian. Setiap transaksi yang masih belum jelas barangnya atau tidak berada dalam kuasanya alias di luar jangkauan termasuk jual beli gharar. Misalnya membeli burung di udara atau ikan dalam air atau membeli ternak yang masih dalam kandungan induknya termasuk dalam transaksi yang bersifat gharar. Pelarangan gharar karena memberikan efek negatif dalam kehidupan karena gharar merupakan praktik pengambilan keuntungan secara bathil.
Sebagaimana pada ayat dalam surat Al-Quran yang melarang melakukan gharar,
"Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui."Â (Al-Baqarah : 188)
3. Riba
Secara umum, pengertian riba adalah pertambahan, kelebihan, pertumbuhan atau peningkatan. Sedangkan menurut istilah teknis, riba berarti pengambilan tambahan dari harta pokok atau modal secara bathil. Para ulama sepakat bahwa hukumnya riba adalah haram. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Ali Imran ayat 130 yang melarang kita untuk memakan harta riba secara berlipat ganda.
Advertisement
Keunggulan dan Kelemahan Bank Syariah
Berikut ini terdapat beberapa keunggulan dari bank syariah, yakni:
- Mekanisme Bank Syariah didasarkan pada prinsip efisiensi, keadilan, dan kebersamaan.
- Tidak mudah dipengaruhi gejolak moneter. Penentuan harga bagi bank bagi hasil didasarkan pada kesepakatan antara bank dengan nasabah penyimpanan dana sesuai dengan jenis simpanan dan jangka waktunya, yang akan menentukan besar kecilnya porsi bagi hasil yang akan diterima penyimpan.
- Bank Syariah lebih mandiri dalam penentuan kebijakan bagi hasilnya.
- Bank Syariah relatif lebih mudah merespon kebijakan pemerintah.
- Terhindar dari praktik money laundering.
Selain itu, ada juga kelemahan menggunakan bank syariah adalah sebagai berikut ini:
- Terlalu berprasangka baik kepada semua nasabah dan berasumsi bahwa semua orang terlihat jujur dan dapat dipercaya, sehingga rawan terhadap itikad baik.
- Metode bagi hasil memerlukan perhitungan rumit, sehinga resiko salah hitung lebih besar dari pada bank konvensioanal.
- Kekeliruan penilaian proyek berakibat lebih besar dari pada bank konvensional.
- Produk-produk Bank Syariah belum biasa mengakomodasi kebutuhan masyarakat dan kurang kompetitif, karena manajemen Bank Syariah cenderung mengadopsi produk perbankan konvensional yang disyariahkan, dengan variasi produk yang terbatas.
- Pemahan masyarakat yang kurang tepat terhadap kegiatan operasional Bank Syariah
Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional
Ada beberapa perbedaan bank syariah dan bank konvensional, berikut ini penjelasannya:
- Sistem bank syariah dilaksanakan berdasarkan syariat Islam. Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk meminjamkan atau memungut pinjaman dengan mengenakan suku bunga yang bersifat riba, serta larangan untuk berinvestasi pada usaha-usaha yang bersifat haram. Sistem perbankan konvensional tidak dapat menjamin absennya hal-hal tersebut dalam investasinya, misalnya dalam usaha yang berkaitan dengan produksi makanan atau minuman haram, usaha media atau hiburan yang tidak Islami, dan lain-lain.
- Pada bank konvensional, sistem operasionalnya menggunakan suku bunga dan perjanjian umum berdasarkan aturan nasional. Sementara pada bank syariah, sistem operasional yang digunakan adalah bagi hasil atau nisbah. Keuntungan yang diberikan kepada nasabah bergantung pada keuntungan yang diterima oleh bank.
- Perbedaan bank syariah dan bank konvensional juga terletak pada tujuannya. Bank konvensional memiliki tujuan keuntungan dengan sistem bebas nilai atau dengan prinsip yang dianut oleh masyarakat umum. Sedangkan, bank syariah tidak hanya berfokus pada keuntungan atau profit saja.
- Kemudian pada penerapan manajemen risiko di bank syariah berbeda dengan risiko pada bank konvensional. Pada bank syariah sesuai dengan Peraturan OJK nomor 65 tahun 2016 bahwa ada risiko yang dapat terjadi di bank syariah dan tidak terjadi di bank konvensional yaitu adanya risiko imbal hasil, dan risiko investasi.
Advertisement