Sukses

Kemungkaran adalah Perbuatan yang Ingkar, Ketahui Cara Mencegahnya

Kemungkaran adalah sesuatu yang melanggar dari apa yang telah diatur oleh Allah SWT dan Rasul-Nya.

Liputan6.com, Jakarta Kemungkaran adalah istilah yang kerap digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan kata ini sangat populer bagi umat Muslim. Meski begitu, masih ada orang yang belum mengetahui apa itu kemungkaran.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian kemungkaran adalah hal yang munkar, perbuatan munkar, kedurhakaan. Sedangkan menurut Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud) RI menjelaskan bahwa kemungkaran adalah sesuatu yang melanggar dari apa yang telah diatur oleh Allah SWT dan Rasul-Nya.

Dalam Islam, kemungkaran sangat dilarang atau diharamkan. Bahkan dalam beberapa surat Al-Qur’an dan hadis juga menjelaskan untuk wajib memeranginya. Untuk itu, anda perlu mengetahui cara mencegah perbuatan kemungkaran ada pada diri sendiri.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai pengertian kemungkaran dan cara mencegahnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (9/8/2023).

2 dari 4 halaman

Kemungkaran Adalah

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian kemungkaran adalah hal yang munkar, perbuatan munkar, kedurhakaan. Sedangkan menurut Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud) RI menjelaskan bahwa kemungkaran adalah sesuatu yang melanggar dari apa yang telah diatur oleh Allah SWT dan Rasul-Nya.

Definisi lain, kemungkaran adalah perbuatan buruk atau tindak kejahatan yang berhubungan dengan kejahatan yang menyalahi syariat dan sosial. Dengan kata lain, kemungkaran adalah semua bentuk kedurhakaan pada Allah SWT yang tak bisa diterima akal sehat juga naluri manusia.

Selain itu juga ada pernyataam lain dalam buku Membudayakan Etos Kerja Islami (2002) karya Toto Tasmara, menjelaskan bahwa kemungkaran adalah perbuatan yang menyimpan dari jalan yang telah ditetapkan sebagai kebenaran.

Sementara itu dalam buku yang berjudul Pendidikan Agama Islam (2020) oleh Asep Rudi Nurjaman, menuliskan bahwa kemungkaran adalah setiap pekerjaan yang tidak bersumber dari agama Allah dan syariatNya serta dinilai buruk oleh akal serta hati nurani atau setiap perbuatan yang dipandang buruk oleh syara’. Secara istilah, kemungkaran adalah semua perkara yang diingkari, dilarang, dan dicela pelakunya oleh syariat, maka masuk di dalamnya semua bentuk maksiat, bid’ah, dan yang paling jeleknya adalah kesyirikan kepada Allah SWT.

Secara sempit, pengertian kemungkaran adalah segala sesuatu yang melanggar norma-norma agama dan adat istiadat masyarakat. Dari definisi ini, kata kemungkaran memiliki pengertian lebih luas daripada kata ma’shiyah. Arti al-munkar adalah Allah melarang manusia untuk melakukan segala macam kekejian dan pelanggaran terhadap norma-norma masyarakat. Dan salat mempunyai peranan yang sangat besar dalam mencegah bentuk keburukan itu, bila dilaksanakan secara sempurna dan berkesinambungan. Secara sederhana, kemungkaran adalah kejahatan yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi.

3 dari 4 halaman

Contoh Perbuatan Kemungkaran

Adapun beberapa contoh perbuatan kemungkaran dalam kehidupan sehari-hari adalah berbohong, iri dan dengki, menipu, merapok, takabur, nifak, mengadu domba, berbuat zalim, menyuap, memukul, mencuri, membunuh, dan perbuatan yang tidak dibenarkan oleh Islam.

Contoh perbuatan kemungkaran tersebut masih banyak terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu perlu adanya kesadaran diri dan hati dari seseorang untuk menjadi yang lebih baik. Caranya yakni dengan berdoa maupun sholat.

4 dari 4 halaman

Cara Mencegah Kemungkaran

Berikut ini beberapa cara mencegah perbuatan kemungkaran adalah:

1. Membaca Al-Qur’an dan salat

Cara mencegah perbuatan kemungkaran adalah dengan membaca Al-Qur’an dan salat. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Qur’an ayat Al-Ankabut ayat 45, yang artinya:

اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ

Artinya: "Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Ankabut:45)

Dari ayat tersebut sangatlah jelas, bahwa orang yang mendirikan shalat akan jauh dari perbuatan keji dan munkar

2. Ubahlah dengan kecakapan lisan

Hal ini sebagaimana yang dijelaskan dalam hadis berikut ini:

Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah Saw bersabda, ‘Barangsiapa dari kalian melihat kemungkaran, ubahlah dengan tangannya. Jika tidak bisa, ubahlah dengan lisannya. Jika tidak bisa, ingkarilah dengan hatinya, dan itu merupakan selemah-lemahnya iman.” (HR. Muslim) [HR. Muslim, no. 49].

Pada hadis tersebut Rasulullah menginformasikan dengan gamblang bahwa tahapan untuk mencegah kemungkaran tersebut dimulai dengan cara terberat untuk keadaan yang memungkinkan, yaitu mencegah kemungkaran dengan tangan (perbuatan). Jika masih belum bisa juga, cara mencegah kemungkaran adalah dengan ucapan. Cara yang kedua ini bisa menjadi solusi terbaik agar tetap terjalin hubungan yang baik dan damai, bisa dengan menegur atau menasehati. Namun jika cara itu masih belum memungkinkan, maka tahapan terakhir adalah dengan hati.

Mencegah kemungkaran dengan hati adalah cukup dengan mengingkari kemungkaran tersebut, tidak dengan perbuatan dan tidak pula dengan ucapan. Kondisi seperti ini juga disebut sebagai mencegah kemungkaran yang dilakukan secara makna, karena memang tidak ada yang mampu diperbuat lagi selainnya.