Liputan6.com, Jakarta Primitif adalah istilah yang digunakan dalam suatu kebudayaan masyarakat. Istilah ini dipakai untuk menggambarkan sekelompok masyarakat yang belum mengenal dunia luar atau jauh dari teknologi yang ada.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian primitif ada dua. Yang pertama, primitif adalah dalam keadaan yang sangat sederhana, belum maju (tentang peradaban, terbelakang. Kedua, primitif adalah sederhana, kuno, tidak modern (tentang peralatan).
Pada umumnya, istilah primitif ini disangkutkan dengan sebuah suku. Bahkan pada zaman yang super canggih ini, masih ada suku yang masih terbilang primitif. Hal ini karena mereka masih ingin tetap menjaga kebudayaan dan tidak ingin terpengaruh dengan kemajuan teknologi.
Advertisement
Berikut Liputan6.com ulas mengenai pengertian primitif dan ciri-cirinya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (9/8/2023).
Primitif Adalah
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian primitif ada dua. Yang pertama, primitif adalah dalam keadaan yang sangat sederhana, belum maju (tentang peradaban, terbelakang. Kedua, primitif adalah sederhana, kuno, tidak modern (tentang peralatan).
Secara umum, primitif adalah suatu kebudayaan masyarakat atau individu tertentu yang belum mengenal dunia luar atau jauh dari keramaian teknologi. Kata primitif sering digunakan untuk suatu kebudayaan atau masyarakat yang hidupnya masih tergantung alam ataupun tidak mengenal dunia luar.
Definisi lain, primitif adalah masyarakat yang belum mengalami perubahan. Sedangkan menurut Redfielf dalam bukunya yang berjudul The Primitive World and Its Transformations, menjelaskan bahwa primitif adalah masyarakat yang dicirikan oleh butatulis. Perkembangan pengetahuan dan teknologinya rendah sehingga tingkat produksinya rendah. Profesi masyarakat primitif adalah pemburu, penangkap ikan dan pengumpul bahan makanan. Jumlah anggotanya cukup kecil, tetapi jika mereka dibiarkan hidup melepaskan diri dari kelompok lainnya, mereka dapat melanjutkan sistem primitif.
Kemudian ada pula arti primitif merupakan sebuah sikap atau sifat masyarakat atau individu yang tidak mengikuti perkembangan zaman dan tidak terbiasa dengan dunia teknologi, dan peradaban di luar lingkungannya. Kelompok atau orang primitif, biasanya selalu berpegang teguh pada aturan adat atau aturan lingkungan yang sudah ada secara turun temurun. Kelompok atau orang primitif bertahan hidup dengan pengalaman yang telah dimiliki sebelumnya.
Advertisement
Ciri-Ciri Masyarakat Primitif
Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri masyarakat primitif yang bisa anda kenali, yakni:
- Menganggap alam semesta memiliki nyawa yang harus di hormati.
- Suatu suku hidupnya bergantung pada alam meskipun dunia luar sudah mengalami modernisasi.
- Sering mensakralkan objek-objek tertentu yang menurutnya peninggalan nenek moyang.
- Memiliki sikap hidup yang serba magis.
- Suatu kegiatan kebudayaan yang dianggap kuno atau ketinggalan zaman.
- Memiliki beragam upacara keagamaan atau keyakinan.
- Hubungan dengan dunia luar sangat terbatas.
- Butatulis.
- Profesi masyarakat primitif adalah pemburu, penangkap ikan dan pengumpul bahan makanan.
- Perkembangan pengetahuan dan teknologinya rendah sehingga tingkat produksinya rendah.
- Jumlah anggotanya cukup kecil, tetapi jika mereka dibiarkan hidup melepaskan diri dari kelompok lainnya, mereka dapat melanjutkan sistem primitif.
Contoh Suku Primitif di Indonesia
Meskipun zaman sudah berkembang dan teknologi semakin canggih, namun masih ada masyarakat primitif di Indonesia. Mereka lebih memilih untuk tetap melestarikan kebudayaan dan tidak ingin terpengaruh dengan kemajuan teknologi. Berikut ini beberapa contoh suku primitif di Indonesia, adalah:
1. Suku Kajang
Contoh suku primitif di Indonesia yang pertama adalah Suku Kajang. Suku ini tinggal di Bulukumba, Sulawesi Selatan sekitar 200 km dari kota Makassar. Mereka masih memegang kuat adat istiadat dan patuh untuk tidak mengambil hasil alam dari Hutan Karanjang yang dikeramatkan oleh nenek moyang mereka sejak dulu. Ciri khas dari Suku Kajang ini adalah selalu berpakaian serba hitam dan tak pernah menggunakan alas kaki.
2. Suku Polahi
Suku Polahi adalah kelompok etnis terasing yang mendiami hutan pedalaman Gorontalo. Suku ini mengasingkan diri sekitar abad ke-17 dan kini hidup di pedalaman hutan daerah Boliyohuto, Paguyaman, dan Suwawa, Provinsi Gorontalo. Hidup dalam keterasingan selama berada di pedalaman hutan membuat orang Polahi tidak terjangkau dengan etika sosial, pendidikan, dan agama. Keturunan Polahi menjadi warga masyarakat yang sangat termarjinalkan dan tidak mengenal tata sosial pada umumnya. Polahi juga tidak mengenal ilmu baca tulis serta masih menganut suatu kepercayaan lokal. Untuk itu, Suku Polahi ini hingga sekarang belum mengenal pakaian, agama, dan hari. Suku ini hidup berpindah-pindahdari satu hutan ke hutan yang lain dengan cara berkelompok. Namun, keberadaan mereka juga terancam punah, karena makin banyak penebangan hutan.
3. Suku Dani
Suku Dani atau Suku Hubula adalah sekelompok suku yang mendiami wilayah Lembah Baliem di Pegunungan Tengah, Papua Pegunungan, Indonesia. Pemukiman mereka berada di antara Bukit Ersberg dan Grasberg di Kabupaten Jayawijaya serta sebagian Kabupaten Puncak Jaya. Ciri khas dari Suku Dani ini adalah masih mengenakan pakaian tradisional ‘koteka’ dan hidup di gubuk ‘honai-honai’. Dasar religi masyarakat Dani adalah menghormati roh nenek moyang dan juga diselenggarakannya upacara yang dipusatkan pada pesta babi.
4. Suku Baduy Dalam
Suku Baduy Dalam merupakan sekelompok masyarakat adat Sunda di wilayah pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Suku ini terkenal salah satu kelompok masyarakat yang menutup diri mereka dari dunia luar. Selain itu mereka juga memiliki keyakinan tabu untuk didokumentasikan. Jika diamati, Suku Baduy Dalam sehari-hari kerap menggunakan baju dan ikat kepala berwarna putih yang melambangkan kesucian.
Advertisement