Liputan6.com, Jakarta Hujan meteor menjadi salah satu fenomena alam yang dinantikan oleh banyak orang . sebab, hujan meteor tergolong sebagai fenomena alam yang jarang terjadi. Pada 7 Agustus lalu, NASA secara resmi mengumumkan bahwa puncak hujan meteor perseid diperkirakan akan terjadi pada 12 Agustus malam sampai 13 Agustus dini hari.
Fenomena yang sama juga terjadi tahun lalu. Fenomena hujan meteor merupakan peristiwa dimana banyak meteor jatuh dan melintasi Bumi, menciptakan ilusi seperti hujan yang turun. Hujan meteor Perseid adalah satu-satunya hujan meteor yang pernah menunda peluncuran Pesawat Ulang Alik.
Pada tahun 1993, peluncuran NASA – STS-51 ditunda karena kekhawatiran tentang aktivitas hujan meteor Perseid yang diprediksi sangat padat, sehingga meningkatkan kemungkinan bahwa pesawat luar angkasa di orbit Bumi bisa rusak akibat pecahan puing-puing tersebut. Berikut prediksi nasa tentang puncak hujan meteor yang akan terjadi pada 12-13 Agustus mendatang, dirangkum Liputan6.com dari laman blogs.nasa.gov, Kamis (10/8/2023).
Advertisement
Sudah Terjadi Sejak Juli
Jaringan Meteor Awan Langit NASA sudah mendeteksi meteor pertama dari hujan meteor Perseid tahun ini pada tanggal 26 Juli 2023. Puncak hujan meteor diprediksi akan terjadi pada 12 Agustus malam saat Bumi melewati puing-puing paling berdebu dari jejak komet Swift-Tuttle.
Hujan meteor Perseid sering dianggap sebagai hujan meteor terbaik dalam setahun karena tingkat kepadatan yang tinggi dan suhu yang nyaman menjelang akhir musim panas. Berbeda dengan hujan meteor tahun lalu yang bertepatan dengan bulan purnama, bulan tahun ini akan berupa sabit yang semakin tipis, memungkinkan beberapa meteor yang redup terlihat lebih jelas.
Bagaimana Cara Melihat Hujan Meteor
Dilansir dari laman NASA, hujan meteor Perseid akan dapat dilihat dengan jelas di Belahan Bumi Utara. Untuk menikmati pertunjukan yang disajikan oleh alam ini yang diperlukan hanyalah langit cerah, tempat bebas polusi udara, dan kesabaran. Tidak perlu melihat ke arah tertentu, meteor umumnya dapat terlihat di seluruh bagian langit.
Perseid tampak berpusat pada titik di rasi bintang Perseus, dan setiap meteor memiliki orbit yang serupa. Hujan meteor dinamai berdasarkan lokasi titik asalnya, atau yang dikenal sebagai radiant.
Advertisement
Dapat Dilihat Di Wilayah Indonesia
Menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), puncak hujan meteor Perseid pada tanggal 13 Agustus 2023 ini memiliki intensitas di Indonesia sebanyak 36 sampai 61 meteor per jam.
Rasi Perseus diperkirakan terbit pada saat tengah malam, sekitar pukul 00:16 WIB dari arah timur laut. Sementara Bulan sabit yang terbit dini hari pada sekitar pukul 03:30 WIB tidak menjadi faktor pengganggu perburuan hujan meteor Perseid.