Sukses

Ngeri! Ilmuwan Temukan 9 Jenis Mikroplastik di Jantung Manusia

Mikroplastik yang telah mengalami pelapukan alami dapat menyebabkan peradangan otak.

Liputan6.com, Jakarta Plastik memang menjadi barang yang mempermudah aktivitas manusia. Sejak ditemukan pertama kali pada 161 tahun yang lalu, dan disusul penemuan kantong plastik pada 1959, plastik ditemukan di mana saja. Siapa sangka hidup berdampingan dengan plastik menimbulkan bahaya tersendiri.

Usai mikroplastik ditemukan di darah manusia, kini mikroplastik sudah ditemukan di jantung oleh para ilmuwan. Penelitian ini dilakukan oleh Capital Medical University di Beijing, China, mengamati mikroplastik yang ditemukan di jantung dan aliran darah sebelum dan sesudah operasi.

Hingga kini plastik menjadi salah satu material yang sangat sulit terurai di tanah. Jika terurai sekalipun, zat yang terkenal mikroplastik punya cerita tersendiri. Mikroplastik merupakan fragmen plastik sangat kecil yang dapat mengkontaminasi lingkungan. Bahkan keberadaannya seolah bisa berpindah sampai ke dalam organ tubuh manusia. 

Penelitian lain menyebutkan, paparan tinggi terhadap mikroplastik dapat mengakibatkan pertumbuhan sel kanker, reaksi alergi, kerusakan sel, gangguan metabolisme, serta gangguan hormonal yang membahayakan kesehatan. Berikut selengkapnya Liputan6.com merangkum temuan mikroplastik di jantung melansir dari berbagai sumber, Jumat (11/8/2023).

2 dari 3 halaman

Sembilan Jenis Mikroplastik Ditemukan di Jantung

Mikroplastik, partikel plastik berukuran sangat kecil dengan lebar kurang dari 5 mm, telah menjadi perhatian utama karena penemuan mereka di berbagai lingkungan, dari puncak Gunung Everest hingga dasar samudra. Dalam beberapa temuan terbaru, efek mikroplastik terhadap kesehatan kita semakin jelas. 

Penelitian yang dilakukan oleh Capital Medical University di Beijing, China, menemukan fakta yang mencengangkan bahwa mikroplastik juga ditemukan di jantung manusia. Studi ini mengumpulkan sampel jaringan jantung dari pasien selama operasi jantung dan menemukan sembilan jenis mikroplastik, termasuk polietilen, polietilen tereftalat, poliuretan, dan lainnya, dalam sampel tersebut. 

Temuan ini menunjukkan bahwa mikroplastik dapat menumpuk di jaringan jantung meskipun organ ini seharusnya tidak terpapar langsung ke lingkungan luar. Studi ini juga mengungkapkan bahwa partikel-partikel mikroplastik dapat masuk ke dalam aliran darah dan jaringan melalui prosedur medis invasif, yang memiliki implikasi serius terhadap kesehatan manusia.

 

 

3 dari 3 halaman

Mikroplastik Meracuni Otak

Pada penelitian lain yang dilakukan oleh para peneliti di Institut Sains dan Teknologi Daegu Gyeongbuk, Korea Selatan para ilmuwan memfokuskan pada efek mikroplastik yang terhirup terhadap otak. Penelitian ini mengungkapkan bahwa mikroplastik yang telah mengalami pelapukan alami dapat menyebabkan peradangan otak.

Pelapukan ini disebabkan oleh paparan sinar ultraviolet (UV) dan faktor lingkungan lainnya. Penelitian ini menemukan bahwa mikroplastik yang telah mengalami pelapukan bisa menyebabkan reaksi biologis yang merusak di otak, termasuk degenerasi saraf dan kematian sel.

Dengan mikroplastik yang dapat menyebabkan peradangan otak dan ditemukan di jantung, organ yang vital bagi kesejahteraan kita, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk memahami potensi efek jangka panjang dari paparan mikroplastik ini.

Kedua penelitian ini memberikan pandangan baru tentang dampak mikroplastik pada tubuh manusia. Temuan-temuan ini menggarisbawahi bahwa mikroplastik tidak hanya terbatas pada lingkungan luar, tetapi juga dapat masuk ke dalam tubuh kita dan mencapai organ-organ vital seperti otak dan jantung.Â