Liputan6.com, Jakarta Baru-baru ini, sebuah insiden yang mengejutkan terjadi di kota Chongqing, Tiongkok, yang mengungkapkan kisah anak laki-laki berusia 10 tahun dalam menghadapi masalah sehari-hari dalam hidupnya.Â
Rekaman CCTV merekam momen dramatis ketika anak tersebut, setelah berdebat dengan ibunya, dengan berani melarikan diri dari rumah dan mendatangi kantor polisi setempat dengan permohonan yang tak terduga, yaitu masuk ke Panti Asuhan.Â
Baca Juga
Advertisement
Apa yang membuat kejadian ini semakin menarik adalah alasan yang dikemukakan oleh anak tersebut. Kisah ini menjadi pusat perhatian dan pembicaraan di China, serta mengundang spekulasi dan reaksi yang beragam dari netizen China.
Untuk kisah lengkap dari anak laki-laki diatas dan alasan di baliknya yang tidak terduga, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber pada Rabu (16/8/2023) informasi lengkapnya.Â
Anak Kabur ke Kantor Polisi dengan Permohonan Mengejutkan untuk Masuk Panti Asuhan
Sebuah insiden mengejutkan terjadi di kota Chongqing, Tiongkok, ketika seorang bocah laki-laki berusia 10 tahun tiba-tiba melarikan diri dari rumah dan langsung mendatangi kantor polisi setempat. Kejadian ini terjadi setelah dia terlibat dalam sebuah perdebatan dengan ibunya tentang pekerjaan rumah yang terlambat. Rekaman dari kamera pengawas di Kantor Polisi Huixing di Yubei merekam momen ketika bocah tersebut memasuki kantor polisi dan berbicara dengan dua petugas yang bertugas.
Bocah laki-laki ini kemudian memberitahu petugas bahwa dia memutuskan untuk melarikan diri dari rumah keluarganya karena dia telah ditegur oleh ibunya karena tidak menyelesaikan pekerjaan rumahnya tepat waktu. Dia merasa terbebani oleh kritikan ibunya dan memutuskan untuk mencari perlindungan di panti asuhan. Permohonannya ini mengejutkan petugas polisi yang berusaha memahami alasan di balik keputusannya.
Advertisement
Upaya Polisi untuk Menenangkan dan Menyelesaikan Masalah
Setelah mendengarkan penjelasan bocah tersebut, petugas polisi dengan bijaksana berusaha memahami perasaannya dan meredakan ketegangan. Mereka mulai berbicara dengan bocah tersebut, mencoba membuka jalur komunikasi untuk memahami motivasinya dengan lebih baik. Dengan sabar, petugas-polisi berhasil membujuk bocah tersebut untuk memberikan informasi kontak orang tuanya.
Dengan informasi kontak yang diberikan oleh bocah tersebut, petugas segera menghubungi ibunya. Ibunya mengkonfirmasi bahwa dia memang pernah marah dan menegurnya karena tidak menyelesaikan pekerjaan rumahnya dengan benar. Namun, dia sama sekali tidak menyangka bahwa putranya akan merasa sedemikian terpukul sehingga ingin melarikan diri dan bergabung dengan panti asuhan.
Akhir Drama dan Reaksi Terhadap Generasi Muda
Setelah mendengarkan penjelasan ibu dan menghubungi ayahnya, petugas polisi berhasil meyakinkan bocah tersebut bahwa mengambil keputusan untuk tinggal di rumah adalah langkah yang lebih baik daripada bergabung dengan panti asuhan. Mereka menjelaskan dengan lembut bahwa keluarga adalah tempat yang tepat untuk mendapatkan dukungan dan cinta, dan bahwa masalah dapat diatasi melalui komunikasi dan pemahaman.
Kejadian ini dengan cepat menarik perhatian publik di seluruh China. Beberapa orang menginterpretasikan perilaku bocah tersebut sebagai contoh dari generasi muda yang kurang disiplin dan bertanggung jawab, sementara yang lain mengapresiasi cara polisi menangani situasi tersebut dengan bijaksana dan membantu merestorasi kedamaian dalam keluarga tersebut.Â
Insiden ini juga menjadi panggilan untuk merenungkan bagaimana tuntutan modernitas dan tekanan sosial dapat mempengaruhi kesejahteraan emosional anak-anak dan hubungan keluarga secara keseluruhan.
Advertisement