Liputan6.com, Jakarta Penelitian Tindakan Kelasatau PTK adalah pendekatan metodologi penelitian, yang dilakukan oleh guru atau tenaga pendidik di dalam kelas, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, dan mengatasi masalah-masalah yang muncul dalam konteks pembelajaran tersebut.
Baca Juga
Advertisement
PTK melibatkan serangkaian langkah berkesinambungan, yang menggabungkan unsur-unsur penelitian ilmiah dengan praktik pengajaran di kelas. Tujuan utama dari PTK adalah untuk mencari solusi konkret yang sesuai, dengan situasi dan kebutuhan siswa dalam pembelajaran. Metode ini mendorong guru untuk menjadi pemikir kritis, pengamat, dan perencana perubahan yang efektif di dalam lingkungan kelas.Â
Dalam Penelitian Tindakan Kelas, guru mengadopsi pendekatan ilmiah untuk memahami dan mengatasi permasalahan pembelajaran yang mungkin terjadi. Proses PTK adalah serangkaian kegiatan yang melibatkan langkah-langkah yang berulang dan berkesinambungan, yang memungkinkan guru untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengkaji tindakan-tindakan yang diambilnya dalam upaya meningkatkan pembelajaran.
Berikut ini langkah-langkah PTK yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (18/8/2023).Â
Mengenal PTK
PTK adalah siasat guru dalam mengaplikasikan pembelajaran, dengan berkaca pada pengalaman sendiri maupun dengan perbandingan dari guru lain. Penelitian ini diperkenalkan pertama kali oleh Kurt Lewin yaitu di tahun 1946. Setelah itu, dikembangkan oleh Stephen Kemmis, Robin Mc Taggart, dan masih banyak lainnya. Mengutip dari Penelitian Tindakan Kelas oleh  Sanjaya, sejarah adanya PTK ini perlu ditelusuri sejak adanya penelitian tindakan atau action research, yang disebabkan karena Penelitian Tindakan Kelas atau PTK yang berkembang dari istilah penelitian tindakan (action research).
Penelitian Tindakan Kelas (PTK Guru) adalah penelitian yang dilakukan di dalam kelas, dengan menggunakan suatu tindakan untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar, agar memperoleh hasil yang lebih baik dari sebelumnya. Adapun tujuan utama Penelitian Tindakan Kelas atau PTK adalah untuk meningkatkan efektivitas pengajaran, dan pembelajaran di kelas. Dengan melakukan PTK, guru dapat memahami lebih baik tentang proses pembelajaran yang terjadi di kelasnya, menemukan solusi atas masalah yang dihadapi, serta menerapkan dan mengevaluasi efektivitas strategi atau metode baru dalam pembelajaran.
Proses PTK biasanya melibatkan siklus yang berulang, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Guru pertama-tama akan merencanakan tindakan yang akan diambil, kemudian melaksanakan tindakan tersebut, mengamati hasilnya, dan melakukan refleksi untuk mengevaluasi efektivitas tindakan tersebut. Menurut Kemmis (1988), penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian reflektif dan kolektif yang dilakukan peneliti, dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran praktik sosial mereka. Dalam hal ini, penelitian tindakan memiliki kawasan yang lebih luas daripada PTK.Â
Advertisement
Langkah-Langkah
Langkah-langkah dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) melibatkan siklus berkesinambungan, yang menggabungkan unsur-unsur penelitian ilmiah dengan praktik pengajaran di kelas. Berikut adalah beberapa langkah PTK yang harus dipahami oleh pengajar diantaranya:
1. Identifikasi Masalah
Guru mengidentifikasi masalah atau tantangan spesifik dalam pembelajaran yang ingin diatasi. Masalah ini dapat berkaitan dengan hasil belajar siswa, metode mengajar yang tidak efektif, disengagement siswa, atau aspek lain yang mempengaruhi pembelajaran.
2. Perencanaan
Guru merencanakan intervensi atau tindakan yang akan diambil, untuk mengatasi masalah yang telah diidentifikasi. Rencana ini harus jelas, terukur, dan dapat diimplementasikan di dalam kelas. Rencana juga harus memperhatikan konteks dan karakteristik siswa.
3. Pelaksanaan
Guru melaksanakan rencana intervensi yang telah dirancang di dalam kelas. Ini bisa mencakup penggunaan strategi pembelajaran yang baru, penggunaan materi ajar yang berbeda, atau pengaturan lingkungan belajar yang lebih efektif.
4. Observasi dan Pengumpulan Data
Selama pelaksanaan intervensi, guru mengumpulkan data yang relevan, seperti catatan observasi, hasil tes, tanggapan siswa, atau catatan lain yang menggambarkan perkembangan pembelajaran. Data ini membantu mengukur efektivitas tindakan yang diambil.
5. Analisis dan Refleksi
Guru menganalisis data yang telah dikumpulkan untuk mengevaluasi dampak intervensi. Dengan membandingkan data sebelum dan sesudah intervensi, sehingga guru dapat menilai apakah ada perubahan positif dalam pembelajaran dan apakah masalah telah teratasi.
6. Tindakan Perbaikan
Berdasarkan analisis data dan refleksi, guru dapat menentukan tindakan perbaikan yang diperlukan. Jika intervensi tidak memberikan hasil yang diharapkan, guru dapat merencanakan tindakan perbaikan atau penyesuaian rencana. Jika diperlukan, guru dapat terus memantau perkembangan pembelajaran setelah perubahan diimplementasikan. Pemantauan ini membantu memastikan bahwa perbaikan yang telah dilakukan berlanjut dan efektif.
7. Dokumentasi dan Pelaporan
Seluruh proses PTK, termasuk masalah yang diidentifikasi, rencana, pelaksanaan, data, analisis, tindakan perbaikan, dan hasil, didokumentasikan dalam laporan. Laporan ini merupakan catatan formal yang merekam seluruh proses PTK dan hasil yang telah dicapai.
Tujuan dan Manfaat
Tujuan
Dalam pelaksanaannya, PTK guru diawali dengan kesadaran adanya permasalahan yang dirasakan mengganggu. Selain itu juga dianggap menghalangi pencapaian tujuan pendidikan, sehingga berdampak kurang baik terhadap proses atau hasil belajar peserta didik. PTK juga bertujuan untuk mendorong kolaborasi dan pertukaran pengetahuan antar guru. Melalui diskusi dan refleksi bersama, guru dapat berbagi pengalaman, strategi, dan ide yang berhasil dalam meningkatkan pembelajaran di kelas.
Dengan demikian, penelitian ini tidak hanya bermanfaat bagi guru yang melakukan penelitian, tetapi juga bagi seluruh komunitas guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Dari kesadaran itulah, kemudian guru menetapkan fokus permasalahan secara lebih tajam. Bahkan jika perlu dengan mengumpulkan tambahan data lapangan secara lebih sistematis atau melakukan kajian pustaka yang relevan.
Manfaat
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki berbagai manfaat yang signifikan, baik bagi guru, siswa, maupun proses pembelajaran secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari PTK:
1. PTK memungkinkan guru untuk secara sistematis mengidentifikasi masalah dan tantangan dalam pembelajaran, serta merancang tindakan perbaikan yang sesuai.
2. Melalui pengumpulan data dan observasi dalam PTK, guru mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang karakteristik, kebutuhan, dan potensi siswa. Hal ini memungkinkan guru untuk merancang pembelajaran yang lebih relevan dan efektif.
3. Dengan mengikuti langkah-langkah PTK, guru mengembangkan keterampilan analisis data, perencanaan pembelajaran, dan evaluasi. Hal ini meningkatkan profesionalisme guru dan kemampuan mereka dalam merancang pengalaman belajar yang lebih baik.
4. PTK mendorong guru untuk mencari solusi kreatif dan inovatif, dalam mengatasi masalah pembelajaran. Ini dapat mengarah pada penggunaan berbagai metode dan strategi pembelajaran yang lebih bervariasi dan menarik bagi siswa.
5. Dengan memfokuskan perhatian pada perbaikan pembelajaran, PTK dapat membantu meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa dalam proses belajar. Pembelajaran yang lebih menarik dan relevan, dapat mendorong siswa untuk lebih aktif dan antusias dalam mengikuti pelajaran.
Advertisement