Liputan6.com, Jakarta Flek hamil muda merupakan masalah kehamilan yang umum dialami oleh ibu hamil. Flek merupakan bercak perdarahan ringan yang keluar dari vagina. Kondisi ini mirip dengan menstruasi. Meski umum terjadi, ibu hamil tetap perlu waspada, terlebih bila flek hamil muda keluar secara terus menerus.
Flek hamil muda yang keluar bisa berupa warna cokelat, merah mudah maupun merah segar. Ada berbagai penyebab munculnya flek hamil muda yang umum dialami ibu hamil. Salah satunya adalah iritasi serviks.
Penyebab munculnya flek hamil muda tersebut tidak jarang membuat ibu hamil merasa cemas dan panik. Namun, sebenarnya anda tak perlu khawatir sebab ada beberapa cara untuk mengatasi flek hamil muda.
Advertisement
Berikut Liputan6.com ulas mengenai penyebab flek hamil muda dan cara mengatasinya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Senin (21/8/2023).
Penyebab Munculnya Fleh Hamil Muda
Tak sedikit wanita yang mengeluhkan munculnya flek hamil muda pada trimester pertama. Munculnya flek hamil muda ini kemudian menjadi panik dan cemas bagi setiap ibu hamil, karena khawatir ada sesuatu hal yang terjadi pada janinnya. Kondisi ini umumnya tidak berbahaya, namun tetap perlu diwaspadai. Pasalnya, flek saat kehamilan juga bisa menjadi salah satu tanda adanya gangguan tertentu, terlebih jika disertai gejala abnormal lainnya. Ketahui beberapa penyebab munculnya flek hamil muda, adalah sebagai berikut:
1. Infeksi pada vagina atau serviks
Infeksi pada salah satu bagian alat reproduksi ini bisa menjadi penyebab munculnya flek hamil muda. Infeksi ini terjadi akibat adanya peradangan pada dinding vagina atau serviks, sehingga menyebabkan iritasi. Ada beberapa faktor yang bisa memicu munculnya infeksi vagina dan serviks, yaitu penyakit menular seksual (misalnya gonore, herpes, dan klamidia) maupun penyakit non-seksual (misalnya vaginosis bakterialis).
2. Perdarahan implantasi
Penyebab flek hamil muda lainnya adalah menempelnya embrio pada dinding rahim. Perdarahan karena proses penempelan embrio di dinding rahim ini disebut perdarahan implantasi. Kondisi ini normal dan biasanya terjadi pada 6–12 hari setelah proses pembuahan.
3. Iritasi pada leher rahim
Flek hamil muda juga dapat terjadi akibat adanya iritasi pada leher rahim. Iritasi ini bisa terjadi setelah anda berhubungan seksual, menjalani pemeriksaan panggul atau leher rahim, hingga USG melalui vagina. Namun, anda tidak perlu khawatir sebab ini tidak membahayakan janin.
4. Munculnya polip rahim
Polip rahim juga bisa menjadi penyebab flek hamil muda. Polip yang tumbuh pada leher rahim biasanya tidak berbahaya dan muncul akibat tingginya kadar hormon estrogen selama kehamilan ibu hamil.
5. Perubahan serviks dan hormon
Selain perdarahan impantasi, penyebab flek hamil muda lainnya adalah perubahan serviks dan hormon. Cukup normal bagi tubuh mengalami banyak perubahan pada awal kehamilan. Kondisi ini tidak perlu dikhawatirkan dan sangat kecil kemungkinannya dapat menyebabkan keguguran, terlebih jika ibu rutin melakukan pemeriksaan kandungan.
6. Kehamilan ektopik
Flek hamil muda juga bisa terjadi karena kehamilan ektopik, yaitu kondisi di mana hasil pembuahan menempel di luar rahim. Biasanya, perdarahan akibat kehamilan ektopik terjadi sepanjang kehamilan. Sehingga, kondisi ini memerlukan penanganan medis sesegera mungkin karena berpotensi mengancam nyawa.
7. Keguguran
 Penyebab flek hamil muda yang perlu diwaspadai adalah tanda awal keguguran. Munculnya flek atau perdarahan biasanya akan disertai dengan beberapa gejala lain, seperti kram perut, nyeri perut dan punggung bawah, keluar darah berwarna merah dalam jumlah banyak, serta keluar gumpalan atau jaringan dari vagina.
8. Hamil anggur
Penyebab flek hamil muda yang berikutnya adalah hamil anggur. Hamil anggur adalah kondisi yang ditandai dengan munculnya jaringan-jaringan abnormal di dalam rahim, jaringan ini dapat berupa plasenta abnormal atau janin yang tidak berkembang. Kondisi ini kerap disalahartikan sebagai kehamilan normal karena sering kali membuat ibu merasakan tanda-tanda hamil, seperti mual, muntah, hingga munculnya flek atau bercak darah. Hal ini dikarenakan kadar hormon HCG yang tinggi dalam tubuh meskipun janin tidak berkembang di dalam rahim.
Advertisement
Cara Mengatasi Flek Hamil Muda
Bagi ibu hamil yang masih muncul flek hamil muda pada trimester pertama tak perlu khawatir, hal tersebut merupakan kondisi yang umum terjadi. Apabila flek hamil muda anda dibarengi dengan gejala-gejala lain seperti rasa nyeri hingga banyak darah yang keluar secara terus menerus, maka perlu adanya penanganan dari tenaga medis. Namun jika flek hamil muda yang muncul hanya terjadi sebentar dan tanpa adanya rasa nyeri, maka anda bisa mengatasinya dengan cara berikut ini:
1. Istirahat total
Ibu hamil disarankan untuk berbaring dan beristirahat total saat mengalami flek hamil muda. Kurangi waktu berdiri dan berjalan. Bila perlu, minta izin tidak masuk bagi ibu hamil yang masih bekerja. Beristirahat total membuat plasenta dapat melindungi rahim dan mengurangi risiko keguguran.
2. Gunakan pembalut
Bila darah yang keluar cukup banyak, Ibu hamil disarankan untuk menggunakan pembalut biasa. Selain itu, manfaatkan pembalut untuk membantu ibu mengetahui seberapa banyak pendarahan yang terjadi.
3. Hindari berhubungan intim
Walaupun berhubungan intim dinyatakan aman saat hamil muda terutama trimester pertama, tetapi bagi ibu yang mengalami pendarahan di awal kehamilan sebaiknya tidak berhubungan intim dulu untuk sementara sampai kondisi kandungan sudah kembali kuat dan stabil.
4. Perhatikan warna flek
Penting bagi ibu hamil untuk mencermati warna darah yang keluar misalnya merah muda, merah kecokelatan, merah terang, dan lain-lain. Warna darah yang keluar bisa menjadi patokan apakah pendarahan yang ibu alami normal atau tidak.
Flek Hamil Muda yang Berbayaha
Ada beberapa flek hamil muda yang bisa menyebabkan kondisi yang lebih serius, seperti keguguran, hamil anggur, dan lain sebagainya. Kenali flek muda yang berbahaya bagi ibu hamil dan perlu mendapatkan penanganan dari tenaga medis adalah sebagai berikut:
- Perdarahan yang deras seperti menstruasi, berwarna merah menyala dan disertai dengan kram pada bagian bawah perut yang tidak tertahankan. Waspada juga bila perdarahan terjadi terus-menerus selama trimester pertama.
- Perdarahan yang disertai dengan keluarnya jaringan dari Miss V. Ibu hamil sebaiknya tidak membuang jaringan yang keluar tersebut, karena mungkin dokter membutuhkannya untuk pemeriksaan lebih lanjut.
- Perdarahan disertai dengan rasa pusing, bahkan sampai pingsan. Atau perdarahan yang disertai dengan rasa kedinginan ataupun demam dengan suhu lebih dari 38 derajat Celsius.
Advertisement