Sukses

5 Cara Mengatur Tontonan Anak di Youtube Agar Aman, Orang Tua Wajib Tau

Simak beberapa cara mengatur tontonan anak di aplikasi YouTube agar tetap aman dan mengedukasi.

Liputan6.com, Jakarta Konten kartun yang ditonton anak-anak di aplikasi YouTube ada beragam, orang tua bisa memilihnya sesuai dengan kesukaan si kecil. Namun, kini konten dalam kartun anak-anak tersebut kini justru bisa menyelipkan pesan-pesan yang tak sesuai norma.

Para orang tua saat ini sedang hangat membicarakan hal tersebut di media sosial. Serial yang dimaksud tersebut tayang pada platform YouTube Kids channel Lellobee Bahasa Indonesia, yang menaungi CoComelon, Blippi dan Little Angel.

Dengan begitu, penting bagi orang tua untuk selalu memberi tayangan anak yang aman dan sesuai dengan usianya. Idealnya, sebelum anak menonton serial tertentu, orang tua sudah tahu betul isi kontennya. Selain itu, sebelum acara atau serial tertentu ditonton oleh anak, orang tua bisa mengatur tontonan anak tersebut di Youtube. Orang tua perlu mengetahui cara mengatur tontonan anak di YouTube agar aman dan sesuai dengan usianya.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai cara mengatur tontonan anak di YouTube agar aman yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Senin (21/8/2023).

2 dari 3 halaman

Cara Mengatur Tontonan Anak di YouTube

Supaya tontonan anak di YouTube dapat tersaring dengan baik sesuai usianya, anda perlu mengaturnya terlebih dahulu. Berikut ada beberapa cara mengatur tontonan anak di YouTube agar aman, yakni:

  1. Cara mengatur tontonan anak di YouTube agar aman yang pertama adalah dengan membuka aplikasi YouTube yang ada di HP, laptop, maupun komputer.
  2. Kemudian, pilih tiga titik di pojok kanan atas.
  3. Pilih setting atau setelan, lalu pilih umum atau general.
  4. Setelah itu, cara mengatur tontonan anak di YouTube agar aman yang berikutnya adalah dengan pilih restricted mode atau mode terbatas, lalu save atau simpan.
  5. Restricted mode atau mode terbatas akan menyaring video-video yang memiliki konten tidak layak bagi anak maupun dewasa. Dengan begitu, anak-anak dapat menonton acara atau serial tertentu di YouTube sesuai dengan usianya.
3 dari 3 halaman

Rekomendasi Kartun Animasi untuk Anak-Anak

1. Baby Bus

Rekomendasi kartun animasi untuk anak-anak yang bisa ditonton yakni Baby Bus. Animasi satu ini memang serupa seperti Pinkfong Baby Shark karena memiliki seri berbeda dengan tema yang berbeda pula.

Konsep yang diusung oleh kartun ini seperti video pendek yang siap mengajarkan anak cara berhitung, belajar tentang warna, dan lain sebagainya. Durasi yang singkat membuat anak-anak tidak merasa cepat bosan dengan alur ceritanya. 

Kartun Baby Bus sendiri cocok disaksikan untuk anak usia dini hingga umur 5 tahun. Tak perlu takut terkendala bahasa, karena semua seri Baby Bus di Vidio sudah didubbing dengan Bahasa Indonesia.

2. Tayo

Siapa yang tak mengetahui tentang tontonan anak yang satu ini. Cerita Tayo di sini bukan hanya sekedar kisah Tayo The Little Bus saja, tapi ada juga lagu-lagu anak dengan tema yang berbeda. Kartun Tayo ini memiliki seri yang beragam dengan tema kehidupan sehari-hari.

Tidak berbeda dengan kartun lainnya, Tayo juga mengajak anak berhitung, belajar mengenal huruf, mengenal angka, hingga nama-nama benda. Secara tidak langsung, kartun Tayo memberikan pendidikan bagi anak melalui lagu dan gambar.

3. JunyTony

Selanjutnya, rekomendasi kartun untuk anak-anak adalah JunyTony. Seri animasi yang berasal dari Korea Selatan ini siap menghadirkan lagu-lagu hingga cerita pendek yang menarik untuk disimak oleh anak-anak.

Sebab menggunakan Bahasa Inggris, tentunya hal ini menjadi nilai tambah sendiri ketika si kecil menonton JunyTony. Anak bisa secara bersamaan belajar bahasa baru dan juga hal-hal yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

Sama seperti Baby Bus, kartun JunyTony terdiri dari berbagai seri yang bisa disesuaikan sesuai kebutuhan anak Anda, jadi anda bisa memilihnya untuk si kecil. Seri ini meliputi seri keluarga, seri binatang, seri petualangan, dan masih banyak lagi.

4. Kisah Legenda Putri

Setelah puas bernyanyi, belajar dan bermain bersama dengan berbagai jenis kartun di atas, Anda bisa menutup hari si kecil dengan menonton kartun Kisah Legenda Putri. Animasi yang satu ini menghadirkan cerita pendek yang bisa menjadi pengganti cerita dongeng.

Setiap episode yang hadir menawarkan cerita legenda populer dari beberapa daerah di Indonesia. Hal ini tentunya memberikan nilai tambah sendiri karena bisa memperkenalkan anak dengan budaya lokal. Kisah Legenda Putri juga dikemas dalam durasi yang singkat sehingga tidak membuat si kecil cepat bosan. Dengan adanya kartun atau animasi ini, anak akan lebih antusias mengenal dongeng-dongeng yang biasanya ditulis di buku kini ada serial animasi atau kartunnya.

5. Pororo

Berikutnya, rekomendasi kartun untuk anak-anak adalah Pororo. Pororo hadir sebagai media pembelajaran anak dengan cara yang menyenangkan. Kartun Pororo tersedia dalam dua versi yakni kartun Bahasa Inggris dan yang sudah didubbing dengan Bahasa Indonesia. Anda bisa memilihnya sesuai dengan kebutuhan si kecil.

Untuk konsepnya sendiri, kartun Pororo menggunakan teknik penceritaan karakter yang memiliki narasi. Anak akan melihat bagaimana karakter-karakter yang bermain terlibat dalam kegiatan sehari-hari seperti pergi ke rumah sakit ketika sakit dan lain sebagainya.

Dari cerita-cerita pendek ini, kemudian masuklah pesan tersirat yang mengajak anak untuk belajar dari apa yang dialami oleh karakter dalam kartun Pororo. Misalnya saja bahwa pergi ke dokter tidak menakutkan seperti yang mereka bayangkan.

6. Yufid Kids

Berikutnya, rekomendasi kartun untuk anak-anak adalah Yufid Kids. Serial kartun ini merupakan kartun dengan cerita Islami yang bisa ditonton di aplikasi YouTube. Cerita dalam kartun Yufid Kids lebih mengutamakan edukasi seperti belajar kosa kata, belajar huruf abjad, hijaiyah, menghafalkan doa-doa, dan belajar tata cara beribadah seperti solat, puasa, sedekah, dan lain sebagainya. 

Yufid Kids sangat cocok membantu anak anda belajar dan mengenal ajaran Islam dengan gambar maupun lagu. Penjabarannya pun ringan sehingga dapat mudah dipahami anak-anak. Ilustrasinya juga unik, yakni kartun tanpa wajah.Â